Perayaan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang digagas oleh Lembaga Lingkungan Hidup Dunia (UNEP) tanggal 5 Juni 1972 ( 53 tahun yang lalu). Pada tahun 2025, tema yang dicanangkan adalah #BeatPlasticPollution, yakni upaya mengakhiri polusi plastic global!!

Senin, 19 Mei 2025

SCIENCE FICTION

 Gesekan – Gaya Kecil dengan Peran Besar

Oleh: Ilmy Nuraeni, S.Pd *)

Langkah pertama pagi itu terasa biasa saja. Suara sol sepatu yang menyentuh lantai seakan tak berarti. Tapi di balik bunyi kecil yang sering kita abaikan, ada sesuatu yang bekerja diam-diam—sesuatu yang membuat dunia tetap berpijak. Namanya gesekan. Ia bukan tokoh utama dalam cerita hidup kita, tapi tanpanya, kita takkan bisa melangkah tanpa tergelincir, menggenggam tanpa kehilangan, atau menulis tanpa meninggalkan jejak. Ia adalah kekuatan kecil yang mengikat kita pada kenyataan, memberi pegangan di dunia yang tak selalu ramah. Ia tidak tampak, tidak glamor, dan sering kali dilupakan. Tapi tanpanya, hidup akan menjadi perjalanan yang terlalu licin untuk dijalani.

 
Sumber: https://www.tsunagujapan.com/id/sneakers-you-must-buy-when-you-visit-japan/

Gesekan adalah penjaga yang diam. Ia hadir saat kita melangkah, saat tangan memegang gelas, bahkan saat pensil menari di atas kertas. Ia memberi perlawanan kecil, cukup untuk menciptakan kendali. Pernahkah kamu terpeleset di lantai basah? Saat itulah kamu sadar, bahwa gesekan adalah gaya kecil dengan peran besar. Ia sederhana, namun penting. Dalam setiap gerakan kecil manusia, gesekan menyisipkan dirinya sebagai jembatan antara niat dan hasil, antara keinginan dan kenyataan.

 
Sumber: https://ajaib.co.id/arti-ekspektasi-yang-tidak-sesuai-kenyataan-sehari-hari/

Namun, gesekan juga punya sisi lain. Ia bisa menjadi penghambat. Dalam mesin, gesekan menjadi musuh, mencuri energi, menimbulkan panas, dan mengikis usia logam. Karena itu, manusia menciptakan pelumas, merancang ulang permukaan, dan membangun teknologi yang mengurangi cengkeramannya. Tapi menariknya, upaya menghindari gesekan bukanlah karena ia buruk—melainkan karena kita ingin mengaturnya. Gesekan bukan tentang baik atau buruk; ia tentang bagaimana dan kapan kita membutuhkannya.

Sumber: https://www.kompas.com/skola/read/2022/10/01/130000769/gaya-gesek--pengertian-jenis-dan-contohnya

Lebih dari sekadar hukum fisika, gesekan mencerminkan hidup itu sendiri. Bukankah dalam hubungan antar manusia pun, ada gesekan? Perbedaan pendapat, rasa tidak nyaman, atau konflik kecil—semua itu seperti gaya yang menahan langkah. Namun justru karena gesekan itulah kita belajar memahami, menyesuaikan, dan akhirnya mendekat lebih erat. Gesekan mengajar kita tentang kehangatan yang muncul dari pertemuan dua sisi yang berbeda, bukan dari keseragaman.

 
Sumber: https://shopee.co.id/Mini-Stiker-Rumus-Fisika-Formula-Sticker-of-physic-Stiker-fisika

Dan mungkin, dalam kesunyian malam atau kesibukan siang, gesekan tetap bekerja, diam-diam, setia. Ia tak menuntut terima kasih. Ia hanya ingin memastikan bahwa dunia ini tetap memiliki pijakan, bahwa manusia bisa tetap berdiri dan berjalan ke arah yang mereka pilih. Maka lain kali saat kamu melangkah, menulis, atau sekadar menggosok tangan untuk menghangatkan diri, ingatlah: ada kekuatan kecil yang berperan besar menjagamu tetap terhubung dengan dunia—gesekan yang tak terlihat, tapi selalu ada.

*) Guru Fisika di SMAN1 Pangalengan, Koordinator OSN, diamanahi membina ekskul KIR

**) dari berbagai sumber

1 komentar:

HUMANICA

  "Ketika Moralitas Diuji oleh Modernitas" Oleh: Erna Nurfaulina, S.Pd. *) Di tengah gemerlap dunia modern, di mana teknologi ...