Kamis, 20 Februari 2025

Psikologica

 

KINTSUGI DALAM PERBAIKAN DIRI

Oleh: Yuli Yuliani, S.Pd  *)




 Sumber: https://shesightmag.com/kintsugi-the-art-of-embracing-imperfection/

Di balik awan kelabu yang menggelayut,

Harapan hadir, membawa secercah cahaya.

Retaknya jiwa, bukan akhir segalanya,

Ada kekuatan dalam diri, untuk bangkit dan berjuang.

Setiap jiwa punya medan perangnya sendiri. Jalan kehidupan yang dilalui kadang menorehkan peristiwa traumatis, luka emosional dan kesalahan-kesalahan yang fatal. Ada yang berupaya membangun pondasi mental yang kuat akibat hantaman luka, Sebagian terpaku pada luka…stagnan. Sebagian menunjukan Upaya  luar biasa mengasah kekuatan diri untuk bangkit dari keterpurukan, berbenah diri untuk menentukan akan jadi orang seperti apa di masa depan.

 

Sumber: https://www.allthingsclay.co.za/blog/the-art-and-philosophy-of-kintsugi-embracing-imperfection

Punya bekas luka emosional merupakan pertanda bahwa kita sudah berhasil melewati salah satu fase kehidupan yang menjadikan kita kuat dan mungkin tidak mampu dilalui oleh semua orang. Punya masa lalu yang menyakitkan bukan berarti kita tidak berharga, semuanya mempunya porsi ujian masing-masing. Bukan masa lalu yang menentukan keberhargaan kita, tetapi cara berpikir dan pemaknaan diri.

Sumber: https://pai.umsu.ac.id/2019/07/27/pentingnya-muhasabah-diri-dalam-kehidupan/

Perbaikan diri adalah perjalanan tanpa akhir, di mana setiap langkah adalah kemenangan. Perbaikan diri adalah sebuah proses yang berkelanjutan dan disadari untuk meningkatkan kualitas diri dalam berbagai aspek kehidupan baik dalam hal keterampilan, pengetahuan, sikap, maupun perilaku. Tujuan dari perbaikan diri adalah untuk mencapai potensi terbaik diri, meningkatkan kebahagiaan, dan memberikan kontribusi positif bagi lingkungan sekitar.

Seperti kintsugi, seni Jepang yang memukau,

Retakan di hati, diisi dengan emas yang berkilau.

Luka masa lalu, bukan lagi aib yang memalukan,

Namun, bagian dari kisah hidup yang berharga.

Pernah dengar KINTSUGI?

 


Sumber: https://kintsugihealing.com/about-kintsugi-healing/

Postingan Instagram @ meaningful.me pada tanggal 5 Desember 2023 memaparkan korelasi kintsugi dengan perbaikan diri. KINTSUGI adalah seni perbaikan tembikar jepang kuno yang menunjukkan betapa indahnya memperbaiki benda yang rusak. Teknik ini melibatkan perbaikan pecahan tembikar dengan lem emas, perak atau platinum sehingga membuat bekas retakannya menjadi bagian integral dari objek yang lebih kuat dan indah daripada sebelumnya. Kintsugi mencerminkan pandangan tentang nilai kerusakan dan pemulihan yang sangat berharga, yang dapat kita terapkan dalam mengatasi pengalaman masa lalu yang menyakitkan dan tidak diinginkan. Pandangan Kintsugi menawarkan perspektif baru yaitu menghargai dan memperbaiki diri setelah mengalami kerusakan.

Konsep KINTSUGI dapat diterapkan pada perbaikan diri dengan beberapa cara:

·         Menerima Ketidaksempurnaan: Sama seperti tembikar yang diperbaiki dengan Kintsugi, manusia juga tidak sempurna. Retakan dan luka dalam hidup adalah bagian dari diri kita. Menerima ketidaksempurnaan ini adalah Langkah penting  untuk perbaikan diri.

·         Melihat Peluang dalam Kegagalan: Kintsugi mengajarkan bahwa kegagalan dan kesulitan dapat menjadi peluang untuk tumbuh dan berkembang. Alih-alih menyembunyikan atau merasa malu atas kesalahan, kita bisa  belajar darinya dan menjadi lebih kuat.

·         Menghargai Proses Perbaikan: Proses perbaikan diri tidak selalu mudah dan cepat. Sama seperti proses Kintsugi yang membutuhkan ketelitian dan kesabaran, perbaikan diri juga membutuhkan waktu dan upaya. Menghargai setiap Langkah  kecil dalam proses ini akan membantu kita mencapai tujuan.

·         Menemukan Keindahan dalam Luka: Retakan pada tembikar yang diperbaiki dengan Kintsugi tidak dihilangkan, melainkan menjadi bagian dari keindahan baru. Begitu pula dengan luka batin, pengalaman pahit, dan trauma yang kita alami. Alih-alih menghindarinya, Kita bisa belajar untuk menerima dan menjadikannya bagian dari cerita hidup kita yang unik.

·         Menjadi Lebih Berharga: Tembikar yang diperbaiki dengan Kintsugi menjadi lebih berharga daripada sebelumnya. Begitu pula dengan manusia, ketika kita belajar dari kesalahan, menerima ketidaksempurnaan, dan terus berusaha untuk memperbaiki diri, kita akan menjadi pribadi yang lebih berharga dan bermakna.

 
Sumber: https://www.facebook.com/Ensipedian/posts/filosofi-kintsugi-tradisi-jepang-ini-mengajarkan-kita-untuk-merangkul-ketidaksem/687133350119618/

Menerapkan  prinsip Kintsugi dalam perbaikan diri, kita dapat belajar untuk mencintai diri sendiri apa adanya, termasuk dengan segala kekurangan dan luka yang pernah kita alami. Kita juga dapat menemukan keindahan dalam proses pertumbuhan dan perubahan, serta menjadikan pengalaman pahit sebagai pelajaran berharga untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

 Jejak luka akan selalu ada,

 Namun, ia tak lagi terasa menyakitkan.

 Sebagai pengingat, betapa kuatnya kita,

Telah melewati badai kehidupan.

 

"Masa lalu tidak bisa diubah, tapi masa depan ada di tanganmu. Jadikan luka dan kesalahan sebagai kompas untuk menuntun langkahmu."

 

*) Koordinator Layanan BK di SMAN  1 Pangalengan

Sumber :

 @meaningful.me. 05 Desember 2023. Siapa Bilang Dirimu yang Udah hancur Itu Nggak Bisa Diperbaiki.

https://gemini.google.com/

1 komentar:

Psikologica

  KINTSUGI DALAM PERBAIKAN DIRI Oleh: Yuli Yuliani, S.Pd   *)   Sumber: https://shesightmag.com/kintsugi-the-art-of-embracing-imperfec...