Selasa, 18 Februari 2025

HUMANICA

 

"Hidup Tenang: Belajar Stoicism dan Nilai-nilai Islam"

Oleh: Pipit Pitriani, S.Pd *)

 


Silahkan dengarkan lagu ini sambil membaca apa itu tentang stoicism. lagu ini  Menggambarkan dukungan di saat sulit dan menerima bahwa hidup tidak selalu mudah, meskipun ada harapan untuk bangkit.

 


Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=6iGj0NohNi4

Filosofi Stoicism berasal dari Yunani kuno dan mengajarkan cara hidup dengan bijak, tenang, dan penuh ketenangan meskipun di tengah kesulitan. Bagi siswa SMA, yang sering menghadapi stres dari tugas sekolah, ujian, dan tekanan sosial, prinsip-prinsip Stoicism bisa sangat membantu. Berikut adalah beberapa cara untuk menerapkan filosofi ini dalam kehidupan sehari-hari:

1.    Fokus pada Hal yang Bisa Dikuasai

Stoicism mengajarkan untuk membedakan antara hal yang bisa kita kontrol dan yang tidak. Dalam kehidupan sekolah, fokuslah pada tugas yang bisa kamu selesaikan dengan baik. Misalnya, kamu tidak dapat mengontrol hasil ujian, tetapi kamu bisa mengontrol usaha dan waktu belajar yang kamu investasikan.

2.    Terima Kenyataan

Ketika menghadapi kekecewaan—seperti nilai yang tidak sesuai harapan atau konflik dengan teman—cobalah untuk menerima kenyataan tersebut. Alih-alih terjebak dalam emosi negatif, gunakan pengalaman itu sebagai pelajaran untuk masa depan. Ini akan membantu kamu menjadi lebih tahan banting dan kokoh.


Sumber: https://www.gurusiana.id/read/beninurcahyadispdimpdmh/article/puncak-kekecewaan

3.    Latih Diri untuk Tidak Mudah Terpengaruh

Sering kali, kita terpengaruh oleh pendapat orang lain atau stres dari lingkungan sekitar. Filosofi Stoicism mengajarkan kita untuk menjaga ketenangan batin. Luangkan waktu untuk merenung dan memahami mengapa perasaan tertentu muncul, lalu pilih bagaimana meresponsnya.

4.    Praktikkan Syukur

Setiap hari, cobalah untuk mencatat beberapa hal yang kamu syukuri. Ini membantu mengalihkan fokus dari masalah dan kekhawatiran sehari-hari, serta meningkatkan apresiasi terhadap hal-hal kecil dalam hidupmu.

5.    Pertimbangkan Akibat Tindakan

Sebelum melakukan sesuatu—baik itu keputusan akademis atau interaksi sosial—pikirkan dampaknya. Stoics percaya bahwa kita harus hidup dengan integritas. Tanyakan pada dirimu: “Apakah tindakan ini akan mendukung nilai-nilai yang aku percayai?”

 

Sumber: https://womenlead.magdalene.co/2021/12/03/terlalu-percaya-diri/

Hubungan dengan Ajaran Islam

Banyak prinsip Stoicism yang selaras dengan ajaran Islam. Berikut adalah beberapa contohnya:

Menerima Takdir (Qadar) Dalam Stoicism, kita diajarkan untuk mencintai takdir kita (Amor Fati). Dalam Islam, kita percaya bahwa segala sesuatu yang terjadi sudah ditentukan oleh Allah (qadar). Kita harus menerima takdir dengan sabar.

 Sikap Terhadap Emosi. Dalam Stoicism, penting untuk mengendalikan emosi, seperti marah atau sedih. Begitu juga dalam Islam, kita diajarkan untuk bersabar (sabr) dan mengontrol perasaan kita ketika menghadapi kesulitan.


Sumber: ttps://kumparan.com/fadhilah-zahra/benarkah-emosi-memengaruhi-

Fokus pada Usaha. Stoicism mengajak kita untuk fokus pada hal-hal yang bisa kita kontrol, seperti usaha belajar dan tindakan kita. Dalam Islam, kita juga diajarkan untuk berusaha sebaik mungkin dalam kehidupan dan menyerahkan hasilnya kepada Allah.

Refleksi Diri. Dalam Stoicism, penting untuk merenung dan mengevaluasi diri. Dalam Islam, kita punya waktu untuk berdoa dan dzikir (mengingat Allah), yang membantu kita untuk merenung dan memperbaiki diri.

Kesederhanaan dan Kebahagiaan. Stoicism mengajarkan pentingnya hidup sederhana dan menemukan kebahagiaan dari dalam, bukan dari barang-barang. Dalam Islam, kita juga dianjurkan untuk tidak terjebak dalam keinginan material, melainkan menemukan kebahagiaan melalui ketaatan kepada Allah.


 Sumber: https://purnawarta.com/lainnya/opinicerita/mencapai-kebahagiaan

Nilai Baik dan Etika. Keduanya menekankan pentingnya akhlak baik. Stoicism mengajarkan kita untuk hidup dengan kebajikan. Dalam Islam, kita diajarkan untuk selalu berlaku jujur, adil, dan saling menghormati.

Simpulan

Menerapkan filosofi Stoicism di SMA bukanlah tentang menjadi dingin atau tidak merasa, tetapi lebih tentang mengendalikan reaksi kita terhadap situasi. Dengan belajar untuk fokus pada apa yang bisa kita kontrol dan menerima realitas, kamu bisa mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan mental di tengah tantangan hidup remaja. Cobalah terapkan prinsip-prinsip ini, dan lihat bagaimana perubahannya dalam hidupmu. Dengan memahami Stoicism dan ajaran Islam, kita bisa belajar cara menghadapi kehidupan dengan lebih bijak dan positif!

Saran Bacaan

Jika kamu tertarik untuk mendalami lebih jauh, buku "The Obstacle Is the Way" karya Ryan Holiday bisa menjadi panduan yang baik untuk memahami bagaimana tantangan dapat menjadi peluang untuk tumbuh.

 

*) Guru Mata Pelajaran Geografi di SMAN 1 Panaglengan, Ibu Rumah Tangga pemerhati kehidupan remaja

**) dari berbagai sumber

 

 

12 komentar:

  1. ๐Ÿ”ฅ๐Ÿ”ฅ๐Ÿ”ฅ

    BalasHapus
  2. Dapet banget vibesnya kalo sambil denger lagunya Bu.
    Got the key ketika baca 'kesederhaan & kebahagiaan' yang ada di literasi Stoicism ini. Terjadi 3 hari yang lalu,, terimakasih Bu Pipit atas pembelajaran hari ini. Sehat selalu Ibu.. ๐Ÿ™

    BalasHapus
  3. luar biasa buuu sangat bermanfaat

    BalasHapus
  4. dari sini kita mengerti, menganut stoicism itu penting buat kehidupan apalagi untuk nanti di masa depan

    BalasHapus
  5. Harus belajarr menerima kenyataan ๐Ÿ”ฅ๐Ÿ”ฅ

    BalasHapus
  6. Benar sekali, untuk kedepanya menyerahkan semua urusan kepada Tuhan, apapun itu pasti Tuhan akan membantu semua masalah kita



    ๐ŸŒนSalam sehat dan sejahtera ๐ŸŒน

    BalasHapus
  7. Jadi ingat lagunya Maher Zein Bu, "Insha Allah" ,.ini sebagian syairnya. Don't despair and never lose hope ,coz Allah is always by your side. Insha Allah, Insha Allah, Insha Allah we'll find the way

    BalasHapus

Psikologica

  KINTSUGI DALAM PERBAIKAN DIRI Oleh: Yuli Yuliani, S.Pd   *)   Sumber: https://shesightmag.com/kintsugi-the-art-of-embracing-imperfec...