Jumat, 01 November 2024

RELIGIUSITY

 

BIJI KOPI

oleh H. Asep Rosadi, S.Ag *)

 


     Sediakanlah tiga buah panci berisi air, lalu letakkan di atas tungku atau kompor. Setelah itu, masukkan beberapa wortel ke dalam panci yang pertama, lalu telur di panci yang kedua, dan serbuk kopi di panci yang ketiga. Kemudian panaskan ketiga panci berisi air yang sudah diisi dengan wortel, telur, dan kopi tadi selama 15 menit.

     Setelah 15 menit, angkatlah masing-masing benda tersebut dari panci, kemudian lihat apa yang terjadi. Wortel yang tadinya keras, setelah dipanaskan 15 menit menjadi lembek. Telur yang tadinya lembut, setelah dipanaskan menjadi keras. Sedangkan kopi tetap kopi, namun justru memberi keharuman dan warna pada air dalam panci tersebut.


Sumber: https://etececoffee.com/id/cara-membuat-kopi-tanpa-alat-khusus/

     Apa arti percobaan tadi? Panci dan air yang dipanaskan melambangkan permasalahan yang kita hadapi sehari-hari. Sedangkan ketiga benda di dalamnya menunjukkan sikap mental kita setelah menghadapi permasalahan tersebut.

     Wortel, melambangkan seseorang yang tadinya tegas dan teguh pendirian serta nilai-nilai hidup. Selalu berusaha untuk jujur dan siap bekerja keras. Namun, setelah menghadapi permasalahan hidup, tekanan lingkungan maupun keadaan keluarga yang morat-marit membuat dia memiliki mental yang lemah, tidak berani mengambil keputusan sehingga konsep dirinya pun berubah.

 

Sumber: https://masimamnawawi.com/tegas-tindakan-perlu-yang-tak-banyak-orang-lakukan/

     Seorang kolega dalam bidang pelatihan pernah bercerita tentang seorang klien yang awalnya tampak rajin, memilki integritas, dedikasi yang tinggi, kejujuran, taat pada aturan, dan berani menegakkan kebenaran. Akan tetapi, setelah menghadapi terpaan badai dalam kariernya - seharusnya dia menduduki suatu posisi, namun ternyata malah orang lain yang terpilih - membuat dirinya berubah. Perubahan yang muncul memang tidak sekaligus. Berawal dari kehilangan prinsip, apatis, sangat takut untuk mengambil keputusan, terakhir mulai tampak menjadi safety player(mencari amannya saja secara pribadi).

     Telur, melambangkan seseorang yang tadinya lemah lembut, mengerti perasaan orang lain, dan memiliki hati yang mau melayani. Namun, karena diterpa permasalahan besar dan bertubi-tubi, membuatnya menjadi mudah tersinggung, keras kepala, dan egois.

     Seorang pasien di sebuah perusahaan pernah bertutur tentang dokter perusahaannya. Ketika masih menjalankan fungsinya sebagai dokter, keramahan sang dokter dapat mempercepat kesembuhan, senyumnya menyejukkan hati dan waktu yang diberikan untuk berkonsultasi sangat banyak. Namun, sewaktu yang bersangkutan diangkat dalam jabatan struktural tertentu, seluruh kelemahlembutan tersebut sirna ditelan jabatan dan kesibukan.

     Hal seperti itu juga terjadi dalam sebuah keluarga. Seorang ayah yang tadinya begitu ramah dan lemah lembut kepada istri, anak, serta keluarga, sejak memegang jabatan tertentu berubah menjadi mudah tersinggung, ketus, dan tidak ada waktu lagi untuk keluarga.

 

Sumber: https://ottencoffee.co.id/majalah/untuk-pengopi-pemula-baiknya-sedia-bubuk-kopi-atau-biji-kopi

     Kopi, melambangkan eksistansi diri yang tidak berubah sekalipun beban permasalahan menghimpit dan menekan sedemikian rupa. Ketika masuk dalam "dapur penderitaan", yang bersangkutan justru mampu memberikan warna dan keharuman dalam lingkungannya. Dia tidak mengeluh dengan permasalahan yang dihadapi. Dari mulutnya tidak keluar ucapan-ucapan yang menggerutu dan apatis. Sekalipun menghadapi persoalan yang demikian berat, dia tetap optimis bahkan mau berbagi.

*) Guru PABP di SMAN 1 Pangalengan, Wirausaha penikmat kopi

**) dikutip dari berbagai sumber

5 komentar:

HUMANIORA

  SOPAN SANTUN DAPAT MEMBUKA PINTU KESUKSESAN Oleh: Noviyanti Noermala, S.Pd *)   Di tengah dunia modern yang serba cepat dan kompetitif...