Senin, 30 September 2024

HUMANIA

 

MUSIK ADALAH CARA MENGEKSPRESIKAN IDENTITAS ( BENARKAH ? )

Oleh: Ade Sobari, S.Pd., M.M.Pd *)

 


Bagaimana bisa genre musik memengaruhi kepribadian seseorang? Pada dasarnya setiap orang selalu mendengarkan lagu yang sesuai dengan seleranya. Lirik yang menggambarkan kehidupannya, perasaannya, situasi yang kerap dialaminya, dan cara dia menjalani kehidupan sehari-hari. 

Saat marah, sedih, kecewa, atau bahagia, seseorang akan mencari lirik dan mendengarkan lagu yang sesuai dengan emosinya. Situasi inilah yang membuat mengapa genre musik yang kamu dengarkan mencerminkan kepribadian. 

 
Sumber: https://www.rctiplus.com/blog/17-genre-musik-lengkap-pengertian-dan-jenisnya/

Penelitian yang kurang lebih sama juga termuat di jurnal Plos One berjudul Musical Preferences are Linked to Cognitive Styles. Dalam jurnal tersebut dijelaskan bahwa musik tidak hanya memengaruhi kepribadian, melainkan juga kognitif.  

Orang yang kerap menggunakan logika, punya kecenderungan untuk mendengarkan musik rock. Orang yang suka segala sesuatu yang sistematis, memiliki kecenderungan untuk mendengarkan musik klasik, animasi, atau musik-musik dengan kompleksitas tinggi.  

Sementara orang yang berempati cenderung menikmati musik kontemporer yang lembut namun kaya emosi, mulai dari indie rockcountry hingga folk. Kemudian mereka yang berkarier di bidang seni atau profesi helper, cenderung lebih menyukai musik lembut yang membangkitkan respons emosional yang kuat.

 
Sumber: https://instarter.id/menuju-kedewasaan-emosional-menguasai-pikiran-dan-respons-diri/

Musik adalah cara untuk mengekspresikan identitas, yang pada akhirnya lewat kesamaan musik, dapat membentuk komunitas. Dalam hal ini, musik memiliki fungsi psikologis, yaitu: 

  • Meningkatkan semangat kinerja.
  • Merangsang rasa ingin tahu dan imajinasi.
  • Memperkuat suasana hati atau emosi tertentu.

Pentingnya Belajar Mendengarkan Musik yang Tidak Disukai

Mendengarkan musik memiliki manfaat psikologis dan kognitif. Namun, ternyata mendengarkan musik yang tidak disukai juga bermanfaat untuk membantu kreativitas ketimbang mendengarkan lagu favorit sama berulang kali.

Mendengarkan musik yang tidak kamu kenal atau gemari dapat memberikan nuansa “kebaruan”. Ini dapat membantu mengembangkan selera dan mengasah pendekatan musik yang berbeda. 

 
Sumber: https://www.kompas.com/tren/read/2019/10/06/123100465/mengapa-orang-tua-tidak-menyukai-musik-modern-

Jadi, saat kamu berniat menghadirkan kreativitas sebanyak mungkin ke dalam pekerjaan, atau mungkin kamu sedang stuck, mendengarkan musik baru bisa jadi solusi.  Mendengarkan musik yang tidak disukai juga dapat membantu kamu menerima perbedaan, memaklumi perubahan, dan menerima penjelasan, mengapa orang lain bisa menikmati genre musik tertentu. Kamu juga bisa lebih kaya secara perspektif dan memiliki pengalaman emosi yang berbeda dari biasanya.

Pada akhirnya, memaparkan diri pada musik yang berbeda, akan memberikan pengalaman positif, tergantung dari jenis musik yang didengarkan. Kamu yang dulunya mellow bisa menjadi pribadi yang lebih ceria, bila mendengarkan musik yang sarat motivasi dan penuh semangat.

Seperti halnya kepribadian yang dipengaruhi oleh jenis musik yang didengarkan, begitu juga musik yang kamu dengarkan. Musik bisa memengaruhi kognitif yang akhirnya berdampak kepada perilaku. Yuk, mulai sekarang, biasakan mendengarkan lagu-lagu positif, supaya pikiran menjadi lebih positif!

 
Sumber: https://hai.grid.id/read/072220029/psikologis-para-penyuka-musik-metal-diungkap-sebuah-riset-ini-hasilnya-beragam?page=all

KAPAN SEBAIKNYA KITA MENINGGALKAN MUSIK

Siapa saja yang hidup di akhir zaman, tidak lepas dari lantunan suara musik atau nyanyian. Bahkan mungkin di antara kita –dulunya- adalah orang-orang yang sangat gandrung terhadap lantunan suara seperti itu. Bahkan mendengar lantunan tersebut juga sudah menjadi sarapan tiap harinya. Itulah yang juga terjadi pada sosok si fulan. Hidupnya dulu tidaklah bisa lepas dari gitar dan musik. Namun, sekarang hidupnya jauh berbeda. Setelah Allah mengenalkannya dengan Al haq (penerang dari Al Qur’an dan As Sunnah), dia pun perlahan-lahan menjauhi berbagai nyanyian. Alhamdulillah, dia pun mendapatkan ganti yang lebih baik yaitu dengan kalamullah (Al Qur’an) yang semakin membuat dirinya  mencintai dan merindukan perjumpaan dengan Rabbnya.

 
Sumber: https://mediapijar.com/2017/05/playlist-musik-religi-di-bulan-suci-sebagai-penyejuk-hati/

Lalu, apa yang menyebabkan hatinya bisa berpaling kepada kalamullah dan meninggalkan nyanyian? Tentu saja, karena taufik Allah kemudian siraman ilmu. Dengan ilmu syar’i yang dia dapati, hatinya mulai tergerak dan mulai sadarkan diri. Dengan mengetahui dalil Al Qur’an dan Hadits yang membicarakan bahaya lantunan yang melalaikan, dia pun mulai meninggalkannya perlahan-lahan. Juga dengan bimbingan perkataan para ulama, dia semakin jelas dengan hukum keharamannya.

Alangkah baiknya jika kita melihat dalil-dalil yang dimaksudkan, beserta perkataan para ulama masa silam mengenai hukum nyanyian karena mungkin di antara kita ada yang masih gandrung dengannya. Maka, dengan ditulisnya risalah ini, semoga Allah membuka hati kita dan memberi hidayah kepada kita seperti yang didapatkan si fulan tadi. Allahumma a’in wa yassir (Ya Allah, tolonglah dan mudahkanlah).

*) penulis merupakan pengajar Bahasa Inggris di SMAN 1 Pangalengan, aktivis Pramuka, pencinta music serta penikmat travelling by motorbike

Referensi:

Reverbnation. Diakses pada 2022. Why You Should Listen To Music You Don’t Like.

Guitar.com. Diakses pada 2022. Five reasons to listen to music you don’t like.

Plos One. Diakses pada 2022. Musical Preferences are Linked to Cognitive Styles.

Very Well Mind. Diakses pada 2022. Music Preferences and Your Personality.

The Hill. Diakses pada 2022. Science now says you can judge people by their taste in music after all.

John Wiley & Sons. Diakses pada 2022. Individuals’ favorite songs’ lyrics reflect their attachment style.

University of Toronto Faculty of Arts and Science. Diakses pada 2022. Your favourite song lyrics reflect your relationship experience, for better or for worse.

17 komentar:

  1. πŸ‘πŸ‘πŸ‘

    BalasHapus
  2. πŸ‘πŸ‘πŸ‘πŸ‘

    BalasHapus
  3. πŸ‘πŸ»πŸ‘πŸ»

    BalasHapus
  4. musik adalah hidup

    BalasHapus
  5. 🀩🀩🀩

    BalasHapus
  6. Alhamdulillah berkah ya ilmu nya

    BalasHapus
  7. I like Brazilian Phonk, selamat pagi jangan lupa sarapan 🌹

    BalasHapus
  8. Terimakasih untuk literasinya bapakπŸ™πŸ»

    BalasHapus
  9. Terima kasih atas literasi hari ini sangat bermanfaat✨

    BalasHapus
  10. Terimakasih literasinya saya suka lagu Erika πŸ™‹

    BalasHapus
  11. baguss πŸ‘πŸ»πŸ‘πŸ»πŸ‘πŸ»πŸ‘πŸ»πŸ‘πŸ»πŸ‘πŸ»

    BalasHapus
  12. Mantap lanjutkan!!!

    BalasHapus

RELIGIUSITY

RAJAB DAN MU’JIZAT ISRA MI’RAJ Oleh: Rendi Rusdiana, S.Pd   *)   Saat ini kita tengah memasuki salah satu bulan yang dimuliakan di dal...