Rabu, 04 September 2024

HUMANIA

MENGENAL SUKU BADUY

Oleh:  Erna Nurfaulina, S.Pd *)


Ananda yang hebat tau kah kalian mengenai Suku Baduy ?

Suku Baduy merupakan salah satu suku bangsa yang memiliki keunikan dan kekhasan budaya yang sangat menarik untuk dipelajari. Terletak di wilayah Desa KanekesKecamatan LeuwidamarKabupaten Lebak. Permukimannya terpusat di daerah aliran sungai pada sungai Ciujung yang termasuk dalam wilayah Cagar Budaya Pegunungan Kendeng. Kanekes secara geografis terletak pada koordinat 6°27’27” – 6°30’0” LS dan 108°3’9” – 106°4’55” BT (Permana, 2001). Mereka bermukim tepat di kaki pegunungan Kendeng yang berjarak sekitar 40 km dari Ibu Kota Kabupaten Lebak, yaitu Kecamatan Rangkasbitung. Wilayah yang merupakan bagian dari Pegunungan Kendeng dengan ketinggian 300 – 600 m di atas permukaan laut (DPL) tersebut mempunyai topografi berbukit dan bergelombang dengan kemiringan tanah rata-rata mencapai 45%, yang merupakan tanah vulkanik (di bagian utara), tanah endapan (di bagian tengah), dan tanah campuran (di bagian selatan). suhu rata-rata 20 °C, suku ini hidup secara terisolasi dan mempertahankan gaya hidup mereka yang sangat tradisional.

Salah satu hal menarik mengenai Suku Baduy adalah kehidupan mereka yang sangat sederhana dan terpisah dari modernitas. Mereka mempertahankan tradisi agraris dengan bertani dan bercocok tanam sebagai mata pencaharian utama. Perawatan padi dilakukan secara tradisional tanpa menggunakan bahan kimia.


Sistem sosial Suku Baduy juga menarik perhatian. Mereka memiliki tata nilai yang kuat dalam menjaga kebersamaan, saling tolong menolong dan menjunjung tinggi adat istiadat. Sistem kepercayaan dan ritual keagamaan mereka yang masih dijaga ketat  menjadi bagian penting dari keidupan sehari-hari. Melalui pemahaman yang leih mendalam mengenai Suku Baduy, kita dapat menghargao keanekaragaman budaya dan kekayaan tradisi yang dimiliki oleh Indonesia. Menjaga kelestarian budaya dan lingkungan hidup mereka menjadi tanggung jawab bersama dalam upaya melestarikan keberagaman dan keunikan budaya bangsa.

Suku Baduy terbagi menjadi dua bagian, suku Baduy dalam dan suku Baduy luar. Adapun perbedaannya adalah, suku Baduy dalam masih memegang teguh adat dan aturan dengan baik. Sementara suku Baduy luar sudah terpengaruh oleh budaya luar, seperti menggunakan sabun mandi, alat elektronik, dan mengizinkan orang luar menginap. Perbedaan lain juga bisa terlihat dari pakaian mereka. Suku Baduy dalam sehari-hari menggunakan baju berwarna putih yang melambangkan kesucian. Sedangkan pakaian suku Baduy luar adalah serba hitam. Suku Baduy dalam diketahui tinggal di tiga kampung, yaitu Kampung Cikeusik, Cikertawana, dan Cibeo, yang dipimpin oleh ketua adat disebut Pu'un. Suku Baduy luar tinggal di 50 kampung berbeda di kawasan Pegunungan Kendeng. Mereka berbicara menggunakan bahasa Sunda dialek Baduy.


Di samping itu, suku Baduy memiliki aturan yang masih terus dipatuhi sampai saat ini, khususnya oleh suku Baduy dalam, yaitu

  • Tidak boleh menggunakan kendaraan sebagai transportasi
  • Tidak boleh menggunakan alas kaki
  • Pintu rumah harus menghadap utara atau selatan, kecuali rumah ketua adat
  • Dilarang menggunakan alat elektronik
  • Harus menggunakan pakaian serba hitam atau putih yang ditenun dan dijahit sendiri
  • Tidak boleh menggunakan pakaian modern.

Agama suku Baduy adalah Sunda Wiwitan, yaitu kepercayaan pemujaan terhadap kekuatan alam dan leluhur yang sudah bersatu dengan alam. Ajaran Sunda Wiwitan terkandung dalam Kitab Sanghyang Siksa Kandang Karesian, yang berasal dari zaman Kerajaan Sunda, berisikan ajaran keagamaan dan tuntunan moral. Dalam Sunda Wiwitan, ada tiga macam alam yang dipercaya oleh suku Baduy, yaitu:

  • Buana Nyungcung: tempat bersemayamnya Sang Hyang Kersa
  • Buana Panca Tengah: tempat berdiam diri manusia
  • Buana Larang: neraka

Biasanya, doa yang dilakukan oleh para penganut Sunda Wiwitan adalah lewat nyanyian pantun dan kidung yang disertai gerak tarian. Tradisi mereka dapat dilihat dari upacara syukuran panen padi yang dikenal dengan sebutan Perayaan Seren Taun. Tempat sembahyang umat Sunda Wiwitan adalah pamunjungan atau kabuyutan, yaitu tempat punden berundak yang biasanya terletak di bukit. 

*) Guru PPKn di SMAN 1 Pangalengan

**) dikutif dari berbagai sumber

76 komentar:

  1. terimakasi atas ilmu barunya pak
    Naira wafa zahara X-B

    BalasHapus
  2. πŸ‘πŸ»πŸ‘πŸ»

    BalasHapus
  3. πŸ™πŸ™πŸ™πŸ™πŸ€™πŸ€™

    BalasHapus
  4. ada miskin ada kaya
    kalo ada gula pasti ada semut
    bismika allahumma ahya
    wabismika amut

    BalasHapus
  5. Suku sunda nih ☝️☝️☝️

    BalasHapus
  6. waw sangat unik ya kerennnnnπŸ‘πŸ‘πŸ‘πŸ‘πŸ‘πŸ‘

    BalasHapus
  7. πŸ‘πŸ”₯

    BalasHapus
  8. πŸ‘πŸ»πŸ‘πŸ»

    BalasHapus
  9. Hepi Er. Putri XI-E15 September 2024 pukul 07.24

    πŸ’₯πŸ’₯

    BalasHapus
  10. Mantap banget love sunda

    BalasHapus
  11. kerennnnnπŸ‘πŸ»πŸ‘πŸ»πŸ‘πŸ»πŸ‘πŸ»πŸ‘πŸ»

    BalasHapus
  12. ilmu yang sangat bermanfaat terimakasihπŸ’•

    BalasHapus
  13. Terimakasih atas ilmu nya ibu
    -Anfasa tri prasetyo X-B

    BalasHapus
  14. πŸ”₯🫑🫑πŸ₯ΆπŸ€«

    BalasHapus
  15. Sangat bermanfaatπŸ”₯πŸ”₯

    BalasHapus
  16. terimakasih atas ilmunya bu
    Asyifa X-B

    BalasHapus
  17. πŸ‘πŸ»πŸ‘πŸ»

    BalasHapus
  18. mantap next wali band pa

    BalasHapus
  19. terimakasih atas ilmu nya

    BalasHapus
  20. Terimakasih ..
    Sangat bermanfaat πŸ‘

    BalasHapus
  21. Nur Alisa putri X-B5 September 2024 pukul 07.30

    terimakasih banyak ibu atas ilmunya....

    BalasHapus
  22. Terimakasih untuk literasi pagi ini

    BalasHapus
  23. Terimakasih, ilmu ini sangat bermanfaat

    BalasHapus
  24. Terimakasih ibuπŸ™Œ

    BalasHapus
  25. sangat menambah wawasan (X-E)

    BalasHapus
  26. keren banget terimakasi bu πŸ’“

    BalasHapus
  27. πŸ‘πŸ»πŸ‘πŸ»πŸ‘πŸ»πŸ‘πŸ»πŸ‘πŸ»

    BalasHapus
  28. NAILA SOPIA N.s X-A5 September 2024 pukul 07.43

    Mantap🀩🀩

    BalasHapus
  29. Semoga saja tidak ada yang berubah dari suku Baduy, tetap mempertahankan adat.

    BalasHapus
  30. Alika Elva Tirani XI B15 September 2024 pukul 07.47

    πŸ‘πŸ‘πŸ‘πŸ‘

    BalasHapus
  31. terima kasih untuk literasi hari ini buuu

    BalasHapus
  32. Aly Nurmuhamad, X.A5 September 2024 pukul 07.57

    Sangat bermanfaat, menambah pengetahuan tentang suku Baduy πŸ‘

    BalasHapus
  33. ANANDA SILVYA NURYANTI

    X.F

    BalasHapus

Let's Care about Climate Change

  Menuju Masa Depan yang Lebih Tangguh: Memahami dan Membangun Ketahanan Iklim Oleh: Iis Masriah, S.Pd   *)   Hmmm…..Tahukah kalian apa ...