KISAH KOMPOSER HEBAT MENJADI TULI
Oleh: Firmanurkarim, S.Pd *)
Biografi
Ludwig van Beethoven: Kisah Komposer Hebat Menjadi Tuli Sketsa komposer Jerman
Ludwig van Beethoven. Berabad-abad lalu,
pernah lahir seorang komponis terbesar bernama Ludwig van Beethoven. Meskipun
sudah meninggal sejak 26 Maret 1827 atau tepat hari ini 194 tahun lalu, dunia
musik masih mengenal namanya, bahkan karyanya turut dibahas di ruang-ruang
akademik. Advertisement Advertisement Beethhoven, begitu ia biasa dipanggil,
adalah komposer asal Jerman sekaligus tokoh musik yang paling dominan dalam
periode transisi antara era Klasik dan Romantik. Laman Britannica menyebutkan,
ia secara luas dianggap sebagai komposer terhebat yang pernah hidup. Dalam
dunia musik, ia adalah inovator yang memperluas ruang lingkup sonata, simfoni,
konser dan kuartet.
Sumber:
https://en.wikipedia.org/wiki/Ludwig_van_Beethoven
Sementara
di Simfoni Nomor 9, ia menggabungkan dunia musik vokal dan instrumental dengan
cara yang belum pernah dicoba sebelumnya. Ada satu titik tekan yang membuat
Beethoven berbeda dari komposer lain, yakni harus berjuang melawan tuli.
Bahkan, beberapa karyanya yang paling penting digubah selama 10 tahun terakhir
hidupnya, tepat ketika dia tidak dapat mendengar lagi. Beethoven adalah anak
tertua dari Johann dan Maria Magdalena. Keluarga itu berasal dari Flemish.
Kakeknya, adalah seorang penyanyi dalam paduan suara dari uskup agung di
Cologne. Sementara ayah Beethoven juga seorang penyanyi paduan suara. Seperti
kebanyakan musisi abad ke-18, Beethoven dilahirkan dalam dunia yang tidak jauh
dari musik. Setelah kematian sang kakek, keluarga Beethoven menjadi jatuh
miskin, padahal dulu mereka cukup makmur, ditambah lagi, sang ayah menjadi
alkoholik. Maka daripada itu, pada usia yang masih dini, tepatnya 11 tahun,
Beethoven harus meninggalkan sekolah. Dan menginjak usia 18 tahun, ia menjadi
pencari nafkah keluarga. Terlepas dari itu, sang ayah mengamati bahwa Beethoven
memiliki bakat dalam bermain piano dan bertekad menjadikan sang anak seperti
Mozart, tetapi tidak berhasil.
Sumbert:
https://www.semilir.co/2-komposisi-ludwig-van-beethoven-yang-paling-banyak-didengarkan/
Sampai
pada usia remaja, Beethoven mulai menarik perhatian berkat kemampuan
bermusiknya. Pada tahun 1783, melalui seseorang bernama Gottlob Neefe,
Beethoven menerbitkan karya pertamanya. Beethoven mulai membuat kemajuan pada
tahun 1787, sehingga uskup agung maximilian Francis dibujuk untuk
mengirimkannya ke Wina untuk belajar bersama Mozart. Namun, kunjungan itu tak
berlangsung lama setelah Beethoven mendengar kabar kematian ibunya. Menurut
trafisi, Mozart sangat terkesan dengan kekuatan improvisasi Beethoven dan
memberi tahu beberapa temannya bahwa "pemuda ini [Beethoven] akan membuat
nama besar untuk dirinya sendiri di dunia." Namun, tidak ada catatan yang
dapat dipercaya tentang perjalanan pertama Beethoven ke Wina yang selamat.
Sumber:
https://www.madametussauds.com/berlin/en/what-s-inside/culture/ludwig-van-beethoven/?clickref
Kisah
Beethoven Menjadi Tuli
Seperti
dilansir pbs.com, Beethoven pertama kali menyadari bahwa ia kesulitan mendengar
sekitar tahun 1798, tepat ketika dia berusia 28 tahun. Namun dia benar-benar
tuli saat berusia 44-45 tahun, bahkan tidak bisa berbicara dan harus memberikan
catatan tertulis kepada rekan-rekan, pengunjung dan kawan-kawannya. Ketika
Simfoni Nomor 9 ditayangkan secara perdana pada tahun 1824, ia harus berbalik
untuk melihat penonton bersorak dan dia tidak bisa mendengar tepuk tangan
meriah dari penonton. Sampai saat ini, sebagaimana dilansir Classic FM, belum
diketahui secara pasti penyebab Beethoven mengalami gangguan pendengaran. Namun
beberapa teori menyebut beberapa kemungkinan seperti sifilis, keracunan timbal,
tifus dan kebiasaannya menceburkan kepalanya ke air dingin agar dirinya tetap
terjaga. Akan tetapi, semua itu hanya asumsi dan belum dapat dipastikan
kebenarannya. Kendati demikian, pada satu titik, tepatnya 1798, dia telah
menderita serangan amarah ketika seseorang menyela dia di tempat kerja. Setelah
terjatuh, dia bangun dan mendapati dirinya menjadi tuli. Di lain waktu dia
menyebut karena terjadi masalah gastrointestinal (pendarahan saluran
pencernaan). "Penyebabnya pasti, kondisi perut saya yang seperti yang Anda
tahu selalu bermasalah dan semakin parah," tulisnya, "karena saya
selalu bermasalah dengan diare yang menyebabkan kelemahan luar biasa." Ia
meninggal pada 1827 di usia 56 tahun. Namun, autopsi yang dilakukan setelah dia
meninggal menemukan dia memiliki telinga bagian dalam yang buncit dan
berkembang menjadi lesi seiring berjalannya waktu. Baca juga artikel terkait
LUDWIG VAN BEETHOVEN atau tulisan menarik lainnya Alexander Haryanto.
Sumber
referensi:
"Biografi
Ludwig van Beethoven: Kisah Komposer Hebat Menjadi Tuli", https://tirto.id/gbwH
*)
Guru Seni Budaya di SMAN 1 Pangalengan, Praktisi dan Penikmat musik
👍🏻👍🏻
BalasHapusterima kasih,menambah wawasan pengetahuan
BalasHapusbiografi musisi yang menjadi tuli, sangat bagus untuk motivasi para pembaca, terimakasih
BalasHapusMasyaAllah terimakasih pak Firman, bacaanya seru sekali😁
BalasHapusTerimakasih pakk,bacanya seru dan bisa memotivasi pembaca
BalasHapusterimakasih bapak, literasinya sangat bermanfaat
BalasHapus