Minggu, 03 Maret 2024

HUMANICA

 

Quarter Life Crisis Pada Remaja


   Oleh: Nia Komalaningsih, S.Pd *)

 



                 Sering  kita jumpai seseorang yang membagikan pencapaian dan prestasinya di sosial media, misalnya seseorang yang berusia 22 tahun membagikan pencapaiannya dan membuat beberapa standar pencapaian. Ini bisa menjadi salah satu bagian dari fenomen quarter life crisis. Sebenarnya fenomena ini umum terjadi pada remaja usia 20 tahun hingga usia 30 tahun. Platform Linkedin telah melakukan survei pada 2017 lalu, didapati bahwa 75% manusia yang berusia 23-33 tahun pernah mengalami quarter life crisis.

                 Quarter life crisis atau krisis seperempat abad merupakan kondisi yang kerap terjadi pada manusia yang mulai memasuki masa dewasa. Ini dianggap sebagai masa sulit yang harus dihadapi generasi muda pada usia 20 – 30 tahun. Sebab pada kondisi ini, kita akan merasakan gejolak emosi yang sangat besar. Gejolak emosi ini datang baik dari luar diri maupun dalam diri remaja itu sendiri. Seorang remaja bisa menjadi merasa cemas, bingung menentukan arah hidup, merasa tidak berguna, dan bahkan merasa putus asa. Pada kondisi tertentu fenomena quarter life crisis membuat seseorang mempertanyakan akan eksistensinya sebagai seorang manusia. Quarter life crisis memberikan dampak bagi generasi muda yang sering merasa kesepian, tidak nyaman, serta depresi dalam hidupnya. Ini merupakan fase penting yang harus dilewati, dan menjadi bagian dari mengenali diri secara lebih dalam, serta mempersiapkan segala kemungkinan yang akan terjadi di masa depan. Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya quarter life crisis. Terkadang bisa disebabkan bila ada masalah “orang dewasa” yang pertama kami muncul pada kehidupan seorang remaja. Berdasarkan situs www.alodokter.com, ada beberapa kondisi yang dapat memicu terjadinya quarter life crisis, yaitu :

1. Mengalami masalah pekerjaan atau finansial.

2. Merencanakan karier dan masa depan.

3. Menjalani hidup mandiri untuk pertama kalinya.

4. Menjalani hubungan romantis yang serius untuk pertama kalinya.

5. Mengalami putus cinta setelah menjalani hubungan yang serius sekian lama.

6. Melihat teman sebaya sudah mencapai impiannya lebih dulu.

7. Membuat keputusan pribadi atau profesional yang akan bertahan dalam jangka waktu yang lama.



Sumber: https://www.sukma.co/quarter-life-crisis-mengapa-kita-mengalaminya/

                 Quarter life crisis bukanlah sesuatu yang harus ditakuti, hal ini memang wajar di alami oleh remaja untuk menuju fase hidup berikutnya. Ada beberapa tanda yang bisa menunjukkan bahwa seorang remaja sedang berada pada fase quarter life crisis. Beberapa tanda tersebut yaitu :

  • 1. Sering merasa bingung mengenai masa depannya.
  • 2.        Merasa terjebak dalam situasi yang tidak disukai.
  • 3.        Sulit membuat keputusan ketika dihadapkan dengan beberapa pilihan.
  • 4.        Kurang motivasi dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
  • 5.        Sulit menentukan apakah harus menjalani hidup sesuai dengan keinginan diri sendiri atau sesuai dengan tuntutan keluarga dan masyarakat.
  • 6.        Khawatir akan tertinggal dalam ketidakpastian hidup seorang diri.
  • 7.        Merasa iri dengan teman sebaya yang sudah lebih dulu mencapai impiannya.

             Walaupun quarter life crisis merupakan hal yang wajar terjadi, akan tetapi kita tidak boleh meremehkannya. Kita harus bisa menyikapinya dengan bijak dan tepat.

Berikut beberapa kiat – kiat yang dapat kita terapkan untuk menghadapi quarter life crisis:

  • 1.        Berhenti membandingkan diri dengan orang lain.
  • 2.        Ubah keraguan menjadi tindakan.
  • 3.        Temukan orang – orang yang selalu mendukung kita.
  • 4.        Belajar mencintai diri sendiri.

              Masalah dalam hidup merupakan sesuatu yang wajar terjadi dan tentunya dengan tantangan yang berbeda – beda pada setiap orang. Sama halnya dengan Quarter life crisis bisa menyerang siapa saja. Dalam menghadapinya pun diperlukan fisik dan mental yang kuat supaya masalah tidak berlanjut. Oleh karena itu kita harus memperhatikan kebutuhan jiwa dan juga selalu menjaga kondisi fisik dengan berolahraga dan menjaga pola makan. Semangat menjalani hari dengan bahagia dan selalu mencintai diri sendiri dan orang di sekitar.

 

Sumber: https://blitar.jatimtimes.com/baca/243556/20210615/171200/inilah-beberapa-tanda-dan-sebab-terjadinya-quarter-life-crisis

Dikutip dari berbagai sumber

*) Guru Mata Pelajaran Geografi & Sosiologi di SMA Negeri 1 Pangalengan, penikmat musik , serta pemerhati masalah sosial kemasyarakatan

23 komentar:

  1. Terima kasih atas literasi yang sangat bermanfaat di pagi hari ini ibu🙏🙏

    BalasHapus
  2. terimakasih bu , literasi nya sangat bermanfaat (alyka amalia xi ips2 )

    BalasHapus
  3. Ica Veranica - X.D6 Maret 2024 pukul 07.21

    Terimakasih untuk literasi yang sangat bermanfaat dan menambah ilmu bu🙏🏻

    BalasHapus
  4. Terimakasih ibu, literasi nya sangat bermanfaat

    BalasHapus
  5. waww terimakasih banyak ibu, literasi nya bermanfaat sekaliii

    BalasHapus
  6. Terimakasih ibu, materinya sangat bermanfaat

    BalasHapus
  7. Terimakasih untuk literasinya ibu🙏🏻ini sangat bermanfaat sekali

    BalasHapus
  8. literasi yang sangat bisa dijadikan motivasi untuk remaja pada zaman sekarang❤️👣

    BalasHapus
  9. ibuuu terimakasi banyakk untuk literasi nya sangat bermanfaat❤️

    BalasHapus
  10. Terimakasih ibu untuk literasi yang sangat bermanfaat

    BalasHapus
  11. Sekar xi ips 2 , terimakasih atas literasinya

    BalasHapus
  12. KERENN IBUUU TERIMAKASIH

    BalasHapus
  13. Literasinya sangat seruu

    BalasHapus
  14. Literasinya sangat baguss dan menginfirasi hari hari ini

    BalasHapus
  15. Bermanfaat banget ibu maksiiiii

    BalasHapus
  16. masyaallah literasinya sangat bermanfaat sekali ibu

    BalasHapus
  17. literasi yang keren buat para remaja

    BalasHapus
  18. semoga kita bisa menghadapi fase quarter life crisis secara bijak dan tepat

    BalasHapus
  19. Maksih ibu,literasinya sangat bermanfaat

    BalasHapus
  20. Terimakasih bu literasinya sangat bermanfaat bagi saya pribadi

    BalasHapus
  21. Terima kasih atas literasinya yang bermanfaat

    BalasHapus
  22. Setiap orang hanya melihat hasilnya bukan prosesnya.

    BalasHapus

MENTAL HEALTH

SMILING DEPRESSION Oleh: Dini Siti Nurjanah, S.Kom.I *)   Sumber: https://www.kompasiana.com/mutiarafirdaus3010/640d856a08a8b54ff7756e...