MENGATUR
WAKTU=MERENCANAKAN KESUSKSESAN
Oleh:
Redaksi Literatsmansa
Ananda
yang baik, Prestasi membutuhkan perjuangan tanpa henti dan kemauan untuk
mengikuti proses. Orang-orang sukses pasti menghadapi banyak kesalahan selama
perjalanan menempuh tujuan dan senantiasa menghadapi tantangan yang ada. Mereka
akan terus berjuang, bekerja keras dan memiliki keyakinan bahwa mereka bisa
mencapai impian yang diinginkan.
Sumber: https://eventkampus.com/blog/detail/388/perjuangan-hidup-tanpa-kata-menyerah
Jika
kita ingin membuat sebuah perubahan besar dalam hidup, langkah awal yang harus
kita lakukan adalah “mengatur waktu”. Kita dapat mengatur waktu agar lebih
bermanfaat, efisien dan produktif. Satu di antara ciri orang hebat adalah
pintar dalam mengelola waktu. Meski mereka memiliki banyak
kegiatan, tetapi waktunya selalu dimanfaatkan secara produktif.
Manajemen waktu ini sangatlah penting. Siapa saja yang mengetahui
bagaimana mengelola waktu, maka dia akan mengetahui bagaimana cara mengelola
hidup
Memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya dikenal juga dengan ilmu mengelola waktu atau istilah yang biasa kita kenal dengan time management. Manfaat yang bisa Ananda peroleh dengan mengatur waktu diantaranya adalah meningkatnya efektivitas dan produktivitas, lebih sedikit stres, dan mampu meraih kesuksesan.
Ananda
yang bapak cintai…..ada sebuah teknik manajemen yang disebut Eisenhower Decision
Matrix, yang diciptakan oleh Dwight Eisenhower. Inti dari teknik ini adalah
bagaimana kita bisa melakukan manajemen waktu dengan lebih baik, dengan
memisahkan hal-hal yang kita lakukan ke dalam empat buah kategori.
Sumber:
https://www.matomoctrk.com/slr?url=https%3A%2F%2Fwww.vertex42.com%2FExcelTemplates%2Feisenhower-matrix.html&tid=666
Kuadran 1: Penting dan Mendesak
Dalam
kuadran ini, Ananda hanya boleh
memasukkan hal-hal yang sangat penting dan wajib Ananda selesaikan hari itu. Memasukkan terlalu banyak
pekerjaan ke dalam Kuadran ini akan membuat Ananda tidak produktif. Mana yang perlu dikerjakan
lebih dulu, presentasi untuk minggu depan atau menyiapkan data penelitian untuk
dua minggu ke depan?
Sumber:
https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/bagaimana-cara-mengatasi-kebiasaan
Untuk
menentukan skala prioritas, coba belajar untuk fokus pada pekerjaan yang paling
mendesak dan paling penting. Biasakan untuk meninjau kembali list yang
sudah Ananda buat dan mempertimbangkan
ulang mana saja pekerjaan yang paling mendesak di antara pekerjaan mendesak
lainnya. Dengan menyelesaikan hal yang paling benar-benar harus diselesaikan
terlebih dahulu, pekerjaan mendesak lainnya akan lebih ringan untuk
diselesaikan.
Kuadran
2: Penting namun Tidak Mendesak
Masukkan
tugas dan pekerjaan yang penting dan dapat Ananda cicil secara bertahap di dalam kuadran ini.
Walaupun tidak mendesak, namun Ananda tetap harus menentukan target penyelesaian
agar pekerjaan ini bisa berjalan sesuai rencana. Hal yang harus diwaspadai
adalah budaya menunda-nunda waktu. Proses mencicil dalam pekerjaan yang tidak
mendesak sangat penting agar Ananda tidak keteteran ketika tenggat waktu sudah
dekat, sehingga menerapkan istilah ‘lebih cepat lebih baik’.
Kuadran
3: Mendesak namun Tidak Penting
Kuadran
ini berisi hal-hal yang tidak penting namun tetap harus dikerjakan. Contohnya
adalah follow up jadwal rapat ekskul lewat telepon atau email, kumpul
dan diskusi dengan teman sekelas atau rekan di ekskul, dll. Tanya juga ke diri Ananda
, apakah pekerjaan ini bisa didelegasikan dengan teman atau rekan kerja? Kalau
tidak bisa didelegasikan, Ananda bisa
melakukan hal-hal yang masuk di kategori pekerjaan Kuadran 3, hanya jika
memiliki waktu luang setelah menyelesaikan pekerjaan yang penting dan utama,
serta waktunya disesuaikan dengan kapasitas waktu Ananda .
Sumber:
https://majoo.id/solusi/detail/perencanaan-kapasitas
Kuadran
4: Tidak Penting dan Tidak Mendesak
Nah,
kebanyakan dari kita sering sekali terjebak berlama-lama ada di dalam kegiatan
Kuadran 4. Seperti apa sih kegiatannya? Main media sosial di tengah waktu belajar
atau kerja, kumpul berlama-lama dengan teman hanya untuk “ngegibah”,
sibuk depan smartphone tanpa tujuan yang jelas. Kalau Ananda terjebak dalam kegiatan ini, segera hentikan
dan buat skala prioritas Ananda .
Sumber: https://www.liputan6.com/health/read/3923876/percaya-enggak-tak-ada-orang-yang-pemalas
Menyusun
skala prioritas memang tidak semudah kelihatannya dan bagi Ananda yang belum terbiasa pastinya menjadi tantangan
sendiri. Apalagi ketika Ananda sedang
banyak sekali dihadapkan dengan tugas dan deadline. Coba terapkan teknik
manajemen dengan 4 skala kuadran prioritas di atas untuk bisa mengatur
prioritas pekerjaan Ananda dengan lebih
baik sehingga Ananda lebih produktif.
Jangan lupa, menjadi produktif adalah kunci utama untuk bisa sukses…selamat
mecoba…semoga senantiasa sukses dan dalam lindungan Allah SWT!!
**disarikan
dari berbagai sumber
Well ah
BalasHapusWell ah
BalasHapussangat bermanfaat, terimakasii
BalasHapussangat bermanfaat, terimakasii banyak atas literasinya
BalasHapusTerimakasih pak literasinya 👍
BalasHapus