Rabu, 06 November 2024

PSIKOLOGICA

 

MENGATUR WAKTU=MERENCANAKAN KESUSKSESAN

Oleh: Redaksi Literatsmansa


Ananda yang baik, Prestasi membutuhkan perjuangan tanpa henti dan kemauan untuk mengikuti proses. Orang-orang sukses pasti menghadapi banyak kesalahan selama perjalanan menempuh tujuan dan senantiasa menghadapi tantangan yang ada. Mereka akan terus berjuang, bekerja keras dan memiliki keyakinan bahwa mereka bisa mencapai impian yang diinginkan.

 

Sumber: https://eventkampus.com/blog/detail/388/perjuangan-hidup-tanpa-kata-menyerah

Jika kita ingin membuat sebuah perubahan besar dalam hidup, langkah awal yang harus kita lakukan adalah “mengatur waktu”. Kita dapat mengatur waktu agar lebih bermanfaat, efisien dan produktif. Satu di antara ciri orang hebat adalah pintar dalam mengelola waktu. Meski mereka memiliki banyak kegiatan, tetapi waktunya selalu dimanfaatkan secara produktif.  Manajemen waktu ini sangatlah penting. Siapa saja yang mengetahui bagaimana mengelola waktu, maka dia akan mengetahui bagaimana cara mengelola hidup

Memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya dikenal juga dengan ilmu mengelola waktu atau istilah yang biasa kita kenal dengan time management. Manfaat yang bisa Ananda  peroleh dengan mengatur waktu diantaranya adalah meningkatnya efektivitas dan produktivitas, lebih sedikit stres, dan mampu meraih kesuksesan.


 Sumber: https://www.lokerjogja.id/5-hal-sepele-yang-wajib-dimiliki-agar-sukses/

Ananda yang bapak cintai…..ada sebuah teknik manajemen yang disebut Eisenhower Decision Matrix, yang diciptakan oleh Dwight Eisenhower. Inti dari teknik ini adalah bagaimana kita bisa melakukan manajemen waktu dengan lebih baik, dengan memisahkan hal-hal yang kita lakukan ke dalam empat buah kategori.

 

Sumber: https://www.matomoctrk.com/slr?url=https%3A%2F%2Fwww.vertex42.com%2FExcelTemplates%2Feisenhower-matrix.html&tid=666

Kuadran 1: Penting dan Mendesak

Dalam kuadran ini, Ananda  hanya boleh memasukkan hal-hal yang sangat penting dan wajib Ananda  selesaikan hari itu. Memasukkan terlalu banyak pekerjaan ke dalam Kuadran ini akan membuat Ananda  tidak produktif. Mana yang perlu dikerjakan lebih dulu, presentasi untuk minggu depan atau menyiapkan data penelitian untuk dua minggu ke depan?

 

Sumber: https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/bagaimana-cara-mengatasi-kebiasaan

Untuk menentukan skala prioritas, coba belajar untuk fokus pada pekerjaan yang paling mendesak dan paling penting. Biasakan untuk meninjau kembali list yang sudah Ananda  buat dan mempertimbangkan ulang mana saja pekerjaan yang paling mendesak di antara pekerjaan mendesak lainnya. Dengan menyelesaikan hal yang paling benar-benar harus diselesaikan terlebih dahulu, pekerjaan mendesak lainnya akan lebih ringan untuk diselesaikan.

Kuadran 2: Penting namun Tidak Mendesak

Masukkan tugas dan pekerjaan yang penting dan dapat Ananda  cicil secara bertahap di dalam kuadran ini. Walaupun tidak mendesak, namun Ananda  tetap harus menentukan target penyelesaian agar pekerjaan ini bisa berjalan sesuai rencana. Hal yang harus diwaspadai adalah budaya menunda-nunda waktu. Proses mencicil dalam pekerjaan yang tidak mendesak sangat penting agar Ananda  tidak keteteran ketika tenggat waktu sudah dekat, sehingga menerapkan istilah ‘lebih cepat lebih baik’.

Kuadran 3: Mendesak namun Tidak Penting

Kuadran ini berisi hal-hal yang tidak penting namun tetap harus dikerjakan. Contohnya adalah follow up jadwal rapat ekskul lewat telepon atau email, kumpul dan diskusi dengan teman sekelas atau rekan di ekskul, dll. Tanya juga ke diri Ananda , apakah pekerjaan ini bisa didelegasikan dengan teman atau rekan kerja? Kalau tidak bisa didelegasikan, Ananda  bisa melakukan hal-hal yang masuk di kategori pekerjaan Kuadran 3, hanya jika memiliki waktu luang setelah menyelesaikan pekerjaan yang penting dan utama, serta waktunya disesuaikan dengan kapasitas waktu Ananda .

 

Sumber: https://majoo.id/solusi/detail/perencanaan-kapasitas

Kuadran 4: Tidak Penting dan Tidak Mendesak

Nah, kebanyakan dari kita sering sekali terjebak berlama-lama ada di dalam kegiatan Kuadran 4. Seperti apa sih kegiatannya? Main media sosial di tengah waktu belajar atau kerja, kumpul berlama-lama dengan teman hanya untuk “ngegibah”, sibuk depan smartphone tanpa tujuan yang jelas. Kalau Ananda  terjebak dalam kegiatan ini, segera hentikan dan buat skala prioritas Ananda .

 

Sumber: https://www.liputan6.com/health/read/3923876/percaya-enggak-tak-ada-orang-yang-pemalas

Menyusun skala prioritas memang tidak semudah kelihatannya dan bagi Ananda  yang belum terbiasa pastinya menjadi tantangan sendiri. Apalagi ketika Ananda  sedang banyak sekali dihadapkan dengan tugas  dan deadline. Coba terapkan teknik manajemen dengan 4 skala kuadran prioritas di atas untuk bisa mengatur prioritas pekerjaan Ananda  dengan lebih baik sehingga Ananda  lebih produktif. Jangan lupa, menjadi produktif adalah kunci utama untuk bisa sukses…selamat mecoba…semoga senantiasa sukses dan dalam lindungan Allah SWT!!

**disarikan dari berbagai sumber

5 komentar:

HUMANIORA

  SOPAN SANTUN DAPAT MEMBUKA PINTU KESUKSESAN Oleh: Noviyanti Noermala, S.Pd *)   Di tengah dunia modern yang serba cepat dan kompetitif...