REDENOMINASI UANG RP. 1.000 MENJADI Rp 1?
Oleh: Insan Sani, S.E., M.M.
Wacana
“Rp 1.000 menjadi Rp 1” sering muncul di tengah masyarakat dan menimbulkan
pertanyaan:
Apakah
nilai uang kita akan turun? Apakah harga-harga akan berubah? Apa dampaknya bagi
dunia pendidikan? Sebenarnya, konsep ini dikenal sebagai redenominasi penyederhanaan
nilai rupiah dengan menghilangkan tiga angka nol di belakang, misalnya:
Rp 1.000 → Rp 1
Rp 10.000 → Rp 10
Rp 100.000 → Rp 100
Penting
untuk dipahami bahwa redenominasi bukan pemotongan nilai uang (sanering).
Nilai uang tidak berubah, hanya cara penulisan dan penyebutannya yang
disederhanakan.

Sumber: https://www.projabar.com/ekonomi/35416220957/kemenku-beri-tanda-lampu-hijau-wacana-redenominasi-rupiah-akankah-rp-1000-menjadi-rp-1
Apa
Itu Redenominasi?
Redenominasi
adalah kebijakan pemerintah untuk menyederhanakan nominal mata uang guna
memudahkan transaksi, pembukuan, dan sistem pembayaran. Negara lain seperti
Turki, Rusia, Korea Selatan, bahkan Indonesia pada masa ORI pernah
melakukannya.
Sumber: https://www.kedaipena.com/redenominasi-rupiah-pengamat-simbol-kepercayaan-diri-ekonomi-yang-membutuhkan-komunikasi-publik-matang/
Tujuan
Redominasi
1. Membuat mata uang lebih
ringkas
2. Meningkatkan efisiensi
transaksi
3. Memudahkan pencatatan
akuntansi dan sistem pembayaran
4. Meningkatkan citra mata
uang di hadapan dunia internasional
Mengapa
Redenominasi Tidak Mengurangi Nilai Uang?
Contohnya:
Jika
harga es teh hari ini Rp 5.000, setelah redenominasi bisa menjadi Rp 5. Nilai
ekonomi tetap sama, hanya cara penulisannya berbeda. Sama seperti jam 13.00 dan pukul 1 siang:
angkanya berbeda, tetapi waktunya sama.

Sumber: https://www.suarasurabaya.net/ekonomibisnis/2025/nilai-tukar-rupiah-melemah-di-tengah-investor-wait-and-see-data-ekonomi-as/
Dampak
Positif Redenominasi bagi Ekonomi
1.
Transaksi lebih cepat dan
efisien
Tidak perlu lagi menulis atau menyebut
angka dengan nol panjang.
1.
Kemudahan perbankan,
akuntansi, dan sistem digital
Sistem menjadi lebih sederhana dan minim
kesalahan pencatatan.
2.
Meningkatkan kepercayaan
internasional
Mata uang dengan nominal yang terlalu
panjang sering dianggap kurang stabil.
3.
Biaya produksi uang lebih
murah
Pencetakan uang baru bisa
lebih efisien dalam jangka panjang.
Apa
Tantangannya?
Ada beberapa hal yang harus diantisipasi:
-
Adaptasi masyarakat dalam
menggunakan mata uang baru
-
Perubahan harga tidak boleh
dimanfaatkan pedagang untuk menaikkan harga
-
Sosialisasi besar-besaran agar
tidak terjadi kesalahpahaman
Karena itu, redenominasi biasanya dilakukan
bertahap. Dalam beberapa tahun pertama, kedua jenis harga (harga lama dan harga
baru) bisa ditulis bersamaan untuk memudahkan masa transisi.
Contoh:
Rp
10 (baru) / Rp 10.000 (lama)
Simpulan
Dari
Rp 1.000 Menjadi Rp 1, Apa Artinya bagi Kita? Redenominasi adalah penyederhanaan angka,
bukan pengurangan nilai. Nilai ekonomi tetap sama, hanya cara menuliskannya
yang lebih ringkas.
Jika
dilakukan dengan persiapan matang, redenominasi dapat:
1. membuat ekonomi lebih
efisien
2. memudahkan transaksi
3. memperkuat kepercayaan
terhadap rupiah
Wacana
“Rp 1.000 menjadi Rp 1” bukan sesuatu yang perlu ditakuti, melainkan kesempatan
untuk memperbaiki sistem moneter dan meningkatkan literasi keuangan generasi
muda Indonesia.
*)
Guru Ekonomi dan Prakarya di SMAN I Pangalengan, Praktisi UMKN
**)
dari berbagai sumber




























