ABILITY TO OBSERVE, WHY NOT?
Oleh:
XI B1

Sumber: https://hrmpractice.com/5-critical-thinking-skills/
Observasi
merupakan bagian penting dari metode ilmiah, yaitu rangkaian langkah sistematis
dalam memperoleh pengetahuan. Melalui observasi, seseorang mendapatkan data
awal yang menjadi dasar bagi proses analisis dan eksperimen. Kualitas observasi
yang dilakukan akan sangat mempengaruhi hasil penelitian atau pemahaman
terhadap sebuah konsep. Semakin teliti seseorang mengamati, semakin lengkap
pula informasi yang diperoleh.Selain itu, observasi menuntut fokus dan
ketelitian. Seorang pengamat harus mampu membedakan mana yang merupakan fakta
dan mana yang merupakan pendapat pribadi. Misalnya, saat mengamati sebuah
tanaman yang layu, seorang pengamat tidak boleh langsung menyimpulkan bahwa
tanaman tersebut kekurangan air. Ia harus mencatat kondisi lingkungan, warna
daun, tingkat kelembaban tanah, serta apakah tanaman terkena cahaya matahari
yang cukup. Dengan mencatat setiap detail, pengamat dapat menganalisis
penyebabnya secara lebih tepat.

Sumber: https://mybeta.ca/how-to-improve-analytical-skills/
Kemampuan
observasi juga memunculkan keterampilan berpikir kritis. Ketika seseorang
terbiasa mengamati, ia akan terlatih untuk mempertanyakan hal-hal yang tampak
sederhana. Misalnya, mengapa bayangan berubah panjang ketika matahari bergerak,
atau mengapa benda jatuh lebih cepat ketika tidak ada hambatan udara.
Pertanyaan-pertanyaan seperti ini mendorong seseorang untuk mencari penjelasan
ilmiah, sehingga kemampuannya dalam memahami konsep sains semakin berkembang. Observasi
dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu observasi langsung dan tidak langsung.
Pada observasi langsung, pengamat terlibat secara aktif dan melihat objek atau
fenomena secara langsung di lokasi. Contohnya, mengamati pergerakan bola di
atas meja atau mengukur suhu air yang dipanaskan. Sedangkan observasi tidak
langsung dilakukan melalui media, seperti video, grafik, sensor digital, atau
laporan tertulis. Kedua metode ini sama-sama penting dan sering digunakan
bersamaan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih lengkap.
Sumber: https://dmm.telkomuniversity.ac.id/apa-itu-berpikir-kritis-dan-bagaimana-menerapkannya/
Dalam
fisika, observasi digunakan untuk memahami hukum-hukum alam yang mengatur
gerak, cahaya, energi, dan materi. Misalnya, saat mempelajari gerak parabola,
siswa dapat mengamati lintasan bola yang dilempar miring. Mereka mencatat
tinggi maksimum, jarak horizontal, serta waktu tempuh bola. Dari hasil
pengamatan tersebut, siswa dapat menyimpulkan bahwa bola memiliki dua komponen
gerak: gerak horizontal yang konstan dan gerak vertikal yang dipengaruhi
gravitasi. Contoh lainnya adalah observasi mengenai pemuaian zat. Ketika sebuah
batang logam dipanaskan, pengamat dapat mencatat bagaimana panjang batang
tersebut bertambah seiring meningkatnya suhu. Observasi seperti ini membantu
siswa memahami bahwa setiap benda akan memuai ketika menerima kalor. Fenomena
ini juga dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya pada kabel
listrik yang lebih kencang saat cuaca dingin dan mengendur ketika suhu
naik.Observasi tentang cahaya juga sangat penting. Ketika mempelajari pembiasan
cahaya, siswa dapat mengamati pensil yang terlihat bengkok saat dimasukkan ke
dalam air. Dari pengamatan tersebut, mereka dapat memahami bahwa cahaya berubah
arah ketika memasuki medium yang berbeda kerapatan optiknya. Observasi ini
memperkuat pemahaman terhadap konsep indeks bias dan arah pembelokan cahaya.

Sumber: https://www.thinksphysics.com/2020/08/peristiwa-terbentuknya-pelangi-sebagai-fenomena-alam-menurut-ilmu-fisika.html
Semua
contoh tersebut menunjukkan betapa observasi tidak hanya membantu memahami
teori, tetapi juga membuat konsep fisika terasa lebih nyata dan relevan dalam
kehidupan. Dengan mencatat setiap detail hasil pengamatan, siswa dapat mengolah
data menjadi grafik, tabel, atau kesimpulan ilmiah yang lebih terstruktur.
Kemampuan
melakukan observasi adalah keterampilan penting yang menjadi dasar dalam
memahami berbagai fenomena, terutama dalam bidang sains dan fisika. Observasi
yang baik membantu seseorang mengumpulkan informasi yang akurat, menganalisis
penyebab peristiwa, serta menarik kesimpulan berdasarkan fakta. Dalam
pembelajaran fisika, observasi menjadi jembatan antara teori dan
realita,memungkinkan siswa untuk melihat langsung bagaimana hukum alam bekerja.
Oleh karena itu, kemampuan ini perlu terus diasah melalui latihan teratur,
pencatatan yang sistematis, dan analisis yang teliti. Semakin sering seseorang
melakukan observasi, semakin baik kemampuannya dalam memahami dunia di
sekitarnya dan membuat keputusan yang didukung oleh data yang valid.
Sumber: dari berbagai sumber





























