"Edisi ke 400...terima kasih telah membersamai Literatsmansa hingga edisi ke 400...semoga tetap menjadi inspirasi memajukan negeri melalui literasi"

Senin, 15 Desember 2025

HUMANIORA

 SASTRA, AL-QUR’AN, DAN AMANAH MANUSIA MENJAGA KEHIDUPAN

Oleh: Hj. Ani Haelani, SS., M.Pd *)


Bumi sebagai Teks yang Terluka

Dalam kajian sastra, alam kerap hadir bukan sekadar latar, melainkan subjek yang berbicara. Hutan yang gundul, sungai yang menghitam, udara yang sesak, semuanya adalah metafora kesedihan bumi. Sastra modern menyebutnya ecocriticism, sebuah pendekatan yang membaca alam sebagai teks yang sedang mengalami luka. Namun jauh sebelum istilah itu dikenal, Al-Qur’an telah lebih dulu “membaca” bumi sebagai ayat-ayat Allah, tanda-tanda kebesaran-Nya, yang kini terancam oleh tangan manusia sendiri.

“Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia…”. (QS. Ar-Rum: 41). Ayat ini bukan hanya peringatan ekologis, tetapi juga narasi ilahi tentang tragedi kemanusiaan.

 

Bumi dalam Sastra dan Al-Qur’an.  Simbol Kehidupan dan Amanah.

Dalam sastra klasik dan modern, bumi sering digambarkan sebagai ibu: memberi, menumbuhkan, dan memelihara. Namun ibu yang sama bisa terluka ketika dieksploitasi tanpa kasih.

-          Hamparan kehidupan (QS. Al-Baqarah: 22)

-          Tempat tinggal sementara (QS. Al-A’raf: 24)

-          Titipan amanah (QS. Al-Ahzab: 72)

Manusia bukan pemilik mutlak bumi, melainkan khalifah, pengelola yang kelak dimintai pertanggungjawaban.

Dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: ‘Sesungguhnya Aku hendak menjadikan khalifah di bumi." (QS. Al-Baqarah: 30).

Dalam perspektif sastra, khalifah adalah tokoh utama dalam drama kosmik. bisa menjadi pahlawan penjaga kehidupan, atau antagonis perusak semesta. Kerusakan sebagai Konflik Naratif: Ketika Manusia Melawan Alam. Setiap karya sastra besar memiliki konflik. Dalam kisah kemanusiaan hari ini, konflik itu nyata:


Manusia Vs Bumi.

Penebangan hutan, pencemaran laut, eksploitasi tambang, dan pemborosan sumber daya adalah bentuk keserakahan naratif, plot gelap yang berulang. Al-Qur’an menegaskan larangan merusak tatanan ini:

“Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi setelah (Allah) memperbaikinya.” (QS. Al-A’raf: 56).

Ayat ini seakan menjadi kalimat klimaks dalam cerita: peringatan bahwa setiap tindakan manusia akan kembali sebagai konsekuensi. Bencana alam dalam perspektif ini bukan sekadar peristiwa fisik, melainkan respons naratif alam terhadap ketidakadilan manusia.


Sastra Profetik: Al-Qur’an sebagai Kritik Sosial Ekologis

Sastra profetik adalah sastra yang membawa pesan kenabian: mengingatkan, menegur, dan membebaskan. Al-Qur’an hadir sebagai teks profetik yang menegur manusia agar kembali pada keseimbangan (mīzān).

 “Dan langit telah Dia tinggikan dan Dia letakkan neraca (keadilan), supaya kamu jangan melampaui batas dalam neraca itu.” (QS. Ar-Rahman: 7–8).

Melampaui batas ekologis berarti merusak neraca kehidupan. Dalam bahasa sastra, ini adalah tragedi akibat keangkuhan tokoh utama, manusia yang lupa perannya.


Menulis Ulang Akhir Cerita: Taubat Ekologis

Sastra selalu memberi harapan: akhir cerita bisa ditulis ulang. Begitu pula dalam Al-Qur’an, pintu taubat selalu terbuka—termasuk taubat ekologis.

“Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.” (QS. Al-Ma’idah: 64).

Menjaga bumi adalah bentuk ibadah, dzikir dalam tindakan, dan sastra dalam perbuatan. Menanam pohon, mengurangi sampah, menjaga air, dan hidup sederhana adalah bait-bait puisi nyata yang ditulis manusia untuk masa depan.

 

Bumi sebagai Ayat yang Harus Dijaga

Jika Al-Qur’an adalah kitab suci yang tertulis, maka bumi adalah kitab Allah yang terbentang. Merusaknya berarti mengabaikan ayat-ayat-Nya yang hidup. Sastra mengajarkan kita untuk peka terhadap suara yang lirih. Al-Qur’an mengajarkan kita untuk taat pada amanah. Ketika keduanya bertemu, lahirlah kesadaran bahwa:

menjaga bumi bukan sekadar pilihan moral, tetapi perintah Ilahi.

“Maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berbuat kerusakan.” (QS. Al-A’raf: 86).

 

*) guru bahasa Indonesia di SMAN I Pangalengan. Koordinator Gerakan Literasi Sekolah.

Daftar Pustaka:

-          Al-Qur’an al-Karim. 2025. Terjemahan Kementerian Agama Republik Indonesia. Jakarta: Kemenag RI.

-          Keraf, A. Sonny. 2010.  "Etika Lingkungan Hidup". Jakarta: Penerbit Buku Kompas. Sebuah referensi penting untuk memahami relasi manusia, moral, dan kerusakan lingkungan.

-          Glotfelty, Cheryll., & Fromm, Harold. 1996.  "The Ecocriticism Reader: Landmarks in Literary Ecology". Athens: University of Georgia Press. Sebuah rujukan utama teori ekokritik dalam kajian sastra.

-          Qardhawi, Yusuf. 2001. "Islam Agama Ramah Lingkungan". Jakarta: Pustaka Al-Kautsar. Sebuah perspektif fiqih dan etika Islam dalam menjaga alam.

Minggu, 14 Desember 2025

MATEMAGIC

 MENGURAI KRISIS PLASTIK LEWAT ANGKA DAN SIKAP 3R

Oleh: Edi Supiandi, S.Pd., M.M.Pd  *)

 

Pendahuluan

Literasi bukan hanya soal membaca kata, tetapi juga membaca data dan lingkungan. Literasi lingkungan adalah sikap memahami dan mengetahui cara menjaga lingkungan dalam kondisi seimbang. Bagi siswa SMA, kemampuan ini sangat penting untuk memahami dan mengatasi salah satu masalah global terbesar: krisis sampah plastik. Momen terbaik untuk menanamkan kepedulian ini adalah melalui pembiasaan positif dan pemahaman mendalam tentang dampak lingkungan. Salah satu upaya nyata yang dapat diterapkan adalah prinsip 3R: Reduce, Reuse, Recycle.

 
Sumber: https://pm.teknokrat.ac.id/peran-matematika-dalam-menghadapi-tantangan-global/

Numerasi dan Skala Masalah Sampah Indonesia

Krisis sampah di Indonesia adalah masalah yang dapat diukur secara numerik. Menurut sebuah studi global (Jambeck dkk, 2017), Indonesia menempati peringkat kedua sebagai penyumbang sampah plastik terbesar di dunia.

Angka-angka menunjukkan peningkatan yang mengkhawatirkan:

Pada tahun 2013, timbulan sampah plastik di Indonesia mencapai 6,7 juta ton.

Pada tahun 2019, jumlah tersebut meningkat menjadi 7,4 juta ton.

Peningkatan jumlah sampah ini berbanding lurus dengan penambahan penduduk. Data ini menunjukkan bahwa masalah sampah bukan sekadar isu kebersihan, melainkan tantangan statistik yang mendesak bagi keberlangsungan hidup manusia.

 
Sumber: https://ipehijau.org/penanganan-mendesak-limbah-global-akan-tumbuh

Prinsip 3R dan Klasifikasi Sampah

Untuk mengurangi tumpukan sampah, terutama yang bersifat anorganik dan sulit terurai, diperlukan penerapan 3R (Reduce, Reuse, Recycle) yang didukung oleh pemahaman ilmiah: Reduce (Pengurangan): Upaya mengurangi penggunaan barang yang menghasilkan sampah, terutama plastik. Contoh nyata dari prinsip ini adalah dengan mengurangi penggunaan kantong plastik sekali pakai dan membawa botol minum sendiri (membawa bekal dari rumah). Reuse (Penggunaan Kembali): Menggunakan kembali barang bekas suatu produk tanpa mengubah bentuk fisiknya. Misalnya, menggunakan botol plastik bekas sebagai pot bunga atau wadah bumbu masak. Recycle (Daur Ulang): Mengolah sampah menjadi produk baru. Contohnya, mengolah botol plastik bekas menjadi bunga hias atau lampu tidur.

Selain 3R, pemahaman mendasar tentang klasifikasi sampah juga sangat penting. Secara umum, sampah diklasifikasikan menjadi:Organik. Sampah yang dapat terurai, seperti sisa makanan atau daun kering. Anorganik. Sampah yang sulit terurai, seperti plastik. Di beberapa tempat, juga dikenalkan B3 (Bahan Beracun dan Berbahaya).

 
Sumber: https://www.kompasiana.com/fathuragnanta2817/61115f0c06310e6e7d695dd2/produksi-sampah

Analisis Data Perilaku Positif

Penerapan 3R dimulai dari pembiasaan kecil. Dalam sebuah studi di TK Nasional KPS Balikpapan yang menguji pembiasaan membawa botol minum dari rumah (Reduce), terlihat adanya konsistensi perilaku. Data pengamatan selama 5 hari menunjukkan jumlah anak yang membawa botol minum:

·         Hari ke-1: 41 anak

·         Hari ke-2: 40 anak

·         Hari ke-3: 44 anak

·         Hari ke-4: 42 anak

·         Hari ke-5: 43 anak

Fluktuasi data ini menjadi indikator numerasi tentang seberapa besar tingkat konsistensi anak dalam menerapkan reduce. Konsistensi ini sangat penting untuk membentuk karakter peduli lingkungan. Selain itu, observasi perilaku membuang sampah juga menunjukkan bahwa anak-anak pada umumnya sudah mengerti cara membuang sampah yang benar dan memiliki pemahaman untuk membuang sampah pada tempatnya sesuai dengan jenis sampah.

 
Sumber: https://www.suara.com/health/2025/10/22/160832/supaya-anak-peduli-lingkungan

Simpulan

Membangun literasi lingkungan dan literasi numerasi adalah upaya yang saling terkait. Pemahaman data (numerasi) tentang jutaan ton sampah plastik memperkuat kesadaran (literasi lingkungan) akan bahaya yang ditimbulkan. Penerapan 3R (Reduce, Reuse, Recycle) yang didasarkan pada pengetahuan ilmiah tentang klasifikasi dan pengolahan sampah, adalah aksi nyata yang dapat dilakukan oleh setiap individu. Upaya pembiasaan ini, yang terus-menerus dilakukan dan didukung oleh orang dewasa, akan membentuk karakter cinta lingkungan yang akan menjadi pondasi bagi masyarakat di masa depan.

 

*) Guru Matematika di SMAN I Pangalengan. Pengajar Olympade Matematika. Pengamat dan pemerhati masalah lingkungan

Sumber Utama (Dikutip dari dokumen)

Wuri Hartanti & Kautsar Eka Wardhana. (2023). Membangun Literasi Lingkungan dengan Menerapkan 3R (Reduce, Reuse, Recycle) di TK Nasional KPS Balikpapan. BOCAH: Borneo Early Childhood Education and Humanity Journal, 2(1).

Catatan: Referensi ini mencakup semua kutipan bernomor dalam teks (hingga ), yang merujuk pada isi artikel dan footnotes (catatan kaki) di dalamnya. Poin data spesifik (seperti statistik sampah nasional) berasal dari kutipan penulis artikel (misalnya studi global Jambeck dkk, 2017).

Kamis, 11 Desember 2025

Scientific Thinking

KEMAMPUAN MEMBUAT KEPUTUSAN BERDASARKAN PEMAHAMAN ILMIAH DAN BUKTI EMPIRIS

Oleh: kelas XI B3

 


Sebagai pelajar, kita sering merasa keputusan yang kita buat hanya soal tugas, jadwal belajar, atau kegiatan sekolah. Padahal, tanpa disadari, banyak pilihan yang kita ambil setiap hari ikut membentuk cara kita berpikir. Di sinilah pentingnya kemampuan mengambil keputusan yang didasarkan pada pemahaman ilmiah dan bukti yang jelas, bukan sekadar ikut suasana hati atau pendapat orang lain.

 
Sumber: https://www.catatanfakta.com/edukasi/8099757388/berpikir-seperti-ilmuwan

Belajar di sekolah sebenarnya sudah melatih kita ke arah itu. Saat mengerjakan praktik, menyusun laporan, atau menganalisis teks, kita diminta membuktikan sesuatu, bukan hanya menebak. Kita membiasakan diri mencari sumber yang dapat dipercaya, membaca dengan teliti, dan menilai apakah data yang kita temukan benar-benar mendukung kesimpulan kita. Kebiasaan seperti ini perlahan mengajarkan kita untuk lebih hati-hati dalam menilai suatu informasi.

 
Sumber: https://id.lovepik.com/image-401294229/scientific-information.html

Sebagai siswa, kita juga sering menghadapi pilihan yang tampak sederhana, tapi sebenarnya punya dampak panjang. Contohnya mengatur waktu belajar, memilih cara belajar yang cocok, atau menentukan sikap saat menghadapi tekanan pergaulan. Dengan mempertimbangkan bukti misalnya pengalaman sebelumnya, hasil yang sudah kita lihat, atau informasi yang terbukti benar kita bisa membuat pilihan yang lebih masuk akal dan sesuai dengan kebutuhan kita sendiri.

Sumber: https://dmm.telkomuniversity.ac.id/apa-itu-berpikir-kritis-dan-bagaimana-menerapkannya/

Cara berpikir ilmiah tidak membuat hidup jadi rumit. Justru sebaliknya, kita belajar melihat sesuatu secara lebih tenang. Kita terbiasa menanyakan “apa dasarnya?” sebelum percaya, atau “apakah ini benar-benar bermanfaat untuk aku?” sebelum mengambil keputusan. Sikap kritis seperti ini penting untuk menghadapi arus informasi yang semakin cepat, agar kita tidak mudah terbawa berita yang belum jelas kebenarannya. Kemampuan ini bukan hanya berguna untuk nilai di sekolah, tetapi juga untuk membangun kedewasaan dalam berpikir. Ketika kita terbiasa mendasarkan pilihan pada pengetahuan dan bukti, kita sedang mempersiapkan diri menjadi pribadi yang lebih mandiri dan bertanggung jawab. Dan itu adalah bekal penting, baik untuk pendidikan kita saat ini maupun kehidupan setelah lulus nanti.

 **) disarikan dari berbagai sumber



Rabu, 10 Desember 2025

Good Day Every Day

 "Hari Kamis Manis"

Oleh:  Idris Baihaqi, S.Pd *)



Ternyata Hari Memiliki keunikan nya masing masing loh….Yuk kita simak sepuluh keunikan hari kamis yang pastinya belum kalian ketahui:

1.       Kamis adalah hari yang paling sering dipakai untuk merilis penemuan sains besar

Beberapa jurnal internasional memilih Kamis sebagai hari rilis hasil riset karena dianggap “hari paling stabil secara perhatian” tidak terlalu dekat weekend, tidak terlalu sibuk seperti awal pekan.

2.       Manusia lebih kreatif pada hari Kamis dibanding hari Senin

Riset pola kerja menunjukkan otak manusia lebih fleksibel dan produktif secara kreatif pada hari Kamis–Jumat karena tekanan pekerjaan mulai menurun.

 
Sumber: https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-7729850/5-penemuan-sains

3.       Pada 7 Desember 1909 (bertepatan dengan hari kamis), dunia menemukan plastik pertama

Bakelite adalah plastik sintetis pertama di dunia. Dari sinilah muncul gagang panci, stop kontak, telepon lama semua dimulai pada tanggal ini. Hampir tidak ada orang yang tahu ini bagian dari “ulang tahun plastik”.

4.       Ada burung yang dapat ‘melihat’ medan magnet bumi

Burung robin Eropa memiliki protein cryptochrome yang membuatnya melihat arah magnet bumi seperti kompas alami  kemampuan ini aktif paling kuat menjelang musim dingin (Des–Feb), termasuk hari ini (Kamis).

5.       Es di Antartika menyimpan udara berusia ribuan tahun

Saat ilmuwan mengebor es, mereka menemukan gelembung udara dari ribuan tahun lalu  isi CO₂-nya bisa menunjukkan perubahan iklim zaman kuno. Semakin dingin bulan Desember, semakin jelas hasilnya.

 

Sumber: https://www.kompas.com/tren/read/2025/07/19/200000465/ilmuwan-akan-mencairkan-es-berusia

6.       Kamis adalah hari paling aman untuk bepergian naik pesawat

Statistik penerbangan internasional menunjukkan jumlah delay paling sedikit terjadi pada hari Kamis. Cocok dibacakan karena hari ini 7 Desember juga Hari Penerbangan Sipil Internasional.

7.       Banyak tanaman herbal melepaskan aroma paling kuat di hari Kamis

Menurut penelitian ritme sirkadian tanaman, kadar minyak atsiri beberapa tanaman (serai, rosemary, mint) memuncak di pertengahan pekan. Tak heran beberapa petani memanen di hari Kamis.

8.       Keutamaan Hari Kamis dalam Islam meliputi hari diangkatnya amal ibadah ke Allah (Senin & Kamis), dibukanya pintu-pintu surga, waktu yang diberkahi untuk berdoa dan menuntut ilmu, serta waktu dianjurkannya puasa sunah dan memulai perjalanan (safar) karena kesukaan Nabi Muhammad SAW, menjadikannya momen penting untuk memperbanyak ibadah dan introspeksi diri sebelum Jumat.

 

 
Sumber: https://web.facebook.com/photo.php?fbid=2483014185282508&id=

9.       Hari Dilaporkannya Amal. Amalan manusia diperlihatkan kepada Allah SWT pada hari Senin dan Kamis, sehingga dianjurkan untuk beribadah dalam keadaan berpuasa agar amalan baik yang dilaporkan saat berpuasa,Ada lebih banyak bintang di angkasa daripada butiran pasir di seluruh pantai dunia

10.   Diberkahi untuk Menuntut Ilmu. Hari Kamis diberkahi untuk para penuntut ilmu, dianjurkan untuk memperbanyak belajar dan berdoa agar diberi keberkahan.

 

*) guru PABP dan Tim konselor di SMAN I Pangalengan, praktisi public speaking, wirauasaha muda bidang kuliner

**) dari beragam sumber

Selasa, 09 Desember 2025

Enterpreneuship

 Wirausaha Sejak Remaja? Mengapa Tidak?

Oleh; Iwan Dwiwan, SE.Gr

 

 

1. Apa itu Kewirausahaan?

Kewirausahaan adalah kemampuan seseorang untuk menciptakan sesuatu yang bernilai baik barang maupun jasa melalui kreativitas, inovasi, dan keberanian mengambil risiko. Wirausaha bukan hanya tentang jualan, tetapi cara berpikir untuk melihat peluang dan menciptakan solusi.

Sumber: https://mitra.bukalapak.com/artikel/pengusaha-muda-sukses-116844

2. Mengapa Anak SMA Perlu Belajar Kewirausahaan?

a.       Melatih kreativitas membuat ide baru, produk unik, atau cara baru menyelesaikan masalah.

b.       Membangun kemandirian  tidak bergantung pada orang lain untuk penghasilan.

c.       Melatih keberanian mengambil keputusan  berani mencoba, berani gagal, dan bangkit kembali.

d.       Meningkatkan kemampuan komunikasi & kerja sama – penting dalam dunia kerja dan kehidupan.

e.       Menyiapkan masa depan  banyak anak muda sukses memulai usaha sejak sekolah.

 

3. Karakter yang Harus Dimiliki Wirausaha Muda

a.       Disiplin dan Tanggung Jawab

Mampu mengelola waktu, memegang komitmen, dan menyelesaikan pekerjaan tepat waktu.

a.       Kreatif dan Inovatif

Tidak harus menciptakan hal baru, bisa juga memperbaiki cara lama agar lebih efektif.

b.       Berani Mengambil Risiko Terukur

Tidak sembarangan, tetapi berani mencoba hal baru dengan perhitungan.

c.       pantang Menyerah

Setiap kegagalan adalah pengalaman belajar.

f.        Mampu Berkomunikasi dengan Baik

Penting untuk meyakinkan pelanggan, bekerja dengan tim, dan memasarkan produk.

 

Sumber: https://linkumkm.id/news/detail/11305/8-ciri-ciri-yang-menandakan-bahwa-kamu-wirausaha-sejati

4. Contoh Peluang Usaha untuk Siswa SMA

Usaha tanpa modal besar :

a.       Jasa desain digital (poster, logo, feed IG)

b.       Jasa editing video

c.       Jualan makanan ringan (cookies, cilok, rice box, dll.)

d.       Pre-order fashion (hoodie, kaos, totebag)

e.       Bisnis thrift / preloved

f.        Jasa pengetikan / pembuatan PPT

g.       Reseller skincare atau produk kecil

h.       Usaha berbasis kreativitas:

i.         Kerajinan tangan: gelang, gantungan kunci, scrapbook

j.         Jualan stiker digital

k.       Konten kreator edukasi atau hobi di TikTok / IG

l.         Produk daur ulang (eco-brick, dekorasi, pot tanaman)

 

Sumber: https://stekom.ac.id/artikel/peluang-bisnis-atau-kerja-lulusan-sma

5. Langkah-Langkah Memulai Usaha Kecil untuk Siswa SMA

a.       Temukan Ide

Gunakan konsep ATM (Amati – Tiru – Modifikasi). Cari apa yang sedang tren di sekolah atau media sosial.

b.       Tentukan Target Pasar

Siapa pembelinya? Teman sekolah? Orang tua? Warga sekitar?

c.       Buat Produk / Layanan

Pastikan kualitas baik, harga sesuai, dan tampilannya menarik.

d.       Hitung Modal & Harga Jual

Gunakan rumus sederhana: Harga Jual = (Modal + Tenaga + Keuntungan)

e.       Promosi

Gunakan media sosial: Instagram, TikTok, WhatsApp. Foto harus menarik, caption jelas, dan cantumkan harga.

 

6. Evaluasi dan Perbaikan

Tanya pelanggan:

a.       Apa yang kurang?

b.       Apa yang harus diperbaiki?

c.       Gunakan masukan untuk berkembang.

 

Sumber: https://smanjumapolo-kra.sch.id/sma-negeri-jumapolo-ajarkan-kewirausahaan-di-kalangan-pelajar/

6. Contoh Mini Project Kewirausahaan untuk Siswa SMA

Proyek: Membuat Usaha Kecil Selama 1 Minggu

Tugas siswa:

Bentuk kelompok (3–4 orang). Pilih ide usaha sederhana. Buat rencana bisnis mini: nama usaha /produk

Modal harga jual. strategi promosi. Jalankan usaha 1 minggu. Presentasikan hasil keuntungan,

hambatan, dan evaluasi.

 

Sumber: https://ilmukomputer.uss.ac.id/112/mindset-awal-yang-harus-dimiliki-oleh-seorang-entrepreneur/

7. Mindset Penting Wirausaha Muda

a.       Start small, dream big. Mulai dari yang kecil dulu.

b.       Belajar dari kegagalan. Gagal itu biasa, menyerah itu pilihan.

c.       Berpikir solusi, bukan alasan. Wirausaha adalah problem solver.

d.       Berani beda. Produk unik = lebih menarik.

*) guru Ekonomi dan Prakarya Kewirausahaan di SMAN I Pangalengan, Praktisi di bidang manajemen pemasaran, Koperasi dan UMKM

**) dari berbagai sumber

HUMANIORA

  SASTRA, AL-QUR’AN, DAN AMANAH MANUSIA MENJAGA KEHIDUPAN Oleh: Hj. Ani Haelani, SS., M.Pd *) Bumi sebagai Teks yang Terluka Dalam kaj...