"Telah Berpulang ke Rahmatullah...Ananda Fadli Haidar Firmansyah..kelas XII A3, Minggu, 23 November 2025...Semoga Almarhum diterima Iman Islanya diampuni segala dosa-dosanya, ditempatkan di sisi Allah swt...keluarga yang ditinngal diberikan ketabahan....Aamiin yra"

Selasa, 25 November 2025

PSIKOLOGICA

MENGENAL BATASAN SEHAT DAN PERSETUJUAN DALAM PERSPEKTIF PSIKOLOGI DAN PANDANGAN ISLAM

Oleh: Dini Siti Nurjanah, S.Kom.I  *)

Halo teman-teman!

Pernah nggak sih kamu merasa nggak nyaman waktu seseorang melakukan sesuatu yang menurut mereka biasa saja—tapi buat kamu terasa terlalu pribadi? Nah, rasa nggak nyaman itu sebenarnya adalah alarm alami dari tubuhmu. Hari ini kita akan belajar tentang dua hal penting, yaitu Batasan Sehat (Healthy Boundaries) dan Persetujuan (Consent). Dua hal ini penting banget dalam semua hubungan. Baik dengan teman, keluarga, maupun dengan diri sendiri.

 
Sumber: https://www.amazon.com/Healthy-Boundaries-Without-Maintain-Relationships/dp/B097BJTHSW

Batasan Sehat (Healthy Boundaries)  Pagar Dirimu

Batasan adalah aturan pribadi yang kamu buat untuk melindungi diri secara fisik, emosional, dan mental. Punya batasan bukan berarti kamu sombong atau tidak mau bergaul, tapi karena kamu menghargai dirimu sendiri. Kenapa sih batasan itu penting? Karena, untuk:

 Melindungi diri dari perlakuan yang merugikan atau membuatmu tidak nyaman.
 
Membangun rasa hormat, baik dari dirimu sendiri maupun orang lain.
 
      Membantumu mengenali hubungan tidak sehat atau toxic relationship.

Untuk memudahkan, bayangkan kamu punya tiga zona interaksi, seperti lampu lalu lintas:

Zona

Warna

Deskripsi

Contoh

Zona Hijau

Aman

Hal yang kamu nyaman lakukan dengan siapa saja

Tos, salam, ngobrol santai

Zona Kuning

Waspada

Hanya nyaman jika dilakukan oleh orang yang kamu percaya

Curhat, diskusi mendalam

Zona Merah

Stop

Hal yang tidak boleh dilakukan tanpa izin jelas

Megang area pribadi, buka HP pribadi, memaksa

Yang perlu kamu ingat. Setiap orang punya peta zona yang berbeda. Jadi kamu tidak boleh memaksa orang lain mengikuti batasanmu.

Sumber: https://completewellbeing.com/in-focus/why-setting-boundaries-is-essential-for-mental-health/

Cara Bilang STOP Secara Asertif

Banyak orang diam karena takut dikatain baper atau ribut. Tapi kamu punya hak untuk bilang tidak.
Contoh cara bicara asertif:

“Aku nggak nyaman kalau kamu bahas itu!”

“Tolong jangan sentuh aku di situ!”

“Aku butuh waktu untuk sendiri sekarang!”

Nada bicara boleh tetap sopan, tapi tetap jelas dan tegas. Lampu Lalu Lintas Persetujuan (Consent) Consent artinya persetujuan yang sadar, jelas, dan tanpa paksaan saat melakukan sesuatu. Terutama yang berkaitan dengan sentuhan fisik atau hal yang bersifat pribadi. Aturannya simpel:

Hanya YES yang berarti YES. Jawaban seperti: diam, menghindar, ragu-ragu, menangis  semua  itu bukan persetujuan. Persetujuan bisa berubah kapan saja, Walaupun kamu sebelumnya bilang “iya”, kamu tetap boleh berubah pikiran dan bilang “stop”.

Sumber: https://www.instagram.com/senangbicara/p/DLCwVR0vd9g/

Tidak boleh ada paksaan

Paksaan bukan cuma ancaman, tapi juga bujukan berlebihan seperti: "Ayolah, kalau kamu sayang aku pasti mau." Ini bukan consent, tapi tekanan.

Batasan dalam Perspektif Agama Islam

Tahukah kamu? Konsep batasan dan persetujuan ini sejalan dengan ajaran Islam. Islam mengajarkan kita untuk menjaga kehormatan, adab, dan rasa saling menghormati.

Menjaga Pandangan dan Kehormatan

Allah memerintahkan kita untuk menjaga pandangan dan tidak berlebihan dalam interaksi lawan jenis.  Kenapa? Karena dalam QS. An-Nur: 30–31 mengajarkan kita konsep boundaries dalam Islam: menghormati diri sendiri, menghormati orang lain, berinteraksi dengan sopan, dan menjaga batas agar hubungan sosial tetap aman, nyaman, dan penuh tanggung jawab. Itu berarti, mengingatkan bahwa hal ini menjadikan kita lebih suci dan terhormat. Artinya, menjaga batasan itu bukan lebay, tapi bentuk penghormatan terhadap diri sendiri dan orang lain.

 
Sumber: https://www.instagram.com/reel/DEH6ww4Tfsb/

Larangan Mendekati Zina

Dalam QS. Al-Isra’: 32 adalah peringatan sekaligus pelindung bagi manusia. Allah mengajarkan kita untuk menjaga batasan diri, membangun hubungan yang baik dan terhormat, serta menghindari hal-hal yang dapat merusak masa depan, harga diri, dan kehormatan. Allah tidak hanya melarang zina, tetapi juga hal-hal yang mengarah ke sana, termasuk sentuhan yang tidak perlu, berduaan di tempat sepi, atau memaksa seseorang melampaui batas nyamannya.

 
Sumber: https://wahdah.or.id/menikah-dengan-laki-laki-yang-pernah-berzina/jangan-dekati-zina/

Pentingnya Izin

Dalam Islam, bahkan masuk rumah orang saja harus izin, apalagi menyentuh tubuh, membaca HP, atau membuka rahasia pribadi. QS. An-Nur ayat 27 mengajarkan kita bahwa izin adalah bagian penting dari interaksi sosial. Kita tidak boleh memasuki ruang atau mengambil hak seseorang tanpa sepengetahuan dan persetujuan mereka. Ayat ini sangat relevan dengan konsep modern seperti:

Consent

  Boundaries (Batasan pribadi)

  Privacy (Privasi)

  Respek dalam komunikasi

Izin harus jelas, disampaikan dengan sadar, dan tanpa tekanan.

Penutup

Memahami batasan sehat dan consent adalah langkah penting untuk menjaga diri agar tetap aman secara fisik, mental, dan spiritual. Dengan memahami ini, kita bisa membangun hubungan yang saling menghormati, aman, dan penuh tanggung jawab. Jadi, kenali zonamu, hormati zona orang lain, dan jangan takut berkata “Tidak.” Karena kamu berharga. Dan tubuhmu, privasimu, serta ruang emosimu punya hak penuh kamu yang menentukan.

*) Konselor di SMAN  I Pangalengan, Ibu Rumah tangga Pemerhati Masalah Remaja, Sosial, dan Kemasyarakatan

**) Sumber Al-Qur’an & Chatgpt






Senin, 24 November 2025

TEKNOPEDIA

 ANOMALI AI

Oleh Hj. Lilis Karwasih, S.Pd. *)


Pentingnya penggunaan AI secara etis, adil, dan transparan dengan kesadaran akan nilai kemanusiaan dan menghindari dipersonalisasi.     Penggunaan AI harus diimbangi dengan pemahaman bahwa AI bukanlah solusi untuk semua masalah dan peran manusia tetap utuh.     Manusia perlu terus belajar, relevan, dan adaptif dengan perkembangan AI agar dapat bersama teknologi.     Kehadiran kecerdasan buatan (Artificial Intelegence) bukan hanya sekadar alat bantu teknis melainkan sebagai katasilator pergeseran paradigma intelektual.

 
Sumber: https://www.kompasiana.com/helgairenapratiwi2550/6871f2c434777c40f34d6e02/pintar-tidak-selalu-benar-ai-butuh-etika

     Kehadiran AI menimbulkan fenomena yang dapat disebut anomali Intelektual, yaitu kondisi ketika cara berpikir, metodologi pengetahuan, dan otoritas intelektual mengalami guncangan yang cukup fundamental.  AI telah melahirkan kemungkinan bahwa sebagian intelektual manusia bisa teralihkan, mengalami peningkatan atau bahkan tergantikan oleh entitas non materi. AI kini mampu membuat lukisan, menulis esai, bahkan mengajukan hipotesis ilmiah. Hal inilah kondisi ketika anomali intelektual tidak bisa lagi diabaikan. (Thomas Kuhn dalam karyanya Struktur Revolusi Ilmiah).

 
Sumber: https://www.instagram.com/p/DL6U-JZyG77/

Menghadapi anomali Intelektual ini ada dua sikap ekstrem:

Pertama, resistensi; sebagian kalangan menolak AI sebagai ancaman. Mereka khawatir AI akan merusak orisinalitas berpikir, menurunkan kualitas intelektual manusia dan menjadikan manusia malas. Kedua, sebagian lain melihat AI sebagai perpanjangan akal manusia. Sama seperti balpoin, mesin cetak, atau komputer. AI hanyalah alat yang bisa memperluas kapasitas intelektual. Dalam bingkai ini AI justru bisa membebaskan manusia dari pekerjaan rutin agar bisa fokus pada kreativitas dan refleksi. Mungkin bisa meniru nalar tetapi tidak bisa menggantikan kebijaksanaan yang lahir dan tumbuh dari kesadaran eksistensi diri manusia.

 *)  Guru Bahasa Indonesia di SMAN I Pangalengan, pemerhati masalah social budaya

**)  dikutip dari berbagai sumber.

Green Environment

PLASTIK, PERUBAHAN IKLIM, DAN ANCAMAN NANO PLASTIK

                        Oleh: Iis Masriah, M.Pd *)


Plastik sudah menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari mulai dari bungkus dan wadah makanan, botol minuman, barang elektronik, sampai seragam olahraga. Tetapi dibalik kemudahannya, plastik menyimpan dampak besar bagi lingkungan, kesehatan, dan masa depan bumi. Berbicara masalah plastik bukan hanya tentang sampah yang menumpuk. Plastik juga berhubungan langsung dengan perubahan iklim, kesehatan manusia, dan nanoplastik partikel super kecil yang bahkan bisa masuk ke dalam darah kita. Mari kita kupas!

 
Sumber: https://www.tandfonline.com/doi/full/10.1080/10937404.2024.2424156

1. Plastik dan Perubahan Iklim: Dua Masalah yang Saling Terhubung

Tahukah kamu bahwa plastik terbuat dari minyak bumi? Itu artinya: proses ekstraksi minyak akan menghasilkan emisi gas rumah kaca. Produksi plastik di pabrik juga menghasilkan emisi gas rumah kaca. Sampah plastik yang dibakar juga menghasilkan karbon karbon & polutan berbahaya. Plastik yang terurai secara perlahan di alam juga melepaskan gas metana & etilen (pemicu pemanasan global).

Faktanya:

“Jika plastik adalah sebuah negara, ia akan menjadi penghasil emisi terbesar kelima di dunia sebagai penyebab pemanasan global yang berdampak pada perubahan iklim”

sumber : Databoks Katadata

Dengan kata lain: “Setiap plastik sekali pakai yang kita pakai mempercepat perubahan iklim.”

2. Plastik dan Kesehatan: Ancaman yang Tidak Terlihat

Banyak plastik yang mengandung bahan kimia seperti BPA, Ftatalat (phthalates) dan Stiren. Zat ini dapat bermigrasi ke makanan atau minuman, terutama jika plastik terkena panas. Nanoplastik merupakan ancaman serius bagi kesehatan manusia dan lingkungan, dengan potensi risiko yang kompleks dan meluas (Nenad Joksimović et al., 2022). Nanoplastik berukuran 1 nm hingga 1 μm, dapat masuk ke tubuh manusia melalui saluran pernapasan, pencernaan, dan kontak kulit (Ewa Winiarska et al., 2024). Transformasi plastik menjadi nanoplastik terjadi melalui berbagai proses menurut Kadek Yuniari Suryatini et al., 2024

·         Degradasi fisik: Pemecahan mekanis akibat gesekan dan tekanan

·         Degradasi kimia:degradasi akibat cahaya, oksidasi, dan degradasi penguraian air

·         Degradasi biologis: Aktivitas mikroorganismeKetika plastik hancur, ia pecah menjadi mikroplastik (lebih kecil dari 5 mm) dan nanoplastik (lebih kecil dari 0,001 mm super kecil!).

Tahukah kalian bahwa Nanoplastik dapat : masuk ke air minum, terhirup lewat udara, masuk ke dalam makanan laut, ditemukan dalam garam dapur, masuk ke dalam darah, hati, paru-paru, bahkan plasenta ibu hamil.

 
Sumber: https://link.springer.com/article/10.1007/s11356-018-1499-z

Penelitian menunjukkan bahwa nanoplastik dapat: menyebabkan gangguan hormon, penurunan kualitas kesuburan dan masalah perkembangan remaja. kerusakan sel melalui efek genotoksik dan sitotoksik (Ewa Winiarska et al., 2024), memicu peradangan dan gangguan organ (Bhisma Firdaus et al., 2025), mengganggu ekosistem perairan dan rantai makanan gangguan pernapasan, penyakit autoimun, dan peningkatan risiko kanker (R. Khanna et al., 2024). Ternyata plastik bukan hanya mencemari lingkungan dia juga bisa mencemari tubuh kita. Penelitian terbaru menemukan nanoplastik di otak manusia untuk pertama kalinya.

3. Apa yang Bisa Kita Lakukan di Sekolah?

Sekolah adalah tempat terbaik untuk memulai perubahan. ayo kita Kurangi Plastik Sekali Pakai, dengan cara :

·         Tetap membawa botol minum sendiri

·         Tetap gunakan kotak makan, bukan bungkus plastik, tetaplah membawa piring dan sendok

·         Stop sedotan plastik

·         Gunakan kantong kain untuk keperluan sekolah

·         Pengumpulan botol plastik untuk daur ulang

 Simpulan: Plastik Bukan Masalah Sederhana

 

Sumber : https://www.instagram.com/p/DKeWWe9SJXu/

Masalah plastik bukan hanya tentang sampah. Ia adalah masalah iklim, kesehatan, ekonomi, dan bahkan masa depan generasi kita. Nanoplastik membuat masalah ini semakin serius karena mereka memasuki tubuh kita tanpa kita sadari. Namun, kabar baiknya: kita bisa menjadi bagian dari solusinya. Mulai dari membawa botol sendiri hingga membuat program bebas plastik di sekolah setiap langkah kecil membawa dampak besar.

Generasi muda tidak hanya mewarisi bumi, tetapi juga bertanggung jawab menjaga kelestariannya.

*) guru Biologi di SMAN I Pangalengan, Koordinator Sekolah Berketahanan Iklim. Pemerhati masalah sosial dan lingkungan

**) Referensi :

 Bhisma Firdaus, Azizah Zen. 2025. Dampak Mikroplastik Terhadap Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan

Ewa Winiarska, M. Jutel, Magdalena Zemelka-WiÄ…cek. 2024. The potential impact of nano- and microplastics on human health: Understanding human health risks. Environmental Research

Kadek Yuniari Suryatini, G. Rai, G. Agung, Gede Wiadnyana, Anak Agung, Istri MirahPaparan Mikroplastik Dan Potensi Risiko Kesehatan Pencernaan. 2023.

Nenad Joksimovic et al. 2022.Nanoplastics as an Invisible Threat to Humans andthe Environmen. ·HindawiJournal of NanomaterialsVolume 2022, Article ID 6707819, 15 pageshttps://doi.org/10.1155/2022/6707819https://doi.org/10.1155/2022/6707819

R. Khanna, Abhilash Chandra, Shaundeep Sen, Y. Konyukhov, Erick Fuentes, I. Burmistrov, Maksim Kravchenko. 2024. Microplastics and Nanoplastics as Environmental Contaminants of Emerging Concern: Potential Hazards for Human Health Sustainability

Yusma Dewi, T. Raharjo. 2019. Aspek Hukum Bahaya Plastik Terhadap Kesehatan dan Dampak Mikroplastik Terhadap Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan Lingkungan Serta Solusinya. Kosmik Hukum

Kamis, 20 November 2025

BIOLOGYCA

 PERAN INTERAKSI ORGANISME DALAM KESEIMBANGAN EKOSISTEM

Oleh: kelas XI A4

 

Setiap makhluk memiliki peran ekologis yang saling melengkapi: tumbuhan berfungsi sebagai produsen, hewan sebagai pengatur dinamika populasi, dan mikroorganisme sebagai pengurai yang menjaga siklus nutrisi tetap berjalan. Keterkaitan ini menunjukkan bahwa ekosistem hanya dapat stabil apabila seluruh komponennya berada dalam kondisi seimbang. Gangguan terhadap salah satu komponen ekosistem dapat menimbulkan perubahan berantai yang merugikan. Misalnya, berkurangnya jumlah predator dapat menyebabkan peningkatan populasi mangsa, yang pada akhirnya merusak vegetasi dan menurunkan kualitas lingkungan. Fenomena seperti ini telah terjadi di berbagai wilayah dan memperlihatkan betapa sensitifnya keseimbangan alam terhadap perubahan.

 
Sumber: https://www.pelajaran.co.id/pengertian-ekologi-prinsip-piramida-jenis-dan-manfaat-ekologi-bagi-kehidupan-lengkap/

Saat ini, aktivitas manusia menjadi faktor utama yang memengaruhi kondisi lingkungan, seperti alih fungsi lahan, pencemaran, dan peningkatan emisi gas rumah kaca. Dampak tersebut tidak hanya mengganggu keanekaragaman hayati, tetapi juga mengancam ketersediaan sumber daya alam yang penting bagi kehidupan manusia. Meskipun demikian, upaya pelestarian tetap dapat dilakukan melalui tindakan sederhana namun konsisten. Menanam pohon, mengurangi sampah plastik, menjaga kebersihan lingkungan sekolah, serta mendukung program konservasi adalah langkah yang efektif dalam membantu memulihkan kualitas lingkungan. Tindakan-tindakan ini menunjukkan bahwa perbaikan ekosistem dapat dimulai dari hal kecil yang dilakukan bersama.

 
Sumber: https://generasibiologi.com/ekologi/

Memahami hubungan organisme dan lingkungannya memberikan kesadaran bahwa manusia merupakan bagian dari ekosistem, bukan pihak yang berdiri terpisah. Oleh karena itu, menjaga kelestarian lingkungan bukan sekadar kewajiban, tetapi tanggung jawab moral untuk memastikan keberlanjutan kehidupan bagi generasi mendatang. Selain itu, edukasi lingkungan menjadi aspek penting dalam membangun kesadaran kolektif. Pengetahuan mengenai ekosistem, perubahan iklim, dan dampak aktivitas manusia perlu ditanamkan sejak dini agar generasi muda memiliki pemahaman yang kuat tentang pentingnya menjaga alam. Ketika masyarakat memahami bagaimana setiap tindakan memengaruhi lingkungan, maka muncul dorongan untuk mengambil keputusan yang lebih bijak, seperti memilih barang yang ramah lingkungan, menghemat energi, serta mendukung kebijakan pemerintah yang berfokus pada keberlanjutan.

 
Sumber: https://klhscentre.com/blog/12

Teknologi juga dapat dimanfaatkan sebagai sarana mendukung pelestarian lingkungan. Inovasi seperti energi terbarukan, sistem pengelolaan sampah modern, serta teknik pertanian berkelanjutan dapat membantu mengurangi tekanan terhadap alam. Namun, teknologi saja tidak cukup tanpa perubahan perilaku manusia. Kombinasi antara ilmu pengetahuan, kesadaran masyarakat, dan kebijakan yang tepat akan menciptakan upaya pelestarian yang lebih efektif dan berdampak panjang.

 
Sumber: https://www.nestle.co.id/kisah/upaya-pelestarian-lingkungan-hidup

Pada akhirnya, menjaga lingkungan adalah investasi jangka panjang. Ekosistem yang sehat tidak hanya memberikan udara bersih, air yang layak, dan tanah subur, tetapi juga menjaga stabilitas iklim dan menyediakan habitat bagi jutaan spesies. Dengan memahami bahwa kehidupan manusia sangat bergantung pada keseimbangan alam, kita terdorong untuk terus merawat lingkungan sebagai bentuk rasa syukur dan tanggung jawab terhadap bumi yang kita tempati.

 

**) Disarikan dari berbagai sumber.

Rabu, 19 November 2025

Teen Personality

 AIR MATA WANITA

“Kelemahan yang Menjelma Kekuatan dan Seni Coping Ilahi”

Oleh: Yuli Yulianti, S.Pd *)

Sejak mula dunia berputar, ada misteri abadi yang menyelimuti sepasang mata. Bukan rahasia yang terkunci rapat, melainkan rahasia yang mengalir bening, hangat, dan tak terduga: air mata seorang wanita. Air mata itu, yang sering disalahpahami sebagai kelemahan tanpa sebab, sesungguhnya adalah titik temu antara kekuatan tersembunyi dan kasih sayang tak berbatas. Sebuah anugerah yang disematkan Sang Pencipta, bukan sebagai tanda rapuh, melainkan sebagai katup penyelamat, bukti keperkasaan, dan sungai kehidupan yang senantiasa mengalirkan kesabaran, cinta, dan kebijaksanaan.

 
Sumber: https://ytprayeh.com/filosofi/p-01659629d09791b/air-mata

Suatu Ketika, ada seorang anak laki-laki bertanya kepada ibunya. “Ibu, mengapa ibu menangis?”. Ibunya menjawab, “sebab, ibu Adalah seorang Wanita, nak”. Aku tak mengerti kata si anak lagi. Ibunya hanya tersenyum dan memeluknya erat. “Nak, kamu memang tak akan pernah mengerti…”

Kemudian, anak itu bertanya pada ayahnya, “Ayah, mengapa ibu menangis? Sepertinya ibu menangis tanpa ada sebab yang jelas?” Sang ayah menjawab, “semua Wanita memang menangis tanpa ada alasan”. Hanya itu jawaban yang bisa diberikan ayahnya. Lama kemudian, Si anak itu tumbuh menjadi remaja dan tetap bertanya-tanya, mengapa Wanita menangis.

 
Sumber: https://www.facebook.com/photo.php?fbid=2483289661783232&id

Pada suatu malam, ia bermimpi dan bertanya kepada Tuhan “Ya Allah, mengapa Wanita mudah sekali menangis?”

Dalam mimpinya, Tuhan menjawab, “Saat kuciptakan Wanita, Aku membuatnya menjadi sangat utama. Kuciptakan bahunya, agar mampu menahan seluruh beban dunia dan isinya, walaupun juga bahu itu harus cukup nyaman dan lembut untuk menahan kepala bayi yang sedang tertidur. Kuberikan Wanita kekuatan untuk dapat melahirkan, dan mengeluarkan bayi dari rahimnya, walau seringkali pula ia kerap menerima cerca dari anaknya itu. Kuberikan keperkasaan, yang akan membuatnya tetap bertahan, pantang menyerah, saat semua orang sudah putus asa. Pada Wanita, Kuberikan kesabaran untuk merawat keluarganya, walau letih, walau sakit, walau Lelah tanpa berkeluh kesah. Kuberikan Wanita, perasaan peka dan kasih sayang, untuk mencintai semua anaknya dalam kondisi apapun dan dalam situasi apapun. Walau tak jarang anak-anaknya itu melukai perasaannya, melukai hatinya. Perasaan ini pula yang akan memberikan kehangatan pada bayi-bayi yang terkantuk menahan lelap. Sentuhan inilah yang akan memberikan kenyamanan saat didekap dengan lembut olehnya. Kuberikan Wanita kekuatan untuk membimbing suaminya, melalui masa-masa sulit dan menjadi pelindung baginya. Sebab, bukankah tulang rusuklah yang melindungi setiap hati dan jantung agar tak terkoyak? Kuberikan kepadanya kebijaksanaan, dan kemampuan untuk memberikan pengertian dan menyadarkan bahwa suami yang baik Adalah yang tak pernah melukai istrinya. Walau seringkali pula kebijaksanaan itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada suami agar tetap berdiri sejajar saling melengkapi dan saling menyayangi. Dan akhirnya, Kuberikan ia air mata agar dapat mencurahkan perasaannya. Inilah yang khusus kuberikan kepada Wanita, agar dapat digunakan kapanpun ia inginkan. Hanya inilah kelemahan yang dimiliki Wanita walaupun sebenarnya air mat aini Adalah air mata kehidupan."

 


Sumber:https:// /tahukah-kamu-dari-mana-air-mata-berasal.html

Kisah spiritual yang menyentuh ini menawarkan perspektif yang kuat mengenai peran emosional wanita, yang dapat dianalisis melalui lensa psikologi modern, khususnya dalam konteks psikoneuroimunologi dan psikologi klinis.

1. Air Mata sebagai Mekanisme Koping dan Katarsis

Narasi menyebutkan bahwa air mata diberikan agar wanita dapat "mencurahkan perasaannya." Dalam psikologi, air mata emosional (air mata yang disebabkan oleh stres, emosi, atau rasa sakit) mengandung protein dan hormon stres tertentu, seperti prolaktin dan ACTH. Proses menangis berfungsi sebagai katarsis atau pelepasan, secara harfiah mengeluarkan bahan kimia stres dari sistem tubuh. Hal ini menjelaskan mengapa setelah menangis hebat, seseorang sering kali merasa lebih lega dan secara psikologis lebih stabil.

2. Beban Ganda dan Resiliensi Hormonal

Teks ini menggambarkan tuntutan peran yang luar biasa: menahan beban dunia sambil tetap lembut, melahirkan, merawat tanpa berkeluh kesah. Ini menciptakan tingkat stres kronis yang tinggi.

  • Resiliensi (Daya Lenting): Air mata di sini bukan kelemahan, melainkan alat resiliensi yang memungkinkan wanita untuk "tetap bertahan, pantang menyerah." Ini adalah cara alami tubuh mengatur homeostasis emosionalnya.
  • Perbedaan Gender Biologis: Penelitian menunjukkan bahwa wanita cenderung menangis lebih sering dan intens daripada pria, yang sebagian disebabkan oleh perbedaan kadar hormon prolaktin yang lebih tinggi pada wanita, yang secara biologis merangsang produksi air mata. Penjelasan spiritual bahwa air mata adalah "kelemahan yang dikhususkan" dapat diinterpretasikan secara ilmiah sebagai anugerah biologis yang membantu mereka mengelola kompleksitas beban emosional dan peran sosial.

 

Sumber: https://helloborneo.com/2023/07/19/sex-tidak-sama-dengan-gender/

3. Emosi Peka dan Kecerdasan Emosional (EQ)

Narasi menyoroti "perasaan peka dan kasih sayang" serta "kebijaksanaan" untuk membimbing.

  • Kecerdasan Emosional: Kepekaan dan kebijaksanaan ini adalah inti dari Kecerdasan Emosional (EQ) yang tinggi. Kemampuan untuk mencintai dalam kondisi apapun dan memberikan pengertian menunjukkan empati, regulasi emosi, dan keterampilan sosial yang luar biasa.
  • Peran Pelindung: Penggambaran tulang rusuk yang melindungi jantung dikaitkan dengan peran wanita sebagai pelindung emosional dan spiritual bagi suaminya, menunjukkan kemampuan untuk mendukung dan menavigasi kesulitan hubungan (relationship coping), yang memerlukan tingkat kematangan psikologis yang tinggi.

Maka, setelah tirai makna tersingkap, kita menyadari bahwa air mata bukanlah kelemahan, melainkan manifestasi agung dari cinta yang berkorban. Air mata Ibu adalah tetesan kebijaksanaan dan keikhlasan yang telah membasuh kepedihan, merawat harapan, dan menegakkan tiang keluarga. Ia adalah peta menuju pemahaman sejati tentang kekuatan non-agresif yang dianugerahkan Ilahi. Dekatilah Ibu, dengarkan cerita tanpa kata dari air matanya, karena di sanalah kehangatan surgawi bersemayam. Bukan hanya surga yang dijanjikan, tetapi surga emosional dan ketenangan batin yang kita temukan dalam dekapannya yang tulus dan abadi.

 
Sumber: https://ormawa.stainupa.ac.id/2025/01/01/cinta-tanpa-batas-kisah-kasih-ibu-

Kasih Ibu itu seperti lingkaran, tak berawal dan tak berakhir. Kasih ibu itu selalu berputar dan senantiasa meluas, menyentuh setiap orang yang ditemuinya. Melingkupinya seperti kabut pagi, menghangatkannya seperti Mentari siang, dan menyelimutinya seperti Bintang malam (Art Urban).

 

*). Konselor di SMAN I Pangalengan, pemerhati masalah sosial remaja

Sumber :

Muzaki, A. (2004). E Book Motivasi Net. Kee Book Creator pro.

https://gemini.google.com/app/3d9be68785e2fe83

 

Selasa, 18 November 2025

Reaching Out a Dream

 MEREKA YANG TERLALU CEPAT TUMBUH

Oleh: Herry Purwanto, S.E *)


Dunia ini bergerak dengan sangat cepat. Teknologi berkembang, informasi mengalir deras, dan anak-anak kita tumbuh dengan sangat cepat. Namun, apakah kita sudah siap untuk menghadapi perubahan ini?. Saya masih ingat ketika anak-anak SMA masih dikenal sebagai anak-anak yang polos, ceria, dan penuh harapan. Mereka memiliki impian besar, cita-cita yang tinggi, dan semangat yang membara. Namun, apa yang terjadi sekarang?. Kasus bullying, kekerasan, dan penyalahgunaan narkoba semakin meningkat di kalangan remaja. Mereka yang seharusnya menjadi generasi penerus bangsa, justru menjadi korban dari perubahan zaman yang terlalu cepat. Saya tidak ingin menyalahkan siapa pun, tapi saya ingin mengajak kita semua untuk berpikir. Apa yang salah? Apa yang kita lakukan salah?

 
Sumber: https://parentsworld.id/2024/08/29/menghadapi-perubahan-perilaku-pada-anak-praremaja/

Orang tua, guru, dan masyarakat harus bekerja sama untuk menghadapi perubahan ini. Kita harus menjadi contoh yang baik bagi anak-anak kita. Kita harus mendengarkan mereka, memahami mereka, dan memberikan mereka pedoman yang tepat. Anak-anak kita tidak hanya butuh makanan dan pakaian, mereka butuh perhatian, kasih sayang, dan bimbingan. Mereka butuh kita untuk menjadi teman, mentor, dan sahabat mereka. Saya ingin mengajak para orang tua untuk lebih dekat dengan anak-anak mereka. Berikan mereka waktu, dengarkan mereka, dan ajarkan mereka tentang nilai-nilai kehidupan. Jangan biarkan mereka merasa sendirian dan tidak ada yang peduli. Saya juga ingin mengajak para guru untuk lebih sabar dan kreatif dalam mengajar. Jangan hanya fokus pada nilai akademis, tapi juga ajarkan mereka tentang kehidupan, moral, dan etika.

 
Sumber: https://www.kompasiana.com/handayanisp09/5ee77857097f3620111131f4/kolaborasi-guru-dn-orang-tua

Kita semua memiliki peran penting dalam membentuk generasi penerus bangsa. Mari kita bekerja sama untuk menghadapi perubahan zaman ini. Mari kita menjadi contoh yang baik bagi anak-anak kita. Jangan biarkan mereka tumbuh terlalu cepat, jangan biarkan mereka kehilangan masa kecil mereka. Mari kita berikan mereka masa depan yang cerah, mari kita berikan mereka kehidupan yang bahagia. Nak, sebuah nasehat semoga dapat menemani perjalanan kalian :

"Masa depan adalah milik mereka yang berani bermimpi dan bekerja keras untuk mewujudkannya. Jangan pernah kehilangan harapan, karena setiap kesulitan adalah kesempatan untuk tumbuh lebih kuat. Jangan pernah kehilangan harapan, kamu adalah masa depan bangsa. Jangan pernah takut untuk bermimpi, kamu bisa mencapai apa saja yang kamu inginkan. Jangan pernah lupa untuk berbakti kepada orang tua, mereka adalah orang yang paling kamu cintai."


Sumber: https://www.thecolourofindonesia.com/2017/05/buat-anak-muda-yang-ingin-meraih-mimpi.html

 

Solusi untuk orang tua dan tenaga pendidik:

·         Berikan anak-anak waktu dan perhatian yang cukup.

·         Ajarkan mereka tentang nilai-nilai kehidupan dan moral.

·         Jadilah contoh yang baik bagi mereka.

·         Berikan mereka pedoman yang tepat dan bimbingan yang baik.

·         Berikan mereka kesempatan untuk berkembang dan mengekspresikan diri.

Mari kita bekerja sama untuk menghadapi perubahan zaman ini. Mari kita menjadi contoh yang baik bagi anak-anak kita.

 

*) Guru Ekonomi di SMAN I Pangalengan, penyuka dan penikmat musik

**) dari berbagai sumber

PSIKOLOGICA

MENGENAL BATASAN SEHAT DAN PERSETUJUAN DALAM PERSPEKTIF PSIKOLOGI DAN PANDANGAN ISLAM Oleh: Dini Siti Nurjanah, S.Kom.I  *) Halo teman-t...