Kamis, 21 November 2024

 Pentingnya Kesopanan Dalam Membangun Hubungan Sosial Yang Harmonis

Oleh: Erna Nurfaulina, S.Pd *)



Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kali mendengar ungkapan "kesopanan adalah cermin kepribadian." Ungkapan ini tidak hanya sekadar menjadi kata-kata bijak yang bisa kita renungkan, tetapi juga mengandung makna yang dalam mengenai bagaimana pentingnya kesopanan dalam berinteraksi dengan orang lain. Di dunia yang semakin terhubung melalui teknologi dan media sosial ini, kita sering kali lupa bahwa kesopanan adalah kunci utama dalam menjaga hubungan sosial yang harmonis. Kesopanan bukan hanya soal tata krama atau sikap baik yang kita tunjukkan, tetapi lebih pada bagaimana kita menghargai dan memperlakukan orang lain dengan penuh rasa hormat.

Kesopanan dan Komunikasi yang Efektif

Komunikasi adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan sosial kita. Setiap hari kita berbicara, mendengarkan, dan berinteraksi dengan orang lain, baik itu dalam kehidupan pribadi, pekerjaan, atau bahkan di dunia maya. Namun, tidak semua komunikasi dapat berjalan dengan lancar dan efektif jika tidak dilandasi dengan sikap sopan.


Kesopanan dalam berbicara, misalnya, bisa terlihat dalam cara kita memilih kata-kata, intonasi suara, dan cara menyampaikan pesan. Ketika kita berbicara dengan lembut, menggunakan kata-kata yang tepat, dan menghindari kata-kata yang kasar atau menyakitkan, kita menunjukkan bahwa kita menghormati orang lain. Komunikasi yang dilakukan dengan cara yang sopan dan penuh penghargaan akan lebih mudah diterima oleh orang lain. Sebaliknya, komunikasi yang dilakukan dengan cara yang kasar atau tidak sopan seringkali justru menimbulkan ketegangan dan konflik.

Membangun Rasa Hormat dan Saling Pengertian

Sikap sopan adalah cara kita menunjukkan rasa hormat kepada orang lain. Rasa hormat ini sangat penting dalam hubungan sosial, karena membangun kepercayaan dan menciptakan kedamaian dalam interaksi kita. Ketika kita bersikap sopan, kita memberi ruang bagi orang lain untuk merasa dihargai, yang pada gilirannya akan memperkuat ikatan sosial di antara kita.


Misalnya, dalam pertemuan sosial atau dalam konteks profesional, sikap sopan bisa terlihat dalam cara kita mendengarkan orang lain, memberi perhatian penuh saat mereka berbicara, atau memberikan respons yang bijaksana terhadap pendapat mereka. Sebagai contoh, jika seseorang memiliki pendapat yang berbeda dengan kita, sikap sopan adalah mengakui pendapat mereka, berdiskusi dengan terbuka, dan tidak memaksakan pandangan kita. Dengan demikian, kesopanan dapat menjadi jembatan untuk saling pengertian, mengurangi ketegangan, dan memperkuat hubungan antar individu.

Menghindari Konflik dan Menjaga Kedamaian

Salah satu fungsi utama dari kesopanan adalah untuk menghindari konflik. Dalam setiap hubungan sosial, perbedaan pendapat atau perbedaan pandangan pasti akan muncul. Namun, bagaimana kita menghadapinya sangat bergantung pada sikap dan kesopanan kita. Seseorang yang memiliki sikap sopan akan lebih mampu mengendalikan emosi dan mencari solusi yang baik untuk semua pihak. Mereka cenderung menghindari berbicara dengan nada tinggi atau menggunakan kata-kata yang menyakitkan.


Sebaliknya, ketika seseorang tidak menunjukkan sikap sopan, apalagi cenderung kasar atau tidak peduli dengan perasaan orang lain, hubungan tersebut rentan terhadap konflik dan perpecahan. Dalam dunia profesional, misalnya, ketidaksopanan dalam berkomunikasi dapat memicu kesalahpahaman yang berujung pada perselisihan yang tidak produktif. Oleh karena itu, kesopanan membantu menciptakan atmosfer yang kondusif untuk menyelesaikan masalah secara damai, tanpa memperburuk keadaan.

Meningkatkan Kerjasama dalam Berbagai Konteks

Dalam kehidupan sehari-hari, kita selalu terlibat dalam berbagai bentuk kerjasama, baik itu di tempat kerja, dalam keluarga, atau dalam komunitas sosial. Dalam konteks apapun, sikap sopan memegang peranan penting dalam memperlancar kerjasama. Ketika kita berbicara atau bekerja dengan orang lain dengan penuh kesopanan, kita menciptakan suasana yang lebih mudah untuk berkolaborasi.

Misalnya, dalam lingkungan kerja, seorang pemimpin yang menunjukkan sikap sopan akan lebih dihargai oleh timnya. Pemimpin yang mendengarkan dengan sabar, memberikan arahan dengan cara yang bijak, dan menghargai kontribusi setiap anggota tim akan menciptakan rasa saling percaya. Hal ini akan memperkuat semangat tim untuk bekerja lebih baik dan lebih produktif. Begitu juga dalam hubungan keluarga, sikap sopan dapat memperkuat ikatan antara anggota keluarga dan menciptakan suasana rumah yang harmonis.

Kesopanan sebagai Cerminan Budaya dan Identitas

Selain berfungsi sebagai alat untuk menjaga hubungan sosial yang baik, kesopanan juga mencerminkan nilai-nilai budaya dan identitas suatu masyarakat. Setiap budaya memiliki norma dan aturan kesopanan yang berbeda, tetapi inti dari kesopanan tetap sama: menghargai orang lain. Dalam konteks globalisasi, di mana kita sering berinteraksi dengan orang-orang dari berbagai latar belakang budaya, sikap sopan menjadi sangat penting untuk menjaga hubungan antarbudaya yang harmonis.


Kesopanan dalam menghormati adat istiadat, tradisi, dan cara berpikir orang lain dapat membantu kita memahami dan merayakan keberagaman. Dalam dunia yang semakin terhubung ini, kita tidak hanya berinteraksi dengan orang-orang di sekitar kita, tetapi juga dengan individu dari belahan dunia yang berbeda. Dengan menunjukkan sikap sopan terhadap perbedaan tersebut, kita dapat memperkaya pengalaman sosial dan menciptakan ikatan yang lebih kuat.

Kesimpulan

Kesopanan adalah unsur dasar yang membangun hubungan sosial yang harmonis. Dalam komunikasi, kerjasama, dan interaksi sosial lainnya, sikap sopan tidak hanya membuat kita lebih dihargai, tetapi juga menciptakan suasana yang kondusif bagi terciptanya hubungan yang positif. Kesopanan membantu mencegah konflik, mempererat persahabatan, dan memfasilitasi tercapainya tujuan bersama. Selain itu, kesopanan juga mencerminkan nilai-nilai budaya dan identitas suatu masyarakat. Oleh karena itu, kita perlu menjaga dan menumbuhkan sikap sopan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam dunia nyata maupun dunia maya, untuk menciptakan dunia yang lebih harmonis dan penuh kedamaian.

Kesopanan adalah kunci untuk membuka pintu hubungan yang baik, dan hanya dengan kesopanan kita dapat menjalin hubungan yang benar-benar kuat dan langgeng dengan orang lain.

*) Guru Mata Pelajaran PPKn di SMAN 1 Pangalengan, Pengamat masalah sosial dan budaya.

**) dikutip dari berbagai sumber

Selasa, 19 November 2024

ECONOMYC VIEW

 ANTARA JUDOL, PINJOL,

DAN KHAZOL ( Kamu, Iyaa Kamu…..! )


 Oleh: Hery Purwanto, SE *)

Di era digital ini, kemajuan teknologi telah membawa banyak kemudahan, namun juga menciptakan tantangan baru, terutama di kalangan generasi muda. Salah satu fenomena yang semakin marak adalah judi online dan pinjaman online (pinjol). Kedua hal ini, meskipun tampak terpisah, ternyata memiliki dampak yang signifikan terhadap kehidupan sosial dan keuangan para pengguna, terutama generasi muda.

Judi Online : Hiburan yang Berbahaya

Judi online, yang sebelumnya hanya bisa diakses di kasino fisik, kini hadir dalam bentuk aplikasi dan situs web yang dapat diakses dengan mudah melalui perangkat mobile. Banyak anak muda terjebak dalam daya tarik permainan yang menawarkan keuntungan cepat, meski dengan risiko besar. Gampangnya akses dan anonimitas yang diberikan oleh platform judi online sering kali membuat para pemainnya lupa akan dampak negatifnya. Selain merugikan secara finansial, kecanduan judi dapat mengganggu kehidupan sosial, akademik, dan bahkan mental para pemain muda.

 

Sumber: https://indonesiadefense.com/darurat-judi-online-di-tubuh-tni-apakah-karena-faktor-kesejahteraan/

Pinjaman Online : Solusi Cepat dengan Risiko Tersembunyi

Di sisi lain, pinjaman online semakin populer di kalangan generasi muda sebagai solusi cepat untuk kebutuhan dana mendesak. Proses pengajuan yang mudah dan cepat membuat pinjaman ini tampak menggiurkan. Namun, banyak anak muda yang terjebak dalam jebakan bunga tinggi, denda, dan tekanan untuk membayar kembali. Tanpa pemahaman yang cukup, mereka sering kali terlilit utang yang sulit untuk dilunasi. Hal ini dapat mengganggu stabilitas finansial jangka panjang dan menciptakan masalah psikologis.

Dampak Judi Online dan Pinjaman Online terhadap Sistem Perekonomian

Fenomena judi online dan pinjaman online yang semakin meluas, terutama di kalangan generasi muda, tidak hanya berisiko bagi individu, tetapi juga dapat menimbulkan dampak negatif yang lebih luas terhadap sistem perekonomian. Berikut adalah beberapa dampak yang mungkin terjadi:

1. Meningkatnya Utang Konsumen dan Ketergantungan Finansial

Pinjaman online sering kali memberikan kemudahan bagi individu yang membutuhkan dana cepat, namun dengan bunga yang sangat tinggi. Banyak pengguna, khususnya dari kalangan muda, yang terjebak dalam utang karena tidak mampu melunasi pinjaman tepat waktu. Hal ini menciptakan beban finansial yang besar, yang pada gilirannya dapat mengurangi daya beli masyarakat. Jika tidak dikelola dengan baik, tingkat utang yang tinggi di kalangan konsumen dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi karena konsumsi rumah tangga menurun.

2. Penurunan Produktivitas dan Kesejahteraan Sosial

Kecanduan judi online dapat merusak kualitas hidup individu. Para pemain yang terjebak dalam siklus kecanduan bisa mengalami kerugian finansial yang besar, mengganggu pekerjaan, dan berpotensi kehilangan penghasilan tetap. Dampaknya, produktivitas mereka menurun, yang berpengaruh pada sektor ekonomi secara keseluruhan. Lebih parah lagi, jika kecanduan ini meluas di kalangan pekerja muda, maka bisa mengurangi kontribusi mereka terhadap perekonomian, bahkan menyebabkan peningkatan angka pengangguran.

3. Kebocoran Pendapatan Negara

Judi online ilegal dan praktik pinjaman online yang tidak terdaftar sering kali beroperasi tanpa pengawasan yang memadai. Hal ini menyebabkan kebocoran pendapatan negara, karena sektor ini tidak terikat pada pajak atau regulasi yang sah. Selain itu, banyak transaksi yang terjadi di luar sistem perbankan formal, yang mempersulit pemerintah dalam mengatur dan mengawasi arus uang yang beredar. Akibatnya, negara kehilangan potensi pendapatan yang seharusnya bisa diperoleh dari sektor ini.

4. Potensi Kerugian untuk Industri Keuangan

Banyak platform pinjaman online yang tidak terdaftar atau beroperasi dengan cara yang merugikan konsumen, seperti bunga yang sangat tinggi dan denda yang membebani. Hal ini bisa merusak reputasi industri keuangan yang sah. Ketika masyarakat kehilangan kepercayaan terhadap sistem perbankan atau lembaga keuangan formal, mereka mungkin akan lebih cenderung menggunakan pinjaman ilegal atau non-formal, yang berisiko merugikan perekonomian secara lebih luas.

5. Peningkatan Ketimpangan Ekonomi

Akses mudah ke pinjaman online tanpa pengawasan yang memadai dapat memperburuk ketimpangan ekonomi. Generasi muda yang terjebak dalam utang atau kecanduan judi online sering kali berasal dari kalangan yang lebih rentan secara ekonomi. Hal ini menyebabkan ketimpangan pendapatan yang lebih besar, karena mereka terperangkap dalam siklus utang yang tidak dapat diselesaikan, sementara kelompok masyarakat lainnya terus mengakumulasi kekayaan.

6. Meningkatkan Biaya Sosial

Ketergantungan pada judi online dan pinjaman online juga membawa dampak sosial yang lebih luas. Misalnya, meningkatnya kasus perceraian, kekerasan domestik, dan masalah psikologis lainnya yang timbul akibat masalah keuangan. Hal ini memerlukan intervensi sosial dan layanan kesehatan yang lebih banyak, yang pada gilirannya menambah beban bagi negara dan masyarakat.

 

Sumber: https://pascasarjana.umsu.ac.id/dampak-sosial-pembangunan-dan-globalisasi/

Menyikapi Fenomena Judi Online dan Pinjaman Online sebagai Generasi Muda

Sebagai generasi muda, kita berada di tengah-tengah era digital yang serba cepat dan penuh dengan berbagai kemudahan, namun juga banyak tantangan yang perlu dihadapi. Salah satunya adalah fenomena judi online dan pinjaman online yang semakin marak, terutama di kalangan anak muda. Agar bisa menyikapi fenomena ini dengan bijak, ada beberapa langkah yang perlu diambil:

1. Meningkatkan Literasi Keuangan

Salah satu cara terbaik untuk menghindari jebakan pinjaman online dan judi online adalah dengan memiliki pemahaman yang baik tentang keuangan. Mengetahui bagaimana mengelola uang dengan bijak, memahami bunga pinjaman, dan risiko dari kegiatan seperti judi sangat penting. Generasi muda perlu aktif mencari informasi, baik melalui buku, kursus, atau melalui internet yang banyak menyediakan sumber daya mengenai pengelolaan keuangan pribadi.

2. Menjaga Kesehatan Mental dan Emosional

Judi online sering kali menjadi pelarian bagi mereka yang merasa stres atau tidak puas dengan kondisi kehidupannya. Hal ini bisa berdampak buruk terhadap kesehatan mental. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kesejahteraan emosional dengan cara-cara positif, seperti berolahraga, meditasi, atau mencari dukungan sosial dari keluarga dan teman-teman. Mengembangkan hobi atau kegiatan positif lainnya juga dapat mengalihkan perhatian dari godaan untuk berjudi.

3. Memilih Sumber Pinjaman yang Sah

Jika membutuhkan dana cepat, pastikan untuk mencari sumber pinjaman yang terpercaya dan sah. Bank, koperasi, atau lembaga keuangan yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah pilihan yang lebih aman dibandingkan dengan pinjaman online ilegal. Sebelum memutuskan untuk meminjam, pastikan untuk membaca dan memahami seluruh ketentuan yang ada, termasuk bunga dan denda yang dikenakan.

4. Menghindari Risiko dengan Tidak Terjebak dalam Daya Tarik "Cepat Kaya"

Judi online sering kali menawarkan janji keuntungan cepat, yang bisa sangat menggoda, terutama bagi mereka yang ingin meraih kebebasan finansial dalam waktu singkat. Namun, kenyataannya, semakin besar risiko yang diambil, semakin besar pula kemungkinan kerugian yang dialami. Sebagai generasi muda, kita harus bisa membedakan antara peluang yang realistis dan janji-janji palsu yang hanya akan membawa masalah keuangan.

5. Bertanggung Jawab terhadap Keuangan Pribadi

Sebagai individu, kita harus memiliki kesadaran untuk bertanggung jawab terhadap keputusan finansial kita. Hindari peminjaman uang yang tidak perlu, serta pastikan pengelolaan uang dilakukan secara bijaksana dan tidak tergoda untuk meminjam hanya untuk memenuhi gaya hidup. Menetapkan anggaran bulanan dan menghindari pembelian yang tidak penting adalah langkah awal yang baik.

6. Menggunakan Teknologi Secara Bijak

Teknologi memberikan banyak kemudahan, tetapi juga membuka pintu bagi berbagai aktivitas yang merugikan, seperti judi online. Oleh karena itu, kita harus menggunakan teknologi dengan bijak dan tidak mudah terjebak dalam tawaran yang tidak realistis. Jangan ragu untuk melaporkan situs-situs judi online ilegal kepada pihak berwenang jika menemui.

7. Berbagi dan Mencari Dukungan dari Sesama

Jika merasa terjebak dalam masalah utang atau judi, penting untuk berbicara dengan orang terdekat atau mencari bantuan profesional. Berbagi masalah dengan teman atau keluarga bisa membantu kita mendapatkan perspektif baru dan mencari solusi yang lebih baik. Layanan konseling dan dukungan dari lembaga keuangan yang kredibel juga bisa menjadi jalan keluar untuk mengatasi masalah keuangan.

Tantangan yang Harus Diatasi

Kedua fenomena ini menunjukkan betapa pentingnya edukasi keuangan dan pemahaman akan risiko yang terkait dengan penggunaan teknologi digital. Masyarakat, khususnya keluarga dan lembaga pendidikan, perlu lebih aktif dalam memberikan pemahaman tentang bahaya judi online dan pinjaman online. Pemerintah juga harus lebih ketat dalam mengawasi praktik-praktik ilegal dan merugikan ini.

 Sumber: https://www.youtap.id/blog/tantangan-bisnis-kuliner

Sebagai generasi penerus, penting bagi para anak muda untuk selalu bijak dalam menggunakan teknologi dan memiliki kesadaran akan konsekuensi dari keputusan finansial mereka. Menghindari jebakan judi online dan pinjol adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan finansial dan mental dalam menghadapi tantangan zaman digital.

Sebagai generasi muda, kita memiliki tanggung jawab untuk menjaga diri dari dampak negatif judi online dan pinjaman online. Dengan meningkatkan literasi keuangan, menjaga kesehatan mental, dan bertanggung jawab terhadap keputusan finansial kita, kita bisa menyikapi fenomena ini dengan bijak. Menjadi pribadi yang bijaksana dalam memilih sumber keuangan dan tidak terjebak dalam godaan keuntungan cepat adalah langkah penting untuk mencapai kesejahteraan finansial jangka panjang yang sehat.


*) pengajar Ekonomi di SMAN 1 Pangalengan, pengasuh materi oliampyade  Ekonomi, penilmat  beragam jenis dan genre music.
**) dari berbagai sumber rujukan


Senin, 18 November 2024

SAINSTOLOGY

MUSIK DAN KIMIA: HARMONI DAN GELOMBANG MOLEKULER

Oleh: Rizzani Muttaqqinah, S.Pd *)

 


Musik adalah sesuatu yang tak luput dari kehidupan kita sehari-hari. Mendengarkan musik adalah aktivitas yang sangat menyenangkan untuk dilakukan karena dapat memperbaiki suasana hati, membuat kita melakukan aktivitas lain dengan menyenangkan, sehingga dapat meningkatkan produktivitas. Lalu, jika musik dilihat dari sudut pandang kimia apakah ada hubungannya? Sekilas terasa tidak mungkin, namun ternyata sangat erat kaitannya.

                     Sumber: http://www.himakiuny.com/2023/05/apakah-musik-dan-kimia-saling-berkaitan.html?m=1

Di balik setiap nada dan irama yang kita dengar, ada proses-proses kimia yang menarik yang menghubungkan getaran udara dengan sensasi yang kita rasakan di tubuh dan otak kita. Dari pembuatan instrumen musik hingga reaksi kimia di dalam tubuh kita saat mendengarkan musik, mari kita telusuri bagaimana kimia berperan dalam dunia musik.

         Sumber: https://tirto.id/118-unsur-kimia-lengkap-contoh-simbol-singkatan-tabel-periodik-gvQK#google_vignette 

1.    Gelombang Suara: Vibrasi Molekuler di Udara

Pada dasarnya, musik adalah gelombang suara yang merambat melalui udara. Gelombang suara ini terjadi ketika objek, seperti dawai gitar yang dipetik atau membran drum yang dipukul, bergetar dan menyebabkan molekul udara di sekitarnya bergerak. Getaran-getaran ini menghasilkan tekanan yang bergerak melalui medium (biasanya udara), yang kita sebut sebagai gelombang suara. 

2.    Instrumen Musik dan Kimia Material

Instrumen seperti gitar dan piano terbuat dari kayu dan logam, yang memiliki karakteristik resonansi tertentu. Kayu, misalnya, adalah bahan organik yang terdiri dari selulosa, hemiselulosa, dan lignin. Ketika kayu bergetar, ia menghasilkan gelombang suara dengan kualitas tertentu yang memberikan karakteristik unik pada instrumen. Logam, dengan sifatnya yang lebih padat dan kaku, memberikan suara yang lebih keras dan tajam, seperti pada senar gitar atau tubuh instrumen tiup. Selain itu, bahan pelapis atau lapisan cat pada instrumen juga dapat memengaruhi suara. Misalnya, lapisan vernis pada biola tidak hanya memberi perlindungan, tetapi juga dapat memengaruhi resonansi dan timbre suara yang dihasilkan oleh instrumen tersebut.

3.    Reaksi Kimia dalam Produksi Suara

Ketika alat musik dimainkan, beragam reaksi fisik dan kimia terjadi yang mengubah energi mekanik menjadi energi suara. Sebagai contoh,

Piano: Ketika tuts piano ditekan, palu kecil yang terbuat dari bahan khusus akan memukul senar logam. Getaran senar logam ini kemudian menghasilkan gelombang suara yang kita dengar. Di sini, perubahan energi mekanik dari ketukan palu disalurkan ke senar, yang kemudian bergetar dan menghasilkan gelombang suara.

Gitar: Pada gitar, senar yang terbuat dari logam atau nilon bergetar ketika dipetik. Getaran ini menyebabkan udara di sekitarnya bergetar dan menciptakan gelombang suara. Struktur tubuh gitar, yang berfungsi sebagai resonator, memperkuat suara ini dengan memanfaatkan sifat-sifat akustik kayu dan logam.

Instrumen Tiup: Pada alat musik tiup seperti klarinet atau terompet, gelombang suara dihasilkan ketika udara dipaksa melalui tabung atau pipa, dan getaran bibir pemain mengubah frekuensi dan kualitas suara. Pada instrumen ini, reaksi kimia antara udara yang dikeluarkan dan struktur alat musik berperan besar dalam menentukan nada yang dihasilkan.

4.    Kimia di Dalam Telinga: Transduksi Suara menjadi Sinyal Saraf

Setelah gelombang suara mencapai telinga kita, proses kimia yang luar biasa terjadi untuk mengubah getaran tersebut menjadi informasi yang dapat diproses oleh otak kita.

Telinga Luar dan Saluran Pendengaran: Gelombang suara pertama-tama ditangkap oleh daun telinga dan diteruskan melalui saluran pendengaran hingga mencapai gendang telinga. Gendang telinga, yang terbuat dari lapisan tipis jaringan epitelial, bergetar ketika menerima gelombang suara. Gerakan ini menyebabkan mekanisme kimiawi yang menghubungkan gelombang suara dengan sistem saraf.

 

Sumber: https://www.researchgate.net/figure/Gambar-1016-Proses-Mendengar-pada-Manusia_fig2_336666163

Bulu Rambut di Koklea: Di dalam telinga dalam, terdapat struktur bernama koklea, yang berisi ribuan sel rambut yang peka terhadap getaran. Ketika getaran suara mencapai koklea, gelombang cairan di dalamnya merangsang sel-sel rambut ini. Pergerakan sel rambut menyebabkan perubahan dalam ion-ion (seperti kalsium dan kalium) yang mengalir ke dalam sel, menghasilkan sinyal listrik yang diteruskan ke otak.

Sinyal Listrik dan Proses Kimia di Otak: Setelah gelombang suara diubah menjadi sinyal listrik oleh sel-sel rambut, sinyal tersebut dikirim melalui saraf pendengaran ke otak. Di otak, reaksi kimiawi dalam neuron, seperti pelepasan neurotransmitter (misalnya, glutamat), mengubah sinyal listrik ini menjadi persepsi suara yang kita dengar sebagai musik.

5.    Musik dan Pengaruh Kimiawi pada Otak dan Tubuh

Musik tidak hanya mempengaruhi kita secara fisik melalui pendengaran, tetapi juga mengubah kimia di otak dan tubuh. Proses ini melibatkan perubahan dalam produksi neurotransmitter dan hormon yang dapat memengaruhi suasana hati, emosi, dan bahkan kesehatan kita.

Sumber: https://www.harapanrakyat.com/2020/12/cara-kerja-otak-manusia/

Endorfin dan Dopamin: Ketika mendengarkan musik yang kita nikmati, otak kita merespons dengan melepaskan endorfin dan dopamin, dua zat kimia yang dikenal sebagai "hormon kebahagiaan". Dopamin terlibat dalam sistem penghargaan otak, memberikan rasa kenikmatan dan motivasi. Ini menjelaskan mengapa musik dapat membuat kita merasa lebih bahagia, termotivasi, atau bahkan terinspirasi.

Katalisator Emosional: Musik juga dapat mempengaruhi kadar kortisol, hormon stres, dalam tubuh. Musik yang menenangkan dapat mengurangi kadar kortisol, membantu kita merasa lebih rileks. Sebaliknya, musik dengan ritme cepat atau intens dapat merangsang adrenalin, membuat kita merasa lebih terjaga dan energik.

Efek pada Memori dan Kognisi: Musik juga dapat memengaruhi proses kimiawi di otak yang terkait dengan memori. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mendengarkan musik dapat meningkatkan produksi zat kimia yang mendukung daya ingat, seperti asetilkolin. Itu sebabnya musik sering digunakan dalam terapi kognitif untuk membantu individu mengingat informasi atau untuk merangsang otak.

 
Sumber: https://bobo.grid.id/read/084160203/kenapa-mendengarkan-musik-disebut-baik-untuk-otak-ini-alasannya?page=all

Musik, meskipun tampaknya hanya sebuah bentuk seni yang terbuat dari suara, sebenarnya melibatkan berbagai proses kimia yang sangat menarik, mulai dari getaran fisik yang dihasilkan oleh instrumen musik, hingga reaksi kimia dalam tubuh kita yang memungkinkan kita untuk mendengar, merasakan, dan mengapresiasi musik. Musik menggabungkan ilmu pengetahuan dengan seni, menghasilkan pengalaman yang tidak hanya menggugah emosi, tetapi juga memengaruhi tubuh kita pada level kimiawi. Jadi, masih beranggapan bahwa kimia hanya berhubungan dengan sesuatu yang berada di dalam laboratorium saja? Tentu saja tidak, kimia sangat erat dengan kehidupan sehari-hari kita 😊

*) Guru Mata pelajaran Kimia di SMAN 1 Pangalengan, diamanahi membina Palang Merah Remaja Unit SMAN 1 Pangalengan.

Sumber referensi:

http://www.himakiuny.com/2023/05/apakah-musik-dan-kimia-saling-berkaitan.html?m=1

https://kumparan.com/pengertian-dan-istilah/pengertian-musik-unsur-dan-jenis-jenisnya-208dCb0Y9wg/2


Minggu, 17 November 2024

HUMANIORA

 "PILKETOS" MINIATUR DEMOKRASI MEMILIH PEMIMPIN BERSIH

Oleh: Redaksi Literatsmansa

 

Sumber: https://sman2-lintaubuo.sch.id/2021/02/07/pemilihan-ketua-osis-online-2021/

Negara Indonesia merupakan negara yang menganut sistem demokrasi, karenanya “kampanye politik” pastinya sudah tidak asing di telinga Masyarakat termasuk Ananda yang sedang baca tulisan ini…he..he. Menurut seorang ahli politik, Arnold Steinberg, kampanye politik adalah cara yang digunakan warga negara dalam demokrasi untuk menentukan siapa yang akan memerintah mereka. Kampanye ini adalah suatu usaha yang terkelola, terorganisir untuk mengikhtiarkan orang yang dicalonkan, dipilih, atau dipilih kembali dalam suatu jabatan resmi.

 

Sumber: dokumen Pribadi

Sebagai sebuah kegiatan terorganisir, kampanye tentunya memiliki sebuah fungsi dan tujuan. Secara garis besar, kampanye berfungsi sebagai suatu penyalur informasi seputar peserta pemilihan umum (pemilu) terhadap masyarakat yang hendak memilih. Melalui saluran ini, tiap calon dapat meyakinkan pemilih dengan menjajakan atau menawarkan visi, misi, program, data dan citra diri peserta pemilu.

Dalam model kampanye Ostergaard, ada tahapan yang harus dilakukan dalam mencapai tujuan suatu kampanye yaitu : 

·         Tahap pertama adalah memunculkan kesadaran dari masyarakat tentang sebuah masalah untuk menarik perhatian dan memberikan informasi dari produk atau gagasan yang dikampanyekan.

·         Tahap kedua adalah melakukan perubahan dalam ranah sikap untuk memunculkan simpati, rasa suka dan kepedulian tentang masalah yang dikampanyekan. 

·         Tahap ketiga ditujukan untuk mengubah perilaku masyarakat yang berarti adanya tindakan tertentu dari sasaran kampanye, tindakan tersebut dapat dilakukan sekali itu saja atau berkelanjutan yang dapat mengubah perilaku secara permanen dari diri sasaran.

 


Sumber: dokumen Pribadi

Ananda yang baik, kampanye dalam pemilihan modern adalah sebuah kewajiban. Tanpa kehadiran kampanye, akan sulit menilai kepribadian calon pemimpin. Kampanye juga harus memperlihatkan ide-ide dan gagasan calon pemimpin secara elegan. Maka dari itu muncul kampanye yang terbagi dalam tiga kelompok; black, grey, dan white. Dalam lingkup kampanye, black campaign dan grey campaign tidak disarankan. Alasannya karena black campaign bertujuan untuk menang dengan segala cara, sedangkan grey campaign mengemas sesuatu yang salah sebagai hal yang benar. Di sisi lain, white campaign dianggap ideal karena menyampaikan gagasan yang baik dan benar serta dapat dipertanggungjawabkan.

 

Sumber: dokumen Pribadi

Budaya kampanye tidak hanya diterapkan dalam dunia politik skala besar seperti pemilihan pemerintah dan presiden saja. Hal ini tidak mengherankan karena dilihat dari dasar Negara Indonesia yang menjadi tuntunan hidup masyarakatnya, yaitu Pancasila. Pada sila ke-4 yang berbunyi “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan”. Sila ini memiliki makna mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat, tidak memaksakan kehendak kepada orang lain, mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama. Meski demikian, musyawarah tentunya tak mencapai mufakat apabila seluruh Rakyat Indonesia ikut andil. Sebab itu, diperlukan perwakilan dari tiap-tiap daerah yang ditunjuk. Perwakilan daerah yang telah terpilih nantinya akan mengemukakan aspirasi masyarakat melalui suaranya dalam pertemuan dengan perwakilan lain. 

 
Sumber: https://id.pinterest.com/pin/978829300258844364/

Pentingnya memiliki perwakilan juga disadari kalangan siswa di sekolah kita, tak heran jika kampanye dan juga pemilihan berdasarkan suara terbanyak juga dilakukan dalam skala kecil, contohnya seperti pemilihan Ketua MPK dan Ketua OSIS dalam lingkup SMAN 1 Pangalengan. Artinya siswa juga turut ambil bagian sebagai seorang pemilih, suara yang diberikan nantinya akan menentukan pribadi dengan, visi, misi dan cara kepemimpinan seperti apa yang akan memimpin dalam tatanan politik sekolah tersebut. Dalam hal tersebut pastinya sebuah kampanye dapat memberikan dampak yang begitu besar dalam sebuah kampanye rapih. Artinya jika seorang calon dengan tim sukses yang baik dapat menyampaikan dan mempromosikan program, visi, dan misinya dengan baik, serta menarik maka besar kemungkinan bahwa calon tersebut akan terpilih serta kelak diharapkan menjadi pemimpin bersih…semoga!! Selamat epada kandidat terpilih dalam Pemilu Raya 2024, semoga amanah mengemban tugas setahun ke depan!!

Kamis, 14 November 2024

SPIRITUALITY

 

SUKSES DUNIA DAN AKHIRAT

Oleh: Herik Saepudin, S.Pd.I *)


Kesuksesan dunia dan akhirat adalah tujuan yang diimpikan oleh banyak orang. Kesuksesan ini tidak hanya mencakup keberhasilan materi, tetapi juga ketenangan jiwa, kedamaian hati, serta kemuliaan di hadapan Allah SWT. Untuk mencapainya, diperlukan keseimbangan antara usaha duniawi dan ketaatan kepada Allah.

 

Sumber: https://tanwir.id/tafsir-al-quran-bentuk-bentuk-ketaatan-dalam-islam/

I. Kesuksesan di Dunia

Kesuksesan dunia dapat diartikan sebagai keberhasilan dalam bidang karier, keluarga, pendidikan, dan hubungan sosial. Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan:

a.     Tentukan Tujuan Hidup

Pahami apa yang menjadi prioritas dalam hidup.Tetapkan tujuan jangka pendek dan jangka panjang.

b.     Berusaha dengan Tekun dan Konsisten

Lakukan usaha secara maksimal sesuai dengan kemampuan. Jangan mudah menyerah saat menghadapi tantangan.

c.     Mengelola Waktu

Hindari menunda-nunda pekerjaan. Buat jadwal harian untuk menyelesaikan tugas tepat waktu.

d.     Menjaga Hubungan Baik dengan Orang Lain

Bersikap jujur, sopan, dan menghormati orang lain. Bangun jaringan sosial yang positif untuk mendukung kesuksesan.

e.     Belajar dari Kegagalan

Jadikan kegagalan sebagai pelajaran untuk terus berkembang. Jangan takut untuk mencoba lagi.

 

II. Kesuksesan di Akhirat

Kesuksesan akhirat adalah mencapai ridha Allah dan surga-Nya. Langkah-langkah berikut dapat membantu:

 

Sumber: https://womanpreneur-community.com/blog/tujuan-hidup-sukses-dan-langkah-mencapai-kesuksesan/

a.     Perkuat Hubungan dengan Allah SWT

Menunaikan ibadah wajib seperti sholat, puasa, zakat, dan haji (jika mampu). Perbanyak ibadah sunnah seperti sholat tahajud, dzikir, dan membaca Al-Qur'an.

b.     Menjaga Akhlak Mulia

Hindari perilaku buruk seperti berbohong, iri hati, dan sombong. Jadilah pribadi yang amanah, dermawan, dan rendah hati.

c.     Berbuat Baik kepada Sesama

Membantu orang yang membutuhkan, baik secara materi maupun dukungan moral. Mengajarkan kebaikan dan mencegah kemungkaran.

d.     Tawakal kepada Allah

Setelah berusaha, serahkan hasilnya kepada Allah. Percayalah bahwa Allah memberikan yang terbaik untuk hamba-Nya.

e.     Meningkatkan Ilmu Agama

Ikuti kajian atau membaca buku-buku islami untuk memperdalam pemahaman agama. Amalkan ilmu tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

III. Kunci Keseimbangan Dunia dan Akhirat

a.     Ikhtiar dan Doa

Berusaha keras untuk sukses di dunia tanpa melupakan doa sebagai bentuk ketergantungan kepada Allah.

 
Sumber: https://www.facebook.com/photo.php?fbid=10159193707293519&id=49951758518&set=a.10150169638783519

b.     Syukur dan Sabar

Bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah. Bersabar dalam menghadapi ujian dan cobaan.

c.     Zuhud Tanpa Meninggalkan Dunia

Hidup sederhana tanpa mengejar kemewahan berlebihan. Fokus pada amal ibadah tanpa melupakan tanggung jawab duniawi.

Penutup

Kesuksesan dunia dan akhirat bukanlah hal yang bertentangan, tetapi bisa diraih secara bersamaan. Kuncinya adalah keseimbangan antara usaha duniawi, ibadah, dan akhlak mulia. Dengan niat yang tulus, kerja keras, dan tawakal kepada Allah, kesuksesan sejati dapat tercapai.

 

Sumber: https://www.sman1-tajurhalang.sch.id/kunci-sukses/

 

"Barang siapa yang menginginkan (kebahagiaan) dunia, maka harus dengan ilmu; barang siapa yang menginginkan (kebahagiaan) akhirat, maka harus dengan ilmu; dan barang siapa yang menginginkan keduanya, maka harus dengan ilmu."

(HR. Ahmad)

 

Semoga materi ini bermanfaat!

 

*) Guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, Konselor Pendidikan, Pengisi acara pengajian di beberapa  majelis taklim.

**) dikutip dari berbagai sumber

 

  Pentingnya Kesopanan Dalam Membangun Hubungan Sosial Yang Harmonis Oleh: Erna Nurfaulina, S.Pd *) Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering...