"Seni tertinggi seorang guru adalah membangkitkan kegembiraan dalam berekspresi dan pengetahuan." - Albert Einstein

Senin, 17 November 2025

Self-Motivation

 MERAIH MIMPI, LANGKAH KECIL MENUJU MASA DEPAN BESAR

Oleh: Nurul Hidayah, S.Pd.  *)

 


Setiap orang memiliki mimpi. Ada yang ingin menjadi dokter, guru, penulis, pengusaha, atau sekadar ingin membuat hidupnya lebih baik dari hari ini. Mimpi itu bukan sekadar khayalan, tetapi sebuah tujuan yang memberi arah pada langkah kita. Namun, untuk meraih mimpi, dibutuhkan lebih dari sekadar keinginan diperlukan usaha, ketekunan, dan keyakinan pada diri sendiri.

Sumber: https://ryusei.co.id/blogs/news/ketahui-ciri-ciri-orang-sukses-untuk-meraih-mimpi

Pertama, kita harus menetapkan mimpi dengan jelas. Semakin konkret sebuah mimpi, semakin mudah kita menyusun langkah-langkah untuk mencapainya. Misalnya, jika seseorang ingin menjadi perawat, ia harus mengetahui apa saja syarat pendidikan, keterampilan, dan pengalaman yang perlu ditempuh. Dengan tujuan yang jelas, kita tidak akan mudah tersesat.

 
Sumber: https://islamrahmah.id/membangun-mimpi-mengejar-akhirat/

Kedua, kita perlu membangun kebiasaan baik. Mimpi besar lahir dari tindakan kecil yang dilakukan terus-menerus. Belajar setiap hari, memperbaiki diri, dan disiplin dalam menjalankan tugas adalah investasi yang akan membawa hasil. Tidak jarang, kita akan mengalami hambatan, rasa malas, atau kegagalan. Namun, orang yang gigih akan menjadikan hambatan itu sebagai pelajaran, bukan alasan untuk berhenti.


 Sumber: https://nahwu.id/kegagalan-adalah/

Ketiga, penting bagi kita untuk dikelilingi lingkungan yang mendukung. Teman, keluarga, atau guru yang memberi semangat dapat menjadi sumber energi tambahan. Mereka membantu kita tetap fokus ketika kita mulai meragukan diri sendiri. Selain itu, mencari panutan atau role model juga dapat memberi inspirasi bahwa mimpi itu bisa dicapai.

 
Sumber: https://www.growthsourcecoaching.com/blog/cant-find-a-role-model-become-a-role-model

Terakhir, kita harus percaya pada proses. Jalan menuju mimpi tidak selalu lurus, kadang berliku dan penuh tantangan. Namun, setiap langkah yang diambil, sekecil apa pun, membawa kita lebih dekat kepada tujuan. Yang terpenting adalah tidak menyerah dan terus bergerak maju.

 
Sumber: https://www.brilio.net/wow/40-kata-kata-bijak-pantang-menyerah

Meraih mimpi bukanlah hal yang mustahil. Dengan niat yang kuat, rencana yang matang, dan kerja keras yang konsisten, mimpi yang dulu hanya dalam pikiran dapat menjadi kenyataan. Ingatlah, masa depan adalah milik mereka yang berani bermimpi dan berusaha mewujudkannya.

 

*) Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di SMAN Pangalengan

**) Dari berbagai sumber.

Minggu, 16 November 2025

BIOTECH

 RAHASIA KUALITAS SUPER SUSU DAN SAYUR PANGALENGAN

Oleh: Redaksi Literatsmansa

 

Assalamualaikum Ananda yang baik! Tahukah kamu, di balik segarnya susu dan suburnya kebun di Pangalengan (tempat di mana kita tinggal sekarang ini), ada ilmu keren yang bekerja? Namanya Bioteknologi. Jangan bayangkan robot canggih, karena bioteknologi sering kali hanyalah memanfaatkan makhluk hidup kecil seperti bakteri, ragi, atau jamur untuk menghasilkan produk bermanfaat. Di Pangalengan, teknologi ini bukan hal baru, lho! Ia sudah dipakai di mana-mana, dari dapur hingga peternakan. Yuk, kita bongkar aplikasinya yang super fungsional!

 
Sumber: https://hettyherawati2704.wordpress.com/2011/11/24/peranan-bioteknologi-dalam-kehidupan-manusia/

1. Panen Jadi Maksimal

Sebagai kawasan agraris, Pangalengan sangat mengandalkan bioteknologi untuk memastikan hasil panen sayur (kentang, wortel) selalu prima.

  • Bibit Unggul Bebas Penyakit. Petani sering menggunakan bibit hasil kultur jaringan. Ini adalah teknik perbanyakan tanaman di laboratorium dari bagian sel atau jaringan kecil, memastikan bibit bebas dari virus dan penyakit yang merugikan.
  • Pupuk Ramah Lingkungan. Penggunaan pupuk hayati (mengandung bakteri penambat nitrogen atau pelarut fosfat) sedang booming. Bakteri ini bekerja alami memperbaiki kesuburan tanah pegunungan, mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia yang bisa merusak lingkungan dan menyebabkan erosi.

Menurut informasi dari Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan), teknik kultur jaringan dan pengembangan varietas unggul adalah kunci untuk mendapatkan bibit yang lebih produktif dan tahan hama, yang secara langsung menstabilkan hasil panen.

Sumber: https://saegarden.com/product/benih-tomat-f1

2. Peternakan  Sapi  Juara

Pangalengan terkenal dengan susu segarnya. Kualitas susu ini dijaga berkat bioteknologi.

  • Pakan Tahan Lama dan Bergizi. Peternak membuat silase, yaitu pengawetan hijauan pakan melalui proses fermentasi yang dibantu oleh bakteri asam laktat. Hasilnya? Pakan jadi awet, nutrisi terjaga, dan produksi susu sapi meningkat!
  • Sapi Sehat Berkat Probiotik. Sama seperti kamu minum yogurt, sapi juga diberi probiotik! Ini adalah bakteri baik yang menjaga kesehatan pencernaan sapi, mengurangi risiko penyakit, dan otomatis menaikkan kualitas susu yang dihasilkan.

 
Sumber: https://ekonomi.bisnis.com/read/20180422/99/787268/jawa-masih-menjadi-sentra-utama-sapi-perah

3.  Fermentasi yang Menguntungkan

Bioteknologi konvensional yang paling akrab adalah Fermentasi. Ini adalah proses di mana mikroorganisme (seperti bakteri Lactobacillus dan Streptococcus) mengubah susu menjadi produk-produk bernilai tinggi.

Contoh: Yogurt, Kefir, Keju lokal, dan Dadih.

Produk fermentasi ini tidak hanya bergizi tinggi tetapi juga lebih awet dan membuka peluang ekonomi yang besar bagi UMKM di Pangalengan.

Prinsip dasar bioteknologi, seperti fermentasi, telah dijelaskan dalam buku teks seperti Campbell & Reece (2012). Sementara itu, sumber seperti Dairy Science and Technology menjelaskan bahwa mikroorganisme spesifik mengubah laktosa (gula susu) menjadi asam laktat, yang mengawetkan dan menciptakan cita rasa unik pada produk olahan susu.

 
Sumber: https://gofood.co.id/bandung/restaurant/yoghurt-dan-susu-murni-kpbs-pangalengan

4. Mengubah Limbah Jadi Energi

Bioteknologi juga berperan sebagai pahlawan lingkungan di Pangalengan, yang memiliki banyak limbah organik dari kotoran sapi dan sisa sayuran.

  • Biogas dari Kotoran Sapi. Kotoran sapi dimasukkan ke dalam digester yang berisi bakteri anaerob. Bakteri ini mengubah limbah menjadi gas metana (bahan bakar masak/listrik) dan slurry (pupuk organik cair). Ini adalah solusi energi bersih yang efektif!
  • Kompos dari Sisa Sayur. Sisa sayuran diolah menjadi kompos menggunakan mikroba pengurai. Ini mengurangi sampah dan menghemat biaya pupuk kimia.

Menurut laporan dari BPPT / BRIN mengenai teknologi pengolahan limbah, penggunaan digester biogas adalah aplikasi bioteknologi yang efisien untuk mengubah limbah organik menjadi sumber energi terbarukan (biogas) dan pupuk organik yang ramah lingkungan.

Sumber: https://triazis13.wordpress.com/2014/11/03/

Bioteknologi dan Masa Depan Berkelanjutan

Dari bibit kentang hingga gas untuk memasak, bioteknologi sudah menjadi bagian vital dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Pangalengan. Teknologi ini bukan sekadar tentang produksi, tapi tentang keberlanjutan bagaimana kita bisa meningkatkan kualitas hidup, menjaga lingkungan tetap sehat, dan mendorong pertumbuhan ekonomi secara seimbang. Bioteknologi adalah bukti bahwa teknologi tidak harus rumit, ia bisa sesederhana dan sealamiah makhluk hidup di sekitar kita. So…sekecil apapun kontribusi kita untuk keberlanjutan bumi ini, sungguh sangat berarti bagi bagi masa depan anak cucu kita nanti!

 

Sumber Rujukan.

Campbell, N.A., & Reece, J.B. (2012). Biologi. Erlangga. (Referensi dasar mengenai konsep bioteknologi).

Kementerian Pertanian Republik Indonesia – Teknologi Pertanian. Https://www.pertanian.go.id

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian – Balitbangtan. Informasi kultur jaringan, varietas unggul, dan pupuk hayati. Https://www.litbang.pertanian.go.id

FAO (Food and Agriculture Organization) – Biotechnology in Agriculture. Https://www.fao.org/biotechnology

BPPT / BRIN – Teknologi Biogas dan Pengolahan Limbah. Https://www.brin.go.id

Dairy Science and Technology – Milk Fermentation and Dairy Microbiology. https://www.dairyscience.info

International Tea Committee – Tea Processing and Biotechnology. Https://www.inttea.com

Kamis, 13 November 2025

Personal Health

MEMAHAMI KONSEP- KONSEP DASAR KESEHATAN DAN BAGAIMANA MENJAGA KESEHATAN DIRI DAN ORANG LAIN

Oleh: XI A3



Pernahkah kita berpikir, seberapa besar arti kesehatan dalam hidup kita? Setiap hari kita belajar, berlari, bercanda, dan tertawa. semua itu terasa biasa saja sampai suatu hari tubuh kita jatuh sakit. Saat itulah kita menyadari bahwa kesehatan adalah anugerah yang luar biasa. Menurut World Health Organization (WHO), kesehatan adalah keadaan sejahtera secara fisik, mental, dan sosial, bukan hanya bebas dari penyakit atau kelemahan. Artinya, seseorang dikatakan sehat bukan hanya karena tidak sakit, tetapi juga ketika tubuh, pikiran, dan hubungannya dengan orang lain berada dalam keadaan seimbang.

 
Sumber: https://puskesmassesela-dikes.lombokbaratkab.go.id/artikel/pentingnya-menjaga-pola-hidup-sehat-kunci-untuk-kesehatan-optimal/

Kesehatan mencakup tiga aspek utama, yaitu fisik, mental, dan sosial. Kesehatan fisik berarti tubuh kita berfungsi dengan baik, tidak mudah lelah, dan memiliki daya tahan yang kuat. Kesehatan mental berarti pikiran dan perasaan kita stabil, tidak mudah stres, serta mampu berpikir positif dalam menghadapi tantangan. Sementara itu, kesehatan sosial berarti kita bisa berinteraksi dengan baik, peduli terhadap sesama, dan menjaga hubungan harmonis di lingkungan sekitar.

 
Sumber: https://id.pinterest.com/pin/323344448267503183/

Agar kesehatan tetap terjaga, kita perlu mengetahui langkah-langkah sederhana yang bisa dilakukan setiap hari. Berikut ini beberapa cara menjaga kesehatan diri dan orang lain agar hidup kita lebih seimbang dan bahagia:

Cara Menjaga Kesehatan Diri

·         Menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Seperti mencuci tangan sebelum makan, mandi secara teratur, dan menjaga kebersihan lingkungan.

·         Makan makanan bergizi seimbang Konsumsi sayur, buah, dan protein agar tubuh mendapatkan energi dan daya tahan yang baik.

·         Rutin berolahraga dan cukup istirahat Olahraga membantu menjaga kebugaran tubuh, sedangkan tidur cukup membantu pemulihan tenaga.

·         Menjaga kesehatan mental Istirahat saat lelah, berbagi cerita dengan orang yang dipercaya, dan berpikir positif


 

Sumber: https://id.pinterest.com/pin/104849497569203601/

Cara Menjaga Kesehatan Orang Lain

·         Menjaga kebersihan lingkungan bersama Seperti tidak membuang sampah sembarangan, membersihkan saluran air, dan ikut kegiatan kerja bakti.

·         Tidak merokok dan menghindari polusi udara di sekitar orang lain Asap rokok berbahaya bagi perokok pasif dan dapat menyebabkan penyakit pernapasan.

·         Menerapkan etika batuk dan bersin Menutup mulut dan hidung dengan tisu atau siku bagian dalam saat batuk atau bersin agar tidak menularkan penyakit.

·         Saling peduli dan membantu sesama yang sakit Menunjukkan empati, membantu kebutuhan mereka, dan mengingatkan untuk berobat bila perlu.

 

Sumber: https://rsud.karanganyarkab.go.id/?p=412

Menjaga kesehatan bukan hanya tentang diri sendiri, tetapi juga tentang kepedulian terhadap orang lain. Dengan menerapkan hidup bersih, makan bergizi, dan menjaga lingkungan, kita turut menciptakan kehidupan yang sehat, bahagia dan sejahtera.

 

**) dari berbagai sumber

Rabu, 12 November 2025

Early Warning

 3 Pelajar SMP yang Mengakhiri Hidupnya dan Ledakan Di SMA

( Peringatan darurat untuk kita semua)

Oleh: Sagitia Rahman, S.Kom  *)


Komisi Perlindungan Anak Indonesia KPAI mencatat 25 anak di Indonesia bunuh diri sepanjang tahun 2025. Komisioner KPAI, Diyah puspitarini, menyebut Sebagian besar kasus bunuh diri itu dilatari oleh bullying atau perundungan, termasuk yang terjadi dilingkungan sekolah (Sumber : BBC News Indonesia)

 

Sumber: https://anaghcoar.sch.im/pages/index/view/id/2/Anti-Bullying%20Policy

Seorang murid Perempuan di sukabumi berusia 14 tahun menulis surat terakhir sebelum mengakhiri hidupnya. Dari surat tersebut, di duga kekerasan verbal menjadi pemicunya. Dua murid laki-laki lainya disawahluntho, Sumatra Barat, juga memilih jalan yang sama dengan alasan dugaan penolakan cinta dan lainya. Terbaru sebuah ledakan terjadi di SMAN di Jakarta dan menyebabkan luka-luka. Penyebab juga di duga berasal dari akumulasi trauma.

Sumber: https://www.ilctr.org/about-immigrants/ilc-publications-and-resources/understanding-immigrant-trauma/

Kita sering menganggap bullying atau perundungan itu ditandai dengan kontak fisik. Padahal kata-kata menyakiti dan sikap merendahkan sering meninggalkan luka yang tak terlihat. Luka yang perlahan membuat anak merasa tak berdaya, dan kadang memilih jalan instan untuk mengakhiri rasa sakitnya. Remaja sendiri cenderung lebih mengandalkan bagian otak amygdala, yang membuat mereka merespon masalah melalui perasaan, bukan logika. Saat remaja bereaksi dengan emosi, itu bukan “drama”, tapi karena bagian otak yang bertugas mengambil Keputusan, prefrontal cortex, belum berkembang sepenuhnya.

 
Sumber: https://ayph.org.uk/the-teacher-and-the-teenage-brain/

Membanding-bandingkan ketangguhan kita dengan remaja masa kini juga gak valid, karena tantangan mereka hadapi sebagai konsekuensi pesatnya kemajuan teknologi justru lebih sulit :

rasa cemas belebihan. Seperti yang dituli oleh Jonathan haidt dalam buku the anxious generation. Lalu apa yang harus kita lakukan?

 

Sumber: https://rri.co.id/pontianak/kesehatan/855713/tips-mengatasi-rasa-cemas-yang-berlebihan

Sebagai orang tua, mari lebih hadir dan berfungsi. Pererat koneksi. Ketika anak menumpahkan perasaanya, dorongan untuk menasihati sering muncul tanpa sadar. Padahal, kadang yang mereka butuhkan hanya pelukan, bukan kata-kata. Sebagai pendidik, teman sebaya dan orang sekitar, kita perlu lebih peka dan berani untuk peduli. Tanda-tanda kecil sering muncul sebelum tragedy besar terjadi. Namun, butuh kerendahan hati untuk bertanya dan untuk tidak menganggap semuanya “biasa saja”.

Sumber: https://techthinkhub.co.id/jenis-koneksi-internet-mana-yang-tepat-untuk-anda/

TURUT BERDUKA CITA UNTUK SETIAP ANAK YANG PERNAH MERASA SENDIRIAN DALAM KESEDIHANNYA.

Semoga kita para orang dewasa di sekitarnya, tak menunngu kehilangan untuk belajar hadir lebih awal. Semoga kita tak Lelah untuk terus mengingatkan anak anak kita yang rentan, bahwa mereka berharga dan punya tempat di mana mereka diterima dan dicintai tanpa syarat.

 

*) Guru Informatika di SMAN I Pangalengan. Pemerhati masalah Sosial Remaja

**) dari berbagai sumber

Selasa, 11 November 2025

Activity Reporting

 Menumbuhkan “Harapan Hijau” di SMAN 1 Pangalengan

oleh Tim Literatsmansa

 


SMAN 1 Pangalengan terus berinovasi! Kali ini lewat program Sekolah Berketahanan Iklim (SBI)  sebuah gerakan sekolah hijau yang ngajarin kita buat peduli sama lingkungan, terutama soal perubahan iklim dan pertanian berkelanjutan. SBI ini bagian dari program yang diinisiasi oleh SEAMEO Regional Center for Quality Improvement of Teachers and Education Personnel in Science (SEAQIS). atau dalam bahasa Indonesia berarti Pusat Regional SEAMEO untuk Peningkatan Kualitas Guru dan Tenaga Kependidikan dalam IPA. SEAQIS merupakan sebuah unit kerja di bawah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek)  sekarang Kemendikdasmen yang bertujuan meningkatkan kompetensi guru dan tenaga kependidikan IPA di Asia Tenggara. Fokus utamanya adalah pada bidang pendidikan lingkungan dan perubahan iklim melalui program seperti Environmental Education for Sustainable Development (EESD) dan South East As ian Climate Change Education Program (SEA-CEP).  SBI ngajarin nilai-nilai ketahanan iklim langsung ke siswa  biar dari muda kita udah terbiasa menjaga bumi.

 
Sumber: Dokumen Pribadi

Aksi Nyata di Kebun Sekolah

5–6 November 2025, SMANSA Pangalengan ngadain kegiatan SBI di kebun belakang sekolah. Bertepatan kelas XII lagi ujian TKA, kelas X dan XI belajar daring, jadi waktunya pas buat guru dan tim SBI mempercantik kebun sekolah.

 

Sumber: Dokumen Pribadi

Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Ibu Endah Purwanti, S.Pd., M.MPd., bersama guru-guru keren dari Tim SBI dan  warga sekolah lainnya.

Selama dua hari, banyak banget kegiatan seru, seperti:

  • 🌶️ Menanam sayur & holtikultura: cabai, tomat, kol, labu, seledri, terong, dll.
  • 🌿 Tanaman obat keluarga (TOGA): jahe, kunyit, serai, pandan, lidah buaya, dan lemon.
  • 🪴 Tanaman hias & lalapan lokal: poh-pohan dan buah lokat khas Pangalengan.

Selain itu, setiap kelas wajib punya dua pot tanaman hias, biar suasana kelas makin segar.

 

Sumber: Dokumen Pribadi

Green House & Ekonomi Hijau

SMANSA juga punya Green House kece yang jadi rumah bagi tanaman stroberi dan tomat. Stroberinya udah beberapa kali dipanen dan dijual ke guru dengan harga Rp10.000 per pak. Dari sini, kita belajar kalau pertanian bisa jadi bagian dari ekonomi hijau sekolah. 💚

 

Sumber: Dokumen Pribadi

Belajar dari Kebun Tulip Bu Yani

Di hari kedua, peserta SBI berkunjung ke kebun bunga tulip milik Bu Yani Suryani. Dari sana, semua belajar gimana bunga tulip bisa tumbuh di Pangalengan  kuncinya sabar, teliti, dan peka terhadap “bahasa tanaman”.

 Sumber: Dokumen Pribadi

Menanam Harapan

SBI bukan cuma tentang nanam pohon, tapi juga menanam kesadaran dan harapan.
“Siapa pun bisa jadi petani masa depan,” kata salah satu guru. “Cukup punya niat dan sedikit lahan, bahkan ember bekas pun bisa jadi kebun kecil.”
🌻

 
Sumber: Dokumen Pribadi

Donasi Bibit dan Penanaman Pohon

Desember nanti, Tim SBI akan lanjut dengan program “Menanam untuk Masa Depan  Aksi Nyata di Musim Hujan.”
Semua siswa dan guru diajak buat:

  • Donasi minimal 1 bibit pohon atau tanaman
  • Ikut penanaman di kebun sekolah dan area reboisasi Pangalengan
  • Merawat tanaman selama tumbuh
  • Bikin dokumentasi keren buat media literasi sekolah

 

Sumber: Dokumen Pribadi

Pesan Akhir

Setiap pohon yang kita tanam adalah napas baru bagi bumi.

Yuk, jadi generasi hijau yang peduli dan berani beraksi!

Karena “menanam bukan cuma nunggu hasil, tapi menumbuhkan harapan”

 

SBI SMAN 1 Pangalengan – Salam Hijau, Salam Lestari! 

Senin, 10 November 2025

Personality

 HUBRIS DAN KEJATUHAN SANG JENIUS

(Ketika Kepercayaan Diri Membunuh Realitas)

Oleh: Yuli Yuliani, S.Pd*)

Sejarah sering kali mengenang para penakluk bukan hanya dari puncak kejayaan mereka, tetapi dari dalamnya jurang kejatuhan yang mereka ciptakan sendiri. Bagi sebagian orang, kekuasaan adalah mahkota yang terbuat dari emas murni; bagi yang lain, itu adalah belenggu tak terlihat yang mengikat akal sehat. Kita berbicara tentang masa ketika seluruh Eropa berlutut di bawah bayangan satu nama, nama yang identik dengan genius militer, ambisi tak terbatas, dan kemuliaan kekaisaran NAPOLEON BONAPARTE.

Sumber: https://www.culturefrontier.com/napoleon-bonaparte/

Dialah sang Jenderal Besar yang melampaui batas-batas kemanusiaan, yang mengubah dirinya dari seorang perwira menjadi Kaisar Perancis. Di matanya, peta dunia hanyalah papan catur yang menunggu giliran untuk ia pindahkan bidaknya. Namun, di balik seragam kebesaran dan topi bicorne legendaris itu, bersembunyi virus paling mematikan bagi seorang pemimpin “Ego yang Menolak Realitas”.

Inilah kisah tentang bagaimana keyakinan bahwa "tidak ada yang bisa mengalahkan dirinya" menjadi kutukan terbesarnya. Napoleon berdiri di puncak dunia, merasakan hembusan angin kemenangan yang memabukkan. Di hatinya, ia menanamkan keyakinan kejam bahwa ia adalah entitas yang tak terkalahkan, melampaui batas-batas manusia. Keyakinan itu menjelma menjadi ego raksasa yang membungkam setiap suara nalar, setiap bisikan nasehat yang datang dari jajarannya. Maka, ketika ide invasi ke Rusia muncul, sebuah negeri yang luas dan dingin Napoleon menutup telinganya rapat-rapat. Ia mengabaikan peringatan tentang jarak, logistik, dan sang jenderal terkuat Rusia, Musim Dingin.

 
Sumber: https://lost-in-history.com/napoleons-failed-invasion-of-russia/

Dengan kesombongan seorang dewa, ia memimpin Grande Armée yang berjumlah fantastis, 600.000 jiwa, memasuki jantung dingin timur. Perjalanan itu adalah mars menuju neraka yang diselimuti salju. Saat ia kembali, yang tersisa hanyalah bayangan pasukan yang hancur, hanya 10% dari jumlah awal. 540.000 nyawa lenyap, dibekukan oleh ego yang menolak untuk berempati pada realitas. Pengorbanan massal ini adalah noda darah tergelap di jubah kebesarannya. Keangkuhan itu membawanya ke pengasingan pertama, namun api ambisi tidak pernah padam. Ia lolos, kembali dengan segelintir pasukan, seolah menantang takdir untuk kali terakhir. Pertarungan akhir, sebuah epik berdarah yang abadi, adalah Waterloo. Di sana, mahkota kegemilangannya pecah berkeping-keping.

 
Sumber: https://www.historyhit.com/ask-dan-battle-of-waterloo/

Napoleon kalah. Bukan karena kurangnya strategi, melainkan karena ketidakmauan untuk belajar dari kekalahan sebelumnya. Ego sekali lagi merampas kesempatan terakhirnya. Akhirnya, ia terdampar dan mati sendirian di pulau terpencil Saint Helena sebuah akhir yang ironis bagi manusia yang pernah memegang nasib seluruh benua di telapak tangannya. Kisah Napoleon abadi sebagai parabel tragis: bukti bahwa jika ia saja mau sedikit menundukkan kepala, mengakui batas diri dan kemampuan, serta mendengarkan saran, ia mungkin akan menjadi legenda yang lebih besar dari penakluk yang kita kenal sekarang; sebuah legenda yang dihiasi kebijaksanaan, bukan sekadar ambisi yang berlumuran darah.

 
Sumber: https://nationalgeographic.grid.id/read/134167628/mati-melarat-di-pengasingan-benarkah-napoleon-dibunuh-dengan-arsenik?page=all

Kisah Napoleon Bonaparte menawarkan studi kasus psikologis yang sangat kaya, terutama dalam kaitannya dengan ego, narsisme, dan psikoanalisis Freud.

a.       Ego yang Berlebihan (Hubris)

Hubris adalah kepercayaan diri yang berlebihan dan kesombongan ekstrem yang membuat seseorang percaya bahwa mereka berada di atas hukum, kritik, atau bahkan batasan fisik/logistik.

Implikasi pada Napoleon:

·         Penolakan Saran: Ego menghalanginya untuk menerima nasehat realistis tentang tantangan logistik dan musim dingin Rusia. Ia memandang pandangan orang lain sebagai tanda kelemahan atau pengkhianatan.

·         Distorsi Realitas: Ego Napoleon mendistorsi persepsinya, membuatnya meremehkan musuh (Rusia) dan melebih-lebihkan kekuatannya sendiri (pasukan yang sangat besar namun rentan terhadap jarak dan cuaca).

Kisah Napoleon juga dapat dianalisis dengan baik melalui model struktur kepribadian Psikoanalisa Sigmund Freud: Id, Ego, dan Superego.

Sumber:https://www.researchgate.net/figure/Sigmund-Freuds-psychoanalytic-theory

Dalam konteks invasi Rusia dan kekalahan berikutnya, terjadi dominasi Id yang tidak terkontrol oleh Ego yang disfungsi:

Komponen Freud

Peran dan Kaitannya dengan Napoleon

Id (Prinsip Kesenangan)

Mendorong ambisi primitif dan keinginan untuk berkuasa serta menaklukkan seluruh dunia ("Aku harus punya segalanya"). Id mendorong impuls invasi tanpa mempedulikan konsekuensi.

Ego (Prinsip Realitas)

Bertanggung jawab untuk menyeimbangkan Id dengan realitas eksternal. Dalam kasus Napoleon, Ego-nya GAGAL menjalankan fungsinya. Ego seharusnya menyaring dan mengatakan: "Kita tidak bisa melawan musim dingin Rusia; logistiknya mustahil."

Superego (Moralitas dan Hati Nurani)

Mewakili nilai-nilai moral dan ideal. Superego Napoleon sangat lemah atau dikesampingkan. Hilangnya rasa bersalah atas kematian massal menunjukkan Superego yang hampir tidak berfungsi, didominasi oleh Id yang menginginkan kekuasaan absolut.

 

b.       Narsisme Kepemimpinan (Leadership Narcissism)

Perilaku Napoleon menunjukkan ciri-ciri narsisme yang parah dalam kepemimpinan, yang cenderung muncul pada individu yang memiliki kekuasaan mutlak.

·         Ciri-ciri: Kebutuhan akan kekaguman tanpa batas, kurangnya empati (terbukti dari mengorbankan 540.000 nyawa demi ambisi pribadi), dan perasaan memiliki hak istimewa (entitlement).

·         Dampak: Narsisme membuatnya mengidentifikasi kegagalan sebagai kehancuran diri, yang menjelaskan mengapa ia kabur dari pengasingan pertama kali (Elba). Ia tidak bisa menerima hidup biasa dan harus membuktikan kehebatannya lagi, yang berujung pada kekalahan total di Waterloo.

Secara keseluruhan, cerita ini mengajarkan bahwa kegagalan untuk menyadari batasan diri dan membiarkan Ego menjadi budak Id adalah resep menuju kehancuran, bahkan bagi tokoh yang paling brilian sekalipun. Maka, biarlah kisah jatuhnya Napoleon yang epik, dari Kaisar yang menguasai benua hingga pengasingan yang sunyi di Saint Helena, menjadi cermin yang tajam bagi kita semua. Ia mengajarkan, bahwa di puncak kesuksesan tertinggi sekalipun, musuh terbesar seorang manusia bukanlah lawan di medan perang, melainkan ego yang tak mau tunduk pada nalar. Keberanian sejati bukanlah pada kemampuan untuk menaklukkan dunia, melainkan pada kerendahan hati untuk menaklukkan diri sendiri. Jangan biarkan bisikan hubris yang memabukkan menenggelamkan suara-suara peringatan yang berharga. Jangan biarkan keyakinan bahwa kita "tak terkalahkan" menjadi jurang yang merenggut nyawa potensi dan masa depan kita.

Sumber: https://editverse.com/id/sigmund-freud-psychoanalysis-sexuality/

Sadarilah batasan diri, terimalah kritik sebagai kompas, dan dengarkan nasehat. Sebab, hanya dengan merangkul realitas, kita bisa membangun kebesaran yang abadi, bukan sekadar kebesaran yang hancur karena kesombongan di musim dingin ambisi.

 

*) Konselor di SMAN I Pangalengan

Sumber :

https://gemini.google.com/app/NapoleonBonaparte

 

Self-Motivation

  MERAIH MIMPI, LANGKAH KECIL MENUJU MASA DEPAN BESAR Oleh: Nurul Hidayah, S.Pd.  *)   Setiap orang memiliki mimpi. Ada yang ingin men...