"May this day inspire greater awareness and continuous advocacy. Today we remember, support, and stand together for a world free of HIV/AIDS"

Selasa, 02 Desember 2025

Monetary

 REDENOMINASI UANG RP. 1.000 MENJADI Rp 1?

Oleh: Insan Sani, S.E., M.M.

 

Wacana “Rp 1.000 menjadi Rp 1” sering muncul di tengah masyarakat dan menimbulkan pertanyaan:

Apakah nilai uang kita akan turun? Apakah harga-harga akan berubah? Apa dampaknya bagi dunia pendidikan? Sebenarnya, konsep ini dikenal sebagai redenominasi penyederhanaan nilai rupiah dengan menghilangkan tiga angka nol di belakang, misalnya:

Rp 1.000 → Rp 1

Rp 10.000 → Rp 10

Rp 100.000 → Rp 100

Penting untuk dipahami bahwa redenominasi bukan pemotongan nilai uang (sanering). Nilai uang tidak berubah, hanya cara penulisan dan penyebutannya yang disederhanakan.

 
Sumber: https://www.projabar.com/ekonomi/35416220957/kemenku-beri-tanda-lampu-hijau-wacana-redenominasi-rupiah-akankah-rp-1000-menjadi-rp-1

Apa Itu Redenominasi?

Redenominasi adalah kebijakan pemerintah untuk menyederhanakan nominal mata uang guna memudahkan transaksi, pembukuan, dan sistem pembayaran. Negara lain seperti Turki, Rusia, Korea Selatan, bahkan Indonesia pada masa ORI pernah melakukannya.

Sumber: https://www.kedaipena.com/redenominasi-rupiah-pengamat-simbol-kepercayaan-diri-ekonomi-yang-membutuhkan-komunikasi-publik-matang/

Tujuan Redominasi

1. Membuat mata uang lebih ringkas

2. Meningkatkan efisiensi transaksi

3. Memudahkan pencatatan akuntansi dan sistem pembayaran

4. Meningkatkan citra mata uang di hadapan dunia internasional

Mengapa Redenominasi Tidak Mengurangi Nilai Uang?

Contohnya:

Jika harga es teh hari ini Rp 5.000, setelah redenominasi bisa menjadi Rp 5. Nilai ekonomi tetap sama, hanya cara penulisannya berbeda.      Sama seperti jam 13.00 dan pukul 1 siang: angkanya berbeda, tetapi waktunya sama.

 
Sumber: https://www.suarasurabaya.net/ekonomibisnis/2025/nilai-tukar-rupiah-melemah-di-tengah-investor-wait-and-see-data-ekonomi-as/

Dampak Positif Redenominasi bagi Ekonomi

1.       Transaksi lebih cepat dan efisien

Tidak perlu lagi menulis atau menyebut angka dengan nol panjang.

1.       Kemudahan perbankan, akuntansi, dan sistem digital

Sistem menjadi lebih sederhana dan minim kesalahan pencatatan.

2.       Meningkatkan kepercayaan internasional

Mata uang dengan nominal yang terlalu panjang sering dianggap kurang stabil.

3.       Biaya produksi uang lebih murah

Pencetakan uang baru bisa lebih efisien dalam jangka panjang.

 

Apa Tantangannya?

     Ada beberapa hal yang harus diantisipasi:

-          Adaptasi masyarakat dalam menggunakan mata uang baru

-          Perubahan harga tidak boleh dimanfaatkan pedagang untuk menaikkan harga

-          Sosialisasi besar-besaran agar tidak terjadi kesalahpahaman

 Karena itu, redenominasi biasanya dilakukan bertahap. Dalam beberapa tahun pertama, kedua jenis harga (harga lama dan harga baru) bisa ditulis bersamaan untuk memudahkan masa transisi.

Contoh:

Rp 10 (baru) / Rp 10.000 (lama)

 

Simpulan

Dari Rp 1.000 Menjadi Rp 1, Apa Artinya bagi Kita?      Redenominasi adalah penyederhanaan angka, bukan pengurangan nilai. Nilai ekonomi tetap sama, hanya cara menuliskannya yang lebih ringkas.

Jika dilakukan dengan persiapan matang, redenominasi dapat:

1. membuat ekonomi lebih efisien

2. memudahkan transaksi

3. memperkuat kepercayaan terhadap rupiah

Wacana “Rp 1.000 menjadi Rp 1” bukan sesuatu yang perlu ditakuti, melainkan kesempatan untuk memperbaiki sistem moneter dan meningkatkan literasi keuangan generasi muda Indonesia.

 

*) Guru Ekonomi dan Prakarya di SMAN I Pangalengan, Praktisi UMKN

**) dari berbagai sumber

Senin, 01 Desember 2025

Character Building

 HIDUP ITU BERHARGA JANGAN SIA-SIAKAN SETIAP DETIKNYA

Oleh : Yani Suryani, SP., M.Pd  *)

 

Hidup adalah anugerah yang tidak ternilai. Setiap manusia diberi kesempatan untuk mengisi hari-harinya dengan kebaikan, belajar, dan menjadi pribadi yang lebih baik. Al-Qur’an mengingatkan bahwa waktu adalah amanah yang kelak dimintai pertanggungjawaban, seperti dalam QS. Al-‘Asr ayat 1–3, yang menegaskan bahwa manusia berada dalam kerugian kecuali mereka yang beriman, beramal saleh, dan saling menasihati dalam kebenaran serta kesabaran. Ayat ini menjadi peringatan bahwa hidup bukan sekadar berjalan begitu saja; ia harus diisi dengan hal bermakna.

 
Sumber: https://tarbiyah.net/surat-al-ashr-terjemah-per-kata/

Para filsuf Islam juga memandang hidup sebagai ruang bagi manusia untuk bertumbuh. Al-Farabi, misalnya, menyatakan bahwa tujuan hidup manusia adalah mencapai sa‘ādah kebahagiaan sejati yang hanya dapat dicapai melalui akhlak, ilmu, dan usaha memperbaiki diri. Nilai hidup tidak terletak pada lamanya waktu yang kita miliki, tetapi pada kualitas perbuatan yang kita lakukan di dalamnya. Pemikiran ini mengajak kita untuk tidak membiarkan hari-hari berlalu tanpa makna, karena setiap momen membawa peluang untuk meningkatkan kualitas diri. Sayangnya, banyak orang yang tidak menyadari betapa berharganya hidup hingga waktu tidak lagi dapat kembali. Kesibukan, rutinitas, dan distraksi membuat manusia sering lupa bahwa setiap detik memiliki nilai spiritual dan moral. Padahal, Rasulullah SAW mengingatkan dalam hadis tentang dua nikmat yang sering disia-siakan: kesehatan dan waktu luang. Renungan ini mengajak kita untuk membuka mata bahwa hidup bukan sekadar bertahan, tetapi bergerak menuju kebaikan yang membawa manfaat bagi diri sendiri dan orang lain.

Sumber: https://aceh.datanews.id/dakwah/nikmat-sehat-dan-waktu-luang/all/

Menghargai hidup berarti memilih mengisi waktu dengan hal-hal positif: belajar dengan sungguh-sungguh, menjaga hubungan baik dengan orang lain, merawat diri, berkontribusi kepada lingkungan, serta menanamkan akhlak mulia dalam setiap tindakan. Ibnu Miskawaih dalam filsafat etikanya menekankan bahwa kebajikan hanya akan tumbuh melalui latihan dan kesengajaan. Maka, manusia perlu melatih diri untuk menolak hal sia-sia dan mendekatkan diri pada kegiatan yang mendatangkan kebaikan. Setiap keputusan kecil menjadi bagian dari pembentukan karakter yang luhur.

Sumber: https://osc.medcom.id/community/tujuan-pembangunan-karakter-tanggung-jawab-dan-kepatuhan-pada-peraturan-926

Pada akhirnya, hidup adalah perjalanan singkat yang menuntut kita untuk mengisinya dengan nilai dan makna. Waktu akan terus berjalan, tetapi kita memiliki kuasa untuk memilih bagaimana menggunakannya. Jika hidup dihiasi dengan kebaikan, maka setiap detik menjadi investasi untuk dunia dan akhirat. Maka jangan sia-siakan kesempatan yang Allah berikan. Jadikan setiap hari sebagai ruang untuk memperbaiki diri, memberi manfaat, dan meninggalkan jejak kebaikan. Karena hidup itu berharga—dan hanya mereka yang menghargainya yang akan merasakan kebahagiaan sejati.

*) Guru Biologi di SMAN I Pangalengan, diamanahi sebagai Waka Kesiswaan

**) Sumber :

Al-Bukhari, I. (2002). Shahih al-Bukhari. Dar Ibn Katsir.

Al-Farabi. (1992). Ara’ Ahl al-Madinah al-Fadilah [Pandangan Masyarakat Kota Utama]. Dar al-Masyriq.

Al-Ghazali, A. H. (2005). Ihya’ Ulumuddin. Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah.

Ibnu Miskawaih. (1968). Tahdzib al-Akhlak [Penyempurnaan Akhlak]. Maktabah al-Khanji.

Minggu, 30 November 2025

Enterpreneurship

  ETNOPRENEUR “ALA” TASIKMALAYA

Oleh: Redaksi Literatsmansa


Ananda yang baik, suatu hari penulis mendapatkan tugas monitoring pemberian hibah alat peraga IPA dari Direktorat PSMP Kemdikbud  ke sekolah-sekolah SMP Satu atap di daerah Konawe Selatan Sulawesi Tenggara, tak sengaja berjumpa dengan orang Tasik yang sedang menjajakan barang kerajinan kulit  (dompet, tas, ikat pinggang,dll) secara kredit. Ini bukan kali pertama bertemu dengan orang Tasik di luar pulau, beberapa bulan sebelumnya, penulis juga bertemu dengan orang Tasik yang menjadi pejabat di Kabupaten Kepulauan Buru Provinsi Maluku yang merantau dan profesi awalnya sebagai Tukang kredit kemudian sukses menjadi Wakil Bupati Kepulauan Buru saat itu.

Gambar:Masjid Agung Kota Ambon Maluku (Dok. Pribadi)

Satu dari sekian banyak sebutan yang melekat pada Tasik (Tasikmalaya) adalah dikenal sebagai daerah asal Tukang Kiridit atau tukang kredit. Ini adalah sebutan untuk pedagang keliling yang menjual berbagai barang kebutuhan dengan cara dicicil. Dari Tasikmalaya, tukang kiridit menyebar hampir ke seluruh kota-kota di Indonesia. Mereka gigih mengais rejeki di perantauan. Pola pembayaran yang bisa dicicil dianggap membantu masyarakat atau konsumennya yang mayoritas kalangan menengah ke bawah.

 

Sumber:https://www.kompasiana.com/irwanrinaldi/61a45d838ab1f1292117be62/gara-kredit-panc

Bagi Tasikmalaya sendiri eksistensi tukang kiridit ini menjadi salah satu penopang pertumbuhan ekonomi. Cuan yang diraup tukang kiridit di perantauan, tentu saja dibawa pulang dan dibelanjakan di Tasikmalaya. Banyak mereka yang sukses kemudian disebut sebagai bos kiridit. Dapat dipastikan kondisi itu memberi dampak positif bagi perekonomian Tasikmalaya. Namun demikian masa kejayaan itu kini telah pudar. Perkembangan zaman dan kemajuan teknologi telah menggerus sektor usaha informal yang sempat membuat Tasikmalaya menasional. Penjualan barang secara online membuat tukang kiridit semakin sulit bertahan, apalagi beberapa aplikasi juga menyediakan fitur penjualan kredit atau penjualan dengan pembayaran dicicil.

 


Sumber:https://mutasi-jabar.blogspot.com/2012/06/diaspora-tukang-kredit-tasikmalaya.html

Dalam makalah berjudul "Tradisi Merantau Tukang Kiridit Dari Tasikmalaya" tahun 2007 yang ditulis Didin Saripudin dari Universitas Pendidikan Indonesia disebutkan keberadaan tukang kiridit di Tasikmalaya tidak bisa dipastikan secara akurat kapan mulai berkembang. Tapi paling tidak, hasil penelitian Sutjipto (1985) dan Saripudin (2003) berdasarkan sumber-sumber lisan, menunjukkan dua versi asal-usul tukang kiridit di Tasikmalaya.

 
Sumber: 
https://phesolo.wordpress.com/2012/06/28/perdagang-klonthong-dan-mindering-cina-di-jawa-masa-kolonial/ 

Yang pertama, kemunculan tukang kiridit ditengarai terinspirasi oleh tukang mindring dari Cina yang muncul di tanah air termasuk tatar Sunda sekitar tahun 1920. Tukang mindring merupakan pedagang keliling warga Cina Perantauan yang menjajakan barang dagangan seperti baju, kain dan kebutuhan rumah tangga lainnya. Selain pembayaran tunai, mereka juga menjual dengan cara diangsur harian atau mingguan.

 
Sumber: 
https://www.pinterest.co.uk/pin/562246334716589667/

Selanjutnya aktivitas usaha para pedagang Cina ini berkembang. Banyak dari mereka yang memilih berdagang menetap atau membuka toko. Pada saat pengaruh Cina mindring ini mulai kendor karena mereka membuka aktivitas ekonomi yang lebih menetap dan stabil di kota-kota, munculah tukang gendong, yaitu orang Tasikmalaya yang menggantikan cara mindring itu. Mereka berkeliling dari kampung ke kampung dengan membungkus barang dagangan dengan kain berukuran lebar, semacam taplak meja. Karena itulah mereka terkenal dengan julukan tukang gendong. Gejala seperti ini masih terlihat sampai sekitar tahun 1940-an hingga munculnya istilah tukang kiridit.

Versi kedua terkait asal usul tukang kiridit yang  diawali dari para santri asal Tasikmalaya yang belajar di pesantren-pesantren di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Untuk bekal hidup selain mereka membawa uang juga mereka membawa barang-barang, terutama barang-barang yang dihasilkan dari Tasikmalaya seperti kain, sandal dan aneka kerajinan yang lain. Sebagaimana diketahui, sejak dulu Tasikmalaya dikenal dengan hasil produksi kerajinannya. Dengan cara ini konsumen merasa diuntungkan karena dapat membayar dengan cara cicilan dan para santri juga untung karena dengan pembayaran semacam ini dapat memanjangkan biaya hidup mereka semasa mondok. Apabila bekal mereka sudah habis mereka pun pulang ke Tasikmalaya untuk mengambil kembali barang-barang yang dapat dikreditkan.


Sumber:https://iluminasi.com/bm/kisah-migrasi-besar-besaran-orang-cina-ke-tanah-melayu.htm

Pola marketing yang mulai digandrungi sebagai ladang usaha itu kemudian "meledak" ketika wilayah Tasikmalaya dan sekitarnya tidak kondusif akibat muncul pemberontakan DI/TII (Darul Islam/Tentara Islam Indonesia) pimpinan Kartosuwiryo di dekade 1950-an (tanya ke Pa Pepi, Pa Rifki, atau Bu Widi untuk jelasnya). Suasana kampung halaman yang dapat dikatakan tidak aman disinyalir mendorong urbanisasi masyarakat Tasikmalaya ke kota-kota di Jawa Barat dan Jakarta. Mereka yang memutuskan "nyaba ka kota" banyak yang memiliki menekuni usaha tukang kiridit. "Peristiwa inilah yang diperkirakan selanjutnya banyak memberikan pengaruh besar dan daya dorong mobilitas para tukang kiridit. Mereka tersebar mula-mula ke kota-kota yang aman di Jawa Barat dan Jakarta. Jiwa petualangan dan benih keinginan berprestasi dalam bidang ekonomi yang secara kultural tertanam pada orang Tasikmalaya yang mendorong mereka melakukan mobilitas ke luar Jawa Barat bahkan ke luar Pulau Jawa. Komoditas barang dagangannya beragam, tidak hanya kerajinan atau kebutuhan sandang saja, bahkan sampai minyak kelapa pun dijual dengan cara kredit. Ini tentu saja berkaitan dengan daya beli masyarakat pada masa itu.

Semangat petualangan serta benih keinginan berprestasi dalam bidang ekonomi yang secara kultural tertanam pada suatu komunitas dan menjadi “brand image” komunitas itulah yang kita kenal sebagai Etnopreneur. Ananda pasti mengenal “Rumah Makan Padang, Warung Nasi Tegal atau Warteg, Sate Madura, BRI (Bubur kacang, Rokok, Indomie) Kuningan, muncul pula sekarang "Warung Madura" saingan Alfamart dan Indomaret, dll. yang Ketika mendengarnya, langsung lekat dengan daerah atau komunitas tertentu lengkap dengan pernak-pernik cerita kesusksesan dan cucuran air mata dalam mengembangkan jiwa kerwirausahaan (entrepreneurship) mereka di perantauan….Hebat ya..ternyata selain terkenal sebagai Pelaut ulung, bangsa kita juga mempunyai semangat entrepreneur yang ruaaarrr biasa!!! Setujukah? Komen ya!!

 **disarikan dari berbagai sumber

Kamis, 27 November 2025

Skill of the Century

 ABILITY TO OBSERVE, WHY NOT?

Oleh: XI B1

 

Kemampuan untuk melakukan observasi adalah keterampilan mendasar yang berperan besar dalam memahami peristiwa dan fenomena yang terjadi di sekitar kita. Observasi tidak sekadar melihat menggunakan mata, tetapi juga melibatkan kemampuan mengolah informasi, mencatat detail penting, serta menafsirkan data secara logis. Dalam dunia pendidikan, terutama pada mata pelajaran sains dan fisika, observasi menjadi langkah awal yang menentukan kualitas pemahaman siswa terhadap materi. Dengan kemampuan observasi yang baik, seseorang dapat mengenali pola, menemukan hubungan sebab-akibat, dan menarik kesimpulan berdasarkan fakta, bukan asumsi. Karena itu, kemampuan ini sangat penting untuk dikembangkan sejak dini dan dilatih secara berkelanjutan.

 
Sumber: https://hrmpractice.com/5-critical-thinking-skills/

Observasi merupakan bagian penting dari metode ilmiah, yaitu rangkaian langkah sistematis dalam memperoleh pengetahuan. Melalui observasi, seseorang mendapatkan data awal yang menjadi dasar bagi proses analisis dan eksperimen. Kualitas observasi yang dilakukan akan sangat mempengaruhi hasil penelitian atau pemahaman terhadap sebuah konsep. Semakin teliti seseorang mengamati, semakin lengkap pula informasi yang diperoleh.Selain itu, observasi menuntut fokus dan ketelitian. Seorang pengamat harus mampu membedakan mana yang merupakan fakta dan mana yang merupakan pendapat pribadi. Misalnya, saat mengamati sebuah tanaman yang layu, seorang pengamat tidak boleh langsung menyimpulkan bahwa tanaman tersebut kekurangan air. Ia harus mencatat kondisi lingkungan, warna daun, tingkat kelembaban tanah, serta apakah tanaman terkena cahaya matahari yang cukup. Dengan mencatat setiap detail, pengamat dapat menganalisis penyebabnya secara lebih tepat.

 
Sumber: https://mybeta.ca/how-to-improve-analytical-skills/

Kemampuan observasi juga memunculkan keterampilan berpikir kritis. Ketika seseorang terbiasa mengamati, ia akan terlatih untuk mempertanyakan hal-hal yang tampak sederhana. Misalnya, mengapa bayangan berubah panjang ketika matahari bergerak, atau mengapa benda jatuh lebih cepat ketika tidak ada hambatan udara. Pertanyaan-pertanyaan seperti ini mendorong seseorang untuk mencari penjelasan ilmiah, sehingga kemampuannya dalam memahami konsep sains semakin berkembang. Observasi dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu observasi langsung dan tidak langsung. Pada observasi langsung, pengamat terlibat secara aktif dan melihat objek atau fenomena secara langsung di lokasi. Contohnya, mengamati pergerakan bola di atas meja atau mengukur suhu air yang dipanaskan. Sedangkan observasi tidak langsung dilakukan melalui media, seperti video, grafik, sensor digital, atau laporan tertulis. Kedua metode ini sama-sama penting dan sering digunakan bersamaan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih lengkap.


Sumber: https://dmm.telkomuniversity.ac.id/apa-itu-berpikir-kritis-dan-bagaimana-menerapkannya/

Dalam fisika, observasi digunakan untuk memahami hukum-hukum alam yang mengatur gerak, cahaya, energi, dan materi. Misalnya, saat mempelajari gerak parabola, siswa dapat mengamati lintasan bola yang dilempar miring. Mereka mencatat tinggi maksimum, jarak horizontal, serta waktu tempuh bola. Dari hasil pengamatan tersebut, siswa dapat menyimpulkan bahwa bola memiliki dua komponen gerak: gerak horizontal yang konstan dan gerak vertikal yang dipengaruhi gravitasi. Contoh lainnya adalah observasi mengenai pemuaian zat. Ketika sebuah batang logam dipanaskan, pengamat dapat mencatat bagaimana panjang batang tersebut bertambah seiring meningkatnya suhu. Observasi seperti ini membantu siswa memahami bahwa setiap benda akan memuai ketika menerima kalor. Fenomena ini juga dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya pada kabel listrik yang lebih kencang saat cuaca dingin dan mengendur ketika suhu naik.Observasi tentang cahaya juga sangat penting. Ketika mempelajari pembiasan cahaya, siswa dapat mengamati pensil yang terlihat bengkok saat dimasukkan ke dalam air. Dari pengamatan tersebut, mereka dapat memahami bahwa cahaya berubah arah ketika memasuki medium yang berbeda kerapatan optiknya. Observasi ini memperkuat pemahaman terhadap konsep indeks bias dan arah pembelokan cahaya.

 
Sumber: https://www.thinksphysics.com/2020/08/peristiwa-terbentuknya-pelangi-sebagai-fenomena-alam-menurut-ilmu-fisika.html

Semua contoh tersebut menunjukkan betapa observasi tidak hanya membantu memahami teori, tetapi juga membuat konsep fisika terasa lebih nyata dan relevan dalam kehidupan. Dengan mencatat setiap detail hasil pengamatan, siswa dapat mengolah data menjadi grafik, tabel, atau kesimpulan ilmiah yang lebih terstruktur.

Kemampuan melakukan observasi adalah keterampilan penting yang menjadi dasar dalam memahami berbagai fenomena, terutama dalam bidang sains dan fisika. Observasi yang baik membantu seseorang mengumpulkan informasi yang akurat, menganalisis penyebab peristiwa, serta menarik kesimpulan berdasarkan fakta. Dalam pembelajaran fisika, observasi menjadi jembatan antara teori dan realita,memungkinkan siswa untuk melihat langsung bagaimana hukum alam bekerja. Oleh karena itu, kemampuan ini perlu terus diasah melalui latihan teratur, pencatatan yang sistematis, dan analisis yang teliti. Semakin sering seseorang melakukan observasi, semakin baik kemampuannya dalam memahami dunia di sekitarnya dan membuat keputusan yang didukung oleh data yang valid.

 Sumber: dari berbagai sumber

Rabu, 26 November 2025

Reminder

 SURGA ……………………………10K

Ditulis ulang oleh: Diki Kandida, S.Pd *)

 


Ada seorang sahabat menuturkan kisahnya. Dia bernama Budiman. Sore itu ia menemani istri dan seorang putrinya berbelanja kebutuhan rumah tangga bulanan di sebuah toko swalayan. Usai membayar, tangan-tangan mereka sarat dengan tas plastik belanjaan. Baru saja mereka keluar dari toko swalayan, istri Budiman dihampiri seorang wanita pengemis yang saat itu bersama seorang putri kecilnya. Wanita pengemis itu berkata kepada istri Budiman, "Beri kami sedekah, Bu!"


Sumber: https://ydsf.org/berita/kisah-bertemunya-sahabat-dengan-sang-pengemis-7ZzV.html

Istri Budiman kemudian membuka dompetnya lalu ia menyodorkan selembar uang kertas berjumlah 1000 rupiah. Wanita pengemis itu lalu menerimanya. Tatkala tahu jumlahnya tidak mencukupi kebutuhan, ia lalu menguncupkan jari-jarinya mengarah ke mulutnya. Kemudian pengemis itu memegang kepala anaknya dan sekali lagi ia mengarahkan jari-jari yang terkuncup itu ke mulutnya, seolah ia ingin berkata, "Aku dan anakku ini sudah berhari-hari tidak makan, tolong beri kami tambahan sedekah untuk bisa membeli makanan!"


Sumber: https://berita.news/2020/07/09/muncul-lagi-rencana-ubah-rp-1-000-jadi-rp-1/uang-seribu/

Mendapati isyarat pengemis wanita itu, istri Budiman pun membalas isyarat dengan gerak tangannya seolah berkata, "Tidak... tidak, aku tidak akan menambahkan sedekah untukmu!" Ironisnya meski tidak menambahkan sedekahnya, istri dan putrinya Budiman malah menuju ke sebuah gerobak gorengan untuk membeli cemilan. Pada kesempatan yang sama Budiman berjalan ke arah ATM center guna mengecek saldo rekeningnya. Saat itu memang tanggal gajian, karenanya Budiman ingin mengecek saldo rekening dia.

 
Sumber: https://www.arsitag.com/project/atm-center-deli-park-medan

Di depan ATM, Ia masukkan kartu ke dalam mesin. Ia tekan langsung tombol INFORMASI SALDO. Sesaat kemudian muncul beberapa digit angka yang membuat Budiman menyunggingkan senyum kecil dari mulutnya. Ya, uang gajiannya sudah masuk ke dalam rekening. Budiman menarik sejumlah uang dalam bilangan jutaan rupiah dari ATM. Pecahan ratusan ribu berwarna merah kini sudah menyesaki dompetnya. Lalu ada satu lembar uang berwarna merah juga, namun kali ini bernilai 10 ribu yang ia tarik dari dompet. Uang itu Kemudian ia lipat kecil untuk berbagi dengan wanita pengemis yang tadi meminta tambahan sedekah.

Saat sang wanita pengemis melihat nilai uang yang diterima, betapa girangnya dia. Ia pun berucap syukur kepada Allah dan berterima kasih kepada Budiman dengan kalimat-kalimat penuh kesungguhan: "Alhamdulillah... Alhamdulillah... Alhamdulillah... Terima kasih tuan! Semoga Allah memberikan rezeki berlipat untuk tuan dan keluarga. Semoga Allah memberi kebahagiaan lahir dan batin untuk tuan dan keluarga. Diberikan karunia keluarga sakinah, mawaddah wa rahmah. Rumah tangga harmonis dan anak-anak yang shaleh dan shalehah. Semoga tuan dan keluarga juga diberi kedudukan yang terhormat kelak nanti di surga...!". Budiman tidak menyangka ia akan mendengar respon yang begitu mengharukan. Budiman mengira bahwa pengemis tadi hanya akan berucap terima kasih saja. Namun, apa yang diucapkan oleh wanita pengemis tadi sungguh membuat Budiman terpukau dan membisu. Apalagi tatkala sekali lagi ia dengar wanita itu berkata kepada putri kecilnya, "Dik, Alhamdulillah akhirnya kita bisa makan juga....!"

Deggg...!!! Hati Budiman tergedor dengan begitu kencang. Rupanya wanita tadi sungguh berharap tambahan sedekah agar ia dan putrinya bisa makan. Sejurus kemudian mata Budiman membuntuti kepergian mereka berdua yang berlari menyeberang jalan, lalu masuk ke sebuah warung tegal untuk makan di sana.

 
Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Warung_tegal

Budiman masih terdiam dan terpana di tempat itu. Hingga istri dan putrinya kembali lagi dan keduanya menyapa Budiman. Mata Budiman kini mulai berkaca-kaca dan istrinya pun mengetahui itu. "Ada apa Pak?" Istrinya bertanya. Dengan suara yang agak berat dan terbata Budiman menjelaskan: "Aku baru saja menambahkan sedekah kepada wanita tadi sebanyak 10 ribu rupiah!".
Awalnya istri Budiman hampir tidak setuju tatkala Budiman mengatakan bahwa ia memberi tambahan sedekah kepada wanita pengemis. Namun Budiman kemudian melanjutkan kalimatnya:
"Bu..., aku memberi sedekah kepadanya sebanyak itu. Saat menerimanya, ia berucap hamdalah berkali-kali seraya bersyukur kepada Allah. Tidak itu saja, ia mendoakan aku, mendoakan dirimu, anak-anak dan keluarga kita. Panjaaaang sekali ia berdoa!

 
Sumber: https://www.dompetdhuafa.org/wakaf-10-ribu/

Dia hanya menerima karunia dari Allah Swt sebesar 10 ribu saja sudah sedemikian hebatnya bersyukur. Padahal aku sebelumnya melihat di ATM saat aku mengecek saldo dan ternyata di sana ada jumlah yang mungkin ratusan bahkan ribuan kali lipat dari 10 ribu rupiah. Saat melihat saldo itu, aku hanya mengangguk-angguk dan tersenyum. Aku terlupa bersyukur, dan aku lupa berucap hamdalah.
Bu..., aku malu kepada Allah! Dia terima hanya 10 ribu begitu bersyukurnya dia kepada Allah dan berterimakasih kepadaku. Kalau memang demikian, siapakah yang pantas masuk ke dalam surga Allah, apakah dia yang menerima 10 ribu dengan syukur yang luar biasa, ataukah aku yang menerima jumlah lebih banyak dari itu namun sedikitpun aku tak berucap hamdalah."  Budiman mengakhiri kalimatnya dengan suara yang terbata-bata dan beberapa bulir air mata yang menetes. Istrinya pun menjadi lemas setelah menyadari betapa selama ini kurang bersyukur sebagai hamba. Ya Allah, ampunilah kami para hamba-Mu yang kerap lalai atas segala nikmat-Mu.

 
Sumber: https://www.tiktok.com/@kapten_muda145/video/7256268101422009606

“Terkadang Kita tidak sadar akan kondisi kita sekarang, anak-anak ku bapak yakin bahwa biaya yang di keluarkan kedua orang tua kalian tidak sedikit. Tapi pernahkan kita bertanya tentang kualitas hidup kita tidak sebanding dengan biaya yang di keluarkan. Sampai sekarang ini dengan biaya yang tinggi terkadang kita hanya bisa membaca dan menulis saja, tak lebih dari itu. (anak SD pun bisa jik hanya membaca dan menulis atau berhitung) pernahkan berpikir dan bersyukur bahwa kita bisa sekolah sampai SMA atau bahkan meneruskan ke jenjang berikutnya, tapi jika taka da motivas terkadang kualitas hanya tetap disana “ .



**) kisah diambil dari http://myquran.org/forum/index.php/topic,82145.0.html di posting oleh andy swan

Selasa, 25 November 2025

PSIKOLOGICA

MENGENAL BATASAN SEHAT DAN PERSETUJUAN DALAM PERSPEKTIF PSIKOLOGI DAN PANDANGAN ISLAM

Oleh: Dini Siti Nurjanah, S.Kom.I  *)

Halo teman-teman!

Pernah nggak sih kamu merasa nggak nyaman waktu seseorang melakukan sesuatu yang menurut mereka biasa saja—tapi buat kamu terasa terlalu pribadi? Nah, rasa nggak nyaman itu sebenarnya adalah alarm alami dari tubuhmu. Hari ini kita akan belajar tentang dua hal penting, yaitu Batasan Sehat (Healthy Boundaries) dan Persetujuan (Consent). Dua hal ini penting banget dalam semua hubungan. Baik dengan teman, keluarga, maupun dengan diri sendiri.

 
Sumber: https://www.amazon.com/Healthy-Boundaries-Without-Maintain-Relationships/dp/B097BJTHSW

Batasan Sehat (Healthy Boundaries)  Pagar Dirimu

Batasan adalah aturan pribadi yang kamu buat untuk melindungi diri secara fisik, emosional, dan mental. Punya batasan bukan berarti kamu sombong atau tidak mau bergaul, tapi karena kamu menghargai dirimu sendiri. Kenapa sih batasan itu penting? Karena, untuk:

 Melindungi diri dari perlakuan yang merugikan atau membuatmu tidak nyaman.
 
Membangun rasa hormat, baik dari dirimu sendiri maupun orang lain.
 
      Membantumu mengenali hubungan tidak sehat atau toxic relationship.

Untuk memudahkan, bayangkan kamu punya tiga zona interaksi, seperti lampu lalu lintas:

Zona

Warna

Deskripsi

Contoh

Zona Hijau

Aman

Hal yang kamu nyaman lakukan dengan siapa saja

Tos, salam, ngobrol santai

Zona Kuning

Waspada

Hanya nyaman jika dilakukan oleh orang yang kamu percaya

Curhat, diskusi mendalam

Zona Merah

Stop

Hal yang tidak boleh dilakukan tanpa izin jelas

Megang area pribadi, buka HP pribadi, memaksa

Yang perlu kamu ingat. Setiap orang punya peta zona yang berbeda. Jadi kamu tidak boleh memaksa orang lain mengikuti batasanmu.

Sumber: https://completewellbeing.com/in-focus/why-setting-boundaries-is-essential-for-mental-health/

Cara Bilang STOP Secara Asertif

Banyak orang diam karena takut dikatain baper atau ribut. Tapi kamu punya hak untuk bilang tidak.
Contoh cara bicara asertif:

“Aku nggak nyaman kalau kamu bahas itu!”

“Tolong jangan sentuh aku di situ!”

“Aku butuh waktu untuk sendiri sekarang!”

Nada bicara boleh tetap sopan, tapi tetap jelas dan tegas. Lampu Lalu Lintas Persetujuan (Consent) Consent artinya persetujuan yang sadar, jelas, dan tanpa paksaan saat melakukan sesuatu. Terutama yang berkaitan dengan sentuhan fisik atau hal yang bersifat pribadi. Aturannya simpel:

Hanya YES yang berarti YES. Jawaban seperti: diam, menghindar, ragu-ragu, menangis  semua  itu bukan persetujuan. Persetujuan bisa berubah kapan saja, Walaupun kamu sebelumnya bilang “iya”, kamu tetap boleh berubah pikiran dan bilang “stop”.

Sumber: https://www.instagram.com/senangbicara/p/DLCwVR0vd9g/

Tidak boleh ada paksaan

Paksaan bukan cuma ancaman, tapi juga bujukan berlebihan seperti: "Ayolah, kalau kamu sayang aku pasti mau." Ini bukan consent, tapi tekanan.

Batasan dalam Perspektif Agama Islam

Tahukah kamu? Konsep batasan dan persetujuan ini sejalan dengan ajaran Islam. Islam mengajarkan kita untuk menjaga kehormatan, adab, dan rasa saling menghormati.

Menjaga Pandangan dan Kehormatan

Allah memerintahkan kita untuk menjaga pandangan dan tidak berlebihan dalam interaksi lawan jenis.  Kenapa? Karena dalam QS. An-Nur: 30–31 mengajarkan kita konsep boundaries dalam Islam: menghormati diri sendiri, menghormati orang lain, berinteraksi dengan sopan, dan menjaga batas agar hubungan sosial tetap aman, nyaman, dan penuh tanggung jawab. Itu berarti, mengingatkan bahwa hal ini menjadikan kita lebih suci dan terhormat. Artinya, menjaga batasan itu bukan lebay, tapi bentuk penghormatan terhadap diri sendiri dan orang lain.

 
Sumber: https://www.instagram.com/reel/DEH6ww4Tfsb/

Larangan Mendekati Zina

Dalam QS. Al-Isra’: 32 adalah peringatan sekaligus pelindung bagi manusia. Allah mengajarkan kita untuk menjaga batasan diri, membangun hubungan yang baik dan terhormat, serta menghindari hal-hal yang dapat merusak masa depan, harga diri, dan kehormatan. Allah tidak hanya melarang zina, tetapi juga hal-hal yang mengarah ke sana, termasuk sentuhan yang tidak perlu, berduaan di tempat sepi, atau memaksa seseorang melampaui batas nyamannya.

 
Sumber: https://wahdah.or.id/menikah-dengan-laki-laki-yang-pernah-berzina/jangan-dekati-zina/

Pentingnya Izin

Dalam Islam, bahkan masuk rumah orang saja harus izin, apalagi menyentuh tubuh, membaca HP, atau membuka rahasia pribadi. QS. An-Nur ayat 27 mengajarkan kita bahwa izin adalah bagian penting dari interaksi sosial. Kita tidak boleh memasuki ruang atau mengambil hak seseorang tanpa sepengetahuan dan persetujuan mereka. Ayat ini sangat relevan dengan konsep modern seperti:

Consent

  Boundaries (Batasan pribadi)

  Privacy (Privasi)

  Respek dalam komunikasi

Izin harus jelas, disampaikan dengan sadar, dan tanpa tekanan.

Penutup

Memahami batasan sehat dan consent adalah langkah penting untuk menjaga diri agar tetap aman secara fisik, mental, dan spiritual. Dengan memahami ini, kita bisa membangun hubungan yang saling menghormati, aman, dan penuh tanggung jawab. Jadi, kenali zonamu, hormati zona orang lain, dan jangan takut berkata “Tidak.” Karena kamu berharga. Dan tubuhmu, privasimu, serta ruang emosimu punya hak penuh kamu yang menentukan.

*) Konselor di SMAN  I Pangalengan, Ibu Rumah tangga Pemerhati Masalah Remaja, Sosial, dan Kemasyarakatan

**) Sumber Al-Qur’an & Chatgpt






Monetary

  REDENOMINASI UANG RP. 1.000 MENJADI Rp 1? Oleh: Insan Sani, S.E., M.M.   Wacana “Rp 1.000 menjadi Rp 1” sering muncul di tengah masy...