Tidak ada kekayaan yang lebih utama daripada akal, tidak ada keadaan yang paling menyedihkan daripada kebodohan, dan tidak ada warisan yang lebih baik daripada pendidikan - Ali Bin Abi Thalib

Kamis, 18 September 2025

 “HUKUM ITU TEMAN, BUKAN MUSUH. TENANG & IKUTI ATURANNYA!!”

Oleh:  XII C1

 

Hukum dalam Kehidupan Sehari-hari

         Banyak orang mengira hukum itu rumit. Padahal, hukum  selalu ada di sekitar kita dan berlaku untuk semua kalangan. Misalnya, saat naik sepeda atau pergi ke sekolah, ada aturan lalu lintas agar kita aman. Saat berbelanja online, ada hukum perlindungan konsumen. Bahkan saat bermain media sosial, ada aturan digital yang harus dipatuhi agar tidak melanggar hak orang lain.

        Tidak hanya itu, di sekolah pun berlaku aturan yang fungsinya sama seperti hukum, yaitu tata tertib sekolah. Aturan ini mengajarkan kita disiplin, menghargai guru, menjaga ketertiban kelas, dan bertanggung jawab atas perilaku sendiri. Dengan begitu, hukum bukan untuk menakut-nakuti, melainkan melindungi kita dan membuat hidup lebih tertib dan aman.

 
Sumber: https://fahum.umsu.ac.id/info/tata-hukum-pengertian-sejarah-dan-fungsinya-di-indonesia/

Apa Itu Hukum?

      Hukum adalah seperangkat aturan yang dibuat oleh lembaga berwenang dan berlaku untuk semua orang. Tujuan hukum adalah menjaga ketertiban, melindungi hak setiap orang, dan mewujudkan keadilan. Hukum bukan hanya sekadar pasal atau tulisan di buku, tetapi panduan nyata agar kehidupan bersama berjalan seimbang dan harmonis.

 

Sumber: https://www.kompasiana.com/image/michaelshinoda/5c065085aeebe1722629bd32

Manfaat Memahami Hukum

Berikut beberapa manfaat hukum diantara lain:

1. Melindungi hak dan kewajiban kita sebagai warga negara maupun siswa.

2. Mencegah masalah karena kita tahu batasan apa yang boleh dan tidak.

3. Membentuk sikap tanggung jawab dalam bertindak, baik di dunia nyata maupun di dunia digital.

4. Menciptakan lingkungan damai karena semua orang saling menghormati aturan.

        Dengan memahami hukum, kita bisa lebih percaya diri menghadapi berbagai situasi dalam kehidupan sehari-hari, baik di sekolah, rumah, maupun di masyarakat.

Sumber: https://mh.uma.ac.id/manfaat-mempelajari-hukum/

Tantangan  Bagi Anak Muda

       Banyak remaja merasa hukum itu membosankan atau sulit dipahami. Selain itu, informasi yang salah atau tidak lengkap di media sosial sering membuat kita kurang memahami aturan. Akibatnya, pelanggaran hukum bisa terjadi tanpa disadari. Padahal, jika hukum dipahami sejak dini, anak muda akan memiliki bekal penting untuk menghadapi kehidupan modern dengan lebih bijak dan bertanggung jawab.

 
Sumber: https://goodstats.id/infographic/indeks-optimisme-anak-muda-

Hukum di Era Digital

Di era digital, hukum juga mengatur aktivitas di dunia maya.

 Contohnya:

·         Cara berkomunikasi yang sopan dan tidak menyinggung orang lain.

·         Penyebaran informasi yang benar dan tidak menimbulkan kerugian.

·         Perlindungan data pribadi agar tidak disalahgunakan.

      Apa yang kita tulis atau bagikan di media sosial bisa berdampak hukum. Oleh karena itu, setiap orang harus berhati-hati dan selalu bertanggung jawab saat menggunakan teknologi digital.

Simpulan

        Hukum hadir bukan untuk membatasi, melainkan untuk melindungi dan menuntun kita.     Di rumah, sekolah, dan masyarakat, hukum mengajarkan disiplin, keadilan, dan tanggung jawab. Semua orang yang memahami dan taat hukum berkontribusi pada masa depan yang lebih aman, tertib, dan berkeadilan.

 

Sumber Referensi:

Komisi Nasional Perlindungan Anak, Pedoman Hukum dan Hak Anak, 2020.

Situs resmi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI: https://www.kemdikbud.go.id

Soerjono Soekanto, Sosiologi Hukum: Suatu Pengantar, Rajawali Pers, 2015.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan.

Rabu, 17 September 2025

Wisdom Remains

 "MOTIVASI BERIBADAH"

Oleh: H. Asep Rosadi, S.Ag *)

     Ketika itu udara sangat panas dan kerongkongan pun serasa terbakar. Dalam suasana seperti itu, Khalifah Umar r.a. meminta segelas air. Sebelum air dihidangkan, tiba-tiba beliau mendengar seseorang membaca ayat 20 dari surah Al-Ahqaf, yang artinya: "Dan (ingatlah) hari (ketika) orang-orang kafir dihadapkan ke neraka (kepada mereka) dikatakan: “Kamu telah menghabiskan rezekimu yang baik (kenikmatan) dalam kehidupan duniamu dan kamu telah bersenang-senang dengannya, maka kini kamu dibalas dengan siksaan yang menghinakan karena kamu menyombongkan diri di muka bumi tanpa hak dan kamu telah berbuat kefasikan.”

Ketika air yang diminta oleh Khalifah Umar dihidangkan, beliau menolak sambil berkata: "Terima kasih. Aku tidak jadi minum, agar kenikmatan yang disediakan untukku di akhirat nanti tidak berkurang karenanya agar kenikmatan tidak aku rasakan sendirian, sementara rakyatku masih merasakan haus dan kesulitan mendapatkan air.

 
Sumber: https://www.facebook.com/bangonimdaily/posts/1729177997236065/?locale=zh_CN&_rdr

     Terlepas dari benar atau tidaknya riwayat di atas, namun yang jelas sikap Umar r.a. maupun sikap semacam ini lainnya - yakni melakukan sesuatu demi  memperoleh imbalan yang menyenangkan - dinamai oleh filosof Ibn Sina sebagai sikap "pedagang". Menurut sebagian pakar, selain tipe itu ada tipe lain, yakni sikap "budak" atau "buruh" yang takut terhadap majikannya. Seseorang yang beribadah karena dorongan takut siksa neraka pada hakikatnya memperagakan sikap budak atau buruh terhadap Tuhan.

 

Sumber: https://muslim.or.id/53653-memiliki-rasa-takut-dan-khawatir-dengan-siksa-neraka.html

     Tipe yang lain lagi, yang merupakan tipe terbaik, adalah sebagai seorang "arif", yaitu yang menyadari betapa besar anugerah dan jasa yang telah diperolehnya dan betapa bijaksana Tuhan dalam segala ketetapan dan perbuatan-Nya. Kesadaran ini mendorong sang arif untuk beribadah dan melakukan segala aktivitasnya sebagai balas jasa; bukan karena mengharap imbalan surgawi dan juga bukan karena takut neraka. Dari kesadaran akan kebijaksanaan Tuhan, ia yakin di mana pun ia ditempatkan pasti penempatan tersebut baik. Apalagi sang arif menyadari pula bahwa dialah yang akan memperoleh manfaat ibadah yang dilakukannya dan Tuhan tidak sedikit pun memperolehnya.

 

Sumber: https://tanyasyariah.com/artikel/kiat-menghalau-rasa-malas-dalam-beribadah/

     Bagaimanakah sikap keberagamaan kita? Mengapa kita melakukan salat, puasa, sedekah, dan mengabdi kepada-Nya? Di manakah tempat kita dari ketiga tipe manusia yang diketengahkan di atas. Kalau kita tidak mendapatkan tempat di sana, maka tampaknya kita perlu menambahkan tipe keempat, yakni yang melakukan ibadah secara otomatis tanpa pemikiran dan penghayatan. Beribadah tipe keempat ini adalah - bukan sebagaimana sang arif yang brrsyukur,  pedangang yang mengharap, dan budak yang takut - bagaikan robot yang tidak mengerti esensi dan tujuan yang dilakukannya. Ia bekerja sesuai dengan apa yang diprogramkan, sedangkan yang memprogramnya adalah seorang yang telah tenggelam dalam kesibukan duniawi. Tidak heran jika ketika melakukan salat maka yang teringat adalah bisnis, kenikmatan duniawi, atau bahkan benda-benda kecil yang tidak bernilai.

*) Guru PABP Islam di SMAN 1 Pangalengan, wirausahawan muda, pengisi kajian di beberapa majelis taklim

**) dari berbagai sumber

Selasa, 16 September 2025

PSYCOLOGICA

 MINDFULNESS JALAN MENUJU KEDAMAIAN HATI DAN 

KESEHATAN MENTAL

Oleh: Widiana, S.Pd  *)

 


 

Dalam kehidupan yang penuh tekanan dan kecepatan, banyak orang meiasa kesulitan untuk mencapai ketenangan batin. Salah satu pendekatan yang semakin populer untuk menghadapi tantangan ini adalah mindfulness atau kesadaran penuh. Mindfulness adalah praktik untuk menghadirkan kesadaran terhadap diri sendiri dan lingkungan sekitar dengan menerima segala hal tanpa penilaian. Intinya, mindfulness mengajaikan kita untuk "hadir" di setiap momen dalam hidup kita, membantu kita memahami pikiran, emosi, dan pengalaman secaia lebih jernih.

 

Sumber: https://www.mindful.org/10-ways-to-define-mindfulness/

Pengeítian Mindfulness

Mindfulness berasal dari praktik meditasi dalam agama Buddha, tetapi kini telah diadaptasi dalam berbagai konteks modern, termasuk psikologi dan kesehatan mental. Mindfulness bukan sekadar teknik meditasi, melainkan sebuah cara hidup yang mengajak kita untuk tidak tenggelam dalam pemikiran masa lalu atau kecemasan masa depan, melainkan menikmati momen saat ini sepenuhnya. Jon Kabat-Zinn, salah satu tokoh utama dalam pengembangan mindfulness modern, mendefinisikan mindfulness sebagai "kesadaran yang muncul melalui perhatian, pada tujuan, di saat ini, dan tanpa penilaian."

 


 
Sumber: https://www.buildingbrains.ca/blog/mindfulness-what-is-it

 

Manfaat Mindfulness bagi Kesehatan Mental

·         Menguíangi Stres dan Kecemasan: Mindfulness terbukti efektif dalam mengurangi stres dan kecemasan dengan membawa kita kembali ke saat ini. Ketika kita mempraktikkan mindfulness, kita belajar untuk mengenali pikiran tanpa perlu larut di dalamnya, sehingga bisa mengelola stres dengan lebih baik.

·         Meningkatkan Kesejahteraan Emosional: Dengan kesadaran penuh, kita bisa mengenali dan memahami emosi yang muncul tanpa bereaksi secaia impulsif. Hal ini dapat membantu kita lebih bijak dalam menghadapi perasaan negatif, seperti marah atau sedih.

·         Meningkatkan Konsentrasi dan Produktivitas: Melalui mindfulness, kita dilatih untuk fokus pada satu hal pada satu waktu. Kebiasaan ini meningkatkan konsentrasi dan produktivitas, karena perhatian kita tidak lagi terpecah oleh hal-hal yang tidak relevan.

·         Meningkatkan Hubungan Sosial: Mindfulness juga membantu kita hadir sepenuhnya dalam hubungan dengan orang lain. Ketika kita mendengarkan secara penuh dan merespons tanpa penilaian, hubungan sosial menjadi lebih bermakna dan mendalam.

 

Sumber: https://communitycenter.org.tw/mindfulness/

Praktik Dasar Mindfulness

·         Meditasi Peíhatian Penuh (Mindful Breathing): Salah satu caia paling sederhana adalah dengan berfokus pada napas. Dengan menyadari setiap tarikan dan hembusan napas, kita dapat melatih diri untuk kembali ke saat ini. Teknik ini sering menjadi langkah awal dalam melatih mindfulness.

·         Pemindaian Tubuh (Body Scan): Praktik ini melibatkan pemusatan perhatian pada setiap bagian tubuh, dari kepala hingga kaki, sambil merasakan setiap sensasi yang muncul. Body scan membantu kita lebih memahami kondisi tubuh dan melepaskan ketegangan yang mungkin tidak kita sadari.

·         Mindful Walking: Berjalan dengan sadar juga merupakan latihan mindfulness yang efektif. Ketika berjalan, kita fokus pada setiap langkah, menyadari kontak kaki dengan tanah, dan merasakan keseimbangan tubuh kita.

·         Latihan Rasa Syukur (Gíatitude Píactice): Dengan meluangkan waktu untuk bersyukui atas hal-hal kecil dalam hidup, kita dapat melatih pikiran untuk lebih menghargai apa yang kita miliki saat ini, sehingga mengurangi kecenderungan membandingkan diri dengan orang lain.

 

Sumber: https://www.simplypsychology.org/what-is-mindfulness.html

Tantangan dalam Mempraktikkan Mindfulness

Meskipun manfaat mindfulness telah banyak terbukti, praktik ini tidak selalu mudah. Tantangan utama adalah kesulitan untuk mempertahankan fokus pada saat ini, terutama di tengah gangguan digital dan tuntutan hidup yang tinggi. Banyak orang merasa sulit untuk menenangkan pikiran, terutama jika belum terbiasa dengan mindfulness. Praktik mindfulness memerlukan waktu dan kesabaran, tetapi dengan ketekunan, kita bisa mulai merasakan manfaatnya.

 

Sumber: https://robbanibanjarbaru.sch.id/membangun-lompatan-kinerja

Mindfulness dalam Kehidupan Sehari-hari

Mindfulness tidak harus selalu dilakukan melalui meditasi. Kita bisa menerapkannya dalam berbagai aktivitas sehari-hari, seperti makan, mendengarkan, dan bahkan bekerja. Dengan memperhatikan setiap detail yang kita lakukan, kita belajar untuk merasakan pengalaman dengan lebih mendalam. Misalnya, ketika makan dengan penuh kesadaran, kita meiasakan tekstur, aroma, dan iasa makanan dengan lebih intens. Hal ini tidak hanya membuat kita lebih menghargai makanan, tetapi juga membantu mengontrol nafsu makan.

Simpulan

Mindfulness adalah sebuah praktik sederhana namun berdampak besar yang memungkinkan kita untuk hidup lebih tenang dan lebih bijaksana. Dengan melatih mindfulness, kita bisa mengatasi stres, memahami emosi, dan memperbaiki hubungan sosial. Meskipun butuh waktu untuk membangun kebiasaan ini, manfaatnya akan terasa nyata dalam kesehatan mental dan kualitas hidup kita. Mindfulness bukan sekadar latihan, melainkan sebuah filosofi untuk menghadapi hidup dengan kesadaran penuh di setiap momen yang kita lalui.

 

*) Guru Sejarah di SMAN 1 Pangalengan, pemerhati masalah sosial remaja

**) dari berbagai sumber

Senin, 15 September 2025

Leadership

 BELAJAR BERORGANISASI

Oleh: Ka Romli Berliana, S.Pd. MT *)


Menurut para ilmuwan, organisasi adalah suatu bentuk persekutuan atau kesatuan sosial yang terdiri dari dua orang atau lebih yang bekerja sama secara sadar, terkoordinasi, dan terstruktur untuk mencapai tujuan bersama dengan batasan yang relatif jelas dan sistematis. Beberapa definisi kunci meliputi: James D. Mooney menganggapnya sebagai bentuk perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama; Stoner melihatnya sebagai pola hubungan untuk mencapai tujuan bersama di bawah arahan atasan; dan Stephen P. Robbins mendefinisikannya sebagai kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar untuk mencapai tujuan bersama. Korelasi dan Peran Manajemen dalam mencapai Tujuan Organisasi. Menurut Prof. Dr. Sondang P. Siagian, organisasi adalah suatu bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam sebuah perjanjian/kesepakatan.

 
Sumber: https://www.its.ac.id/masjid-manarul-ilmi/hidup-di-organisasi

Dari pendapat para ilmuwan di atas ternyata pemahaman berorganisasi itu harus melibatkan beberapa orang sebagai teman berkoordinasi, berkomunikasi dan diskusi. organisasi tidak akan berjalan apabila dilakukan dengan satu orang saja. tentunya kita harus berpikir terlebih dahulu apa tujuan dari pada berorganisasi. Kemudian kiat-kiat apa yang harus dilakukan dalam  belajar berorganisasi.

Sumber: https://www.blj.co.id/index.php/2025/03/19/6-contoh-tujuan-organisasi

Sudah jelas kalau kita mendirikan sebuah organisasi harus memiliki planning yang tepat. untuk itu kita coba cari tahu tujuan berorganisasi. Tujuan berorganisasi menurut para ahli adalah mencapai tujuan bersama melalui kerjasama yang terstruktur dan terkoordinasi antara individu-individu yang bersedia bekerja sama, membagi tugas, dan bertanggung jawab sesuai dengan wewenang yang ditetapkan. Organisasi dibentuk untuk memfasilitasi kerjasama dalam mencapai suatu tujuan yang spesifik, baik itu profit (organisasi bisnis) maupun pelayanan publik (organisasi publik).

 
Sumber: https://www.kompasiana.com/aldapariawan2382/60f2fc0470de05610c1eba82/

           Tujuan Organisasi secara Umum, menurut para ahli iantaranya :

·         Pencapaian Tujuan Bersama:

Ini adalah tujuan fundamental organisasi, yaitu memungkinkan sekelompok individu untuk bekerja sama dan mengintegrasikan usaha mereka untuk mencapai hasil yang tidak dapat dicapai secara individu.

·         Memfasilitasi Kerjasama yang Efisien:

Organisasi menciptakan struktur dan proses yang memudahkan kerja sama, pembagian tugas, dan koordinasi aktivitas untuk mencapai tujuan secara efisien dan sistematis.

·         Meningkatkan Kemampuan Sumber Daya:

Organisasi bertindak sebagai wadah untuk mengembangkan dan mengoptimalkan kemampuan sumber daya yang dimiliki, baik manusia maupun material. Tujuan dari Perspektif Individu (Manfaat Berorganisasi)

 

Sumber: https://highlandexperience.co.id/leadership-development-training

          Selain tujuan yang lebih luas, berorganisasi juga memiliki tujuan pribadi bagi anggotanya :

·         Pengembangan Kepemimpinan:

Organisasi melatih anggota untuk menjadi pemimpin, dimulai dari memimpin diri sendiri hingga memimpin orang lain.

·         Pengembangan Kecerdasan Sosial dan Emosional:

Menghadapi beragam individu dengan karakter berbeda melatih kemampuan bergaul dan membangun stabilitas emosi.

·         Peningkatan Disiplin dan Etos Kerja:

Anggota organisasi belajar mematuhi aturan, memahami hak dan kewajiban, serta disiplin dalam melakukan tugas untuk kemajuan organisasi.

·         Pembentukan Jiwa Solidaritas dan Kepentingan Bersama:

Organisasi mendorong anggota untuk mengutamakan kepentingan bersama dibandingkan kepentingan pribadi.


*) Guru Bahasa Ingrris di SMAN 1 Pangalengan, Aktivis Kepramukaan Kabupaten Bandung sebagai Andalan Cabang. Praktisi di bidang seni tradisional. Pencipta lagu Mars SMAN 1 Pangalengan.

**) dari berbagaisumber

 

Sabtu, 13 September 2025

MATEMAGIC

MENGENAL PERTUMBUHAN EKSPONENSIAL DI KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Oleh: Eci Ventri Riyanti, S.Pd *)

 

Pernahkah kamu mendengar istilah pertumbuhan eksponensial? Istilah ini sering dipakai dalam sains, ekonomi, bahkan berita sehari-hari. Pertumbuhan eksponensial terjadi ketika sesuatu bertambah dengan kecepatan yang selalu berlipat ganda, bukan hanya bertambah tetap.

Contoh sederhana: bayangkan kamu menabung Rp1.000 hari ini, lalu setiap hari jumlah tabunganmu dilipatgandakan.
- Hari ke-1: Rp1.000
- Hari ke-2: Rp2.000
- Hari ke-3: Rp4.000
- Hari ke-4: Rp8.000
- Hari ke-10: Rp1.024.000
Hanya dalam 10 hari, jumlahnya sudah lebih dari satu juta rupiah! Itulah kekuatan pertumbuhan eksponensial.

Sumber: https://linebank.co.id/blog/general/cara-menabung-dengan-cepat-dan-tepat/

Pertumbuhan Bakteri

Dalam dunia biologi, bakteri dapat berkembang biak dengan cara membelah diri. Misalnya, satu bakteri membelah menjadi dua setiap 20 menit. Jika awalnya ada 1 bakteri, setelah 1 jam (3 kali pembelahan) jumlahnya menjadi:
1 × 2³ = 8 bakteri
Setelah 2 jam (6 kali pembelahan):
1 × 2⁶ = 64 bakteri
Dan setelah 24 jam? Jumlahnya bisa mencapai jutaan bakteri! Fenomena ini menjelaskan mengapa makanan yang dibiarkan terbuka bisa cepat basi.

 
Sumber: http://majalah1000guru.net/2019/08/model-pertumbuhan-bakteri/

Pertumbuhan Penduduk

Pertumbuhan eksponensial juga terlihat dalam jumlah penduduk. Misalnya, sebuah kota berpenduduk 100.000 orang dengan laju pertumbuhan 2% per tahun. Maka, jumlah penduduk tahun berikutnya adalah:
100.000 × (1 + 0,02) = 102.000
Tahun kedua:
102.000 × (1 + 0,02) = 104.040
Bukan hanya bertambah 2.000 setiap tahun, melainkan bertambah semakin besar seiring waktu.

Sumber: https://www.kemhan.go.id/balitbang/2024/12/03/jumlah-penduduk-yang-besar

Media Sosial dan Pertumbuhan Viral

Di dunia modern, kita bisa melihat pertumbuhan eksponensial lewat penyebaran informasi di media sosial. Bayangkan sebuah video dibagikan oleh 1 orang. Setiap orang yang menontonnya membagikan lagi ke 3 orang.
- Putaran 1: 1 orang
- Putaran 2: 3 orang
- Putaran 3: 9 orang
- Putaran 4: 27 orang
- Putaran 10: lebih dari 59 ribu orang
Inilah alasan mengapa sebuah video bisa viral dalam waktu singkat.

 
Sumber: https://kumparan.com/berita_viral/following

Mengapa Kita Perlu Memahami Pertumbuhan Eksponensial?

- Dalam kesehatan, untuk memahami bagaimana penyakit menular menyebar.
- Dalam ekonomi, untuk menghitung bunga tabungan atau pinjaman.
- Dalam lingkungan, untuk melihat dampak pertumbuhan populasi manusia terhadap sumber daya alam.
- Dalam teknologi, untuk memahami mengapa data internet atau jumlah pengguna aplikasi bisa meningkat drastis.

Sumber: https://rri.co.id/palu/infografis/146/pengguna-internet-meroket

Memahami pertumbuhan eksponensial membuat kita sadar bahwa perubahan kecil yang berlipat ganda bisa menghasilkan dampak besar dalam waktu singkat.

 

*) Guru Matematika di SMAN 1 Pangalengan, diamanahi menjadi Pembina ekstrakurikuler Jurnalistik

**) dari berbagai sumber

 

Kamis, 11 September 2025

SMART LIFE

 THREE SMART (Inovasi TIK untuk Efisiensi Energi, Pertanian Pintar, dan Kota Cerdas)

Oleh : Kelas XII-B2

 


Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah membawa dampak signifikan pada berbagai aspek kehidupan manusia. Di dunia yang sudah serba digital ini, kita tanpa sadar melakukan hal yang boros karena rasa mudah dan nyaman dimanjakan oleh praktisnya inovasi dan mekanika TIK. Lalu, apa saja kebiasaan boros yang kita lakukan?

             A.      Energi yang disia-siakan

Mungkin kalian pernah membiarkan charger HP/laptop tetap menempel di stop kontak meski tidak digunakan, TV dihidupkan meski tidak ditonton, atau mengendarai motor atau mobil untuk jarak dekat padahal bisa jalan kaki.

Padahal menggunakan listrik dan bahan bakar yang berlebihan membuat tagihan membengkak serta cadangan energi cepat habis, kebiasaan energi yang terbuang sia-sia dapat merugikan masa kini sekaligus mengancam generasi mendatang dengan krisis energi.  Selain itu, dengan teknologi sederhana seperti sensor listrik atau Smart Plug, pemborosan ini bisa ditekan.

B.      Konsekuensi yang berulang

Sebagai contoh, di tempat pertanian yang menyangkut dengan air, pupuk, pestisida, dan energi sering digunakan berlebihan karena tidak ada data akurat maka petani mendapat biaya tinggi tapi hasil tidak maksimal. Irigasi yang hambur, penggunaan pestisida berlebihan, dan pengolahan tanah yang tidak efisien akan mempercepat kerusakan tanah, air, dan ekosistem.

 C.      Keterbatasan Teknologi

Biasanya ini terjadi pada lampu lalu lintas yang tidak otomatis menyesuaikan arus kendaraan menjadikannya macet parah di jalan raya, sampah menumpuk karena tidak ada sistem pemantauan, kejahatan sulit dipantau dan penanganan bencana lambat.

 Sebagai panduan, ini adalah tiga langkah sederhana menuju mahir dan berwawasan tinggi dalam menggunakan teknologi, dikenal sebagai 3S.

 1.       Smart Energy

Smart Energy (Energi Cerdas) yakni bagaimana menggunakan teknologi cerdas untuk mencapai hemat energi ditambah ramah lingkungan. Hal ini berkaitan erat dengan Efficient Energy (Energi Efisien) yang fokus pada mengurangi jumlah energi yang dibutuhkan untuk melakukan aktivitas yang sama.

 

Sumber : https://chandra-asri.com/id/blog/efisiensi-energi

 Dikutip dari ftmm.unair.ac.id, pemerintah dan lembaga internasional berperan penting dalam mendorong efisiensi energi. Bahkan menurut International Energy Agency, hal ini dapat menurunkan konsumsi energi global hingga 30% pada tahun 2040 jika penerapan secara menyeluruh. Smart Energy sendiri akan membantu pada benda-benda berteknologi yang mengoptimalkan energi, mengurangi kehilangan energi, menstabilkan pasokan energi hingga meningkatkan efisiensi penggunaan energi.

 2.       Smart Farming

Smart Farming (Pertanian Cerdas) sendiri merupakan istilah yang dipakai untuk merujuk pada penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam bidang pertanian.

Smart Farming bertujuan untuk meningkatkan seberapa banyak hasil yang bisa dicapai dari ketersediaan sumber daya, menilai kemampuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat saat ini untuk memenuhi kebutuhan, serta capaian efektivitas suatu perusahaan dalam menghasilkan keuntungan (laba) dari kegiatan operasionalnya.

Smart Farming mencakup berbagai hal seperti menggunakan sensor untuk memantau kualitas tanah dan pertumbuhan tanaman.

Mengintegrasikan telemetri dengan drone untuk mengevaluasi kesehatan tanaman, mengirimkan peringatan tentang potensi wabah penyakit atau masalah lain yang memengaruhi tanaman, menggunakan drone untuk survei lahan, serta menerapkan sistem pemerahan susu secara robotik.

Dengan memanfaatkan teknologi informasi, Smart Farming dapat meningkatkan hasil panen, mengurangi dampak lingkungan, menghasilkan makanan sehat, dan bahkan mengembangkan produk baru.

 

Sumber : https://www.detik.com/jogja/bisnis/d-7880844/7-contoh-smart-farming-dalam-bidang-pertanian-lengkap-dengan-keunggulannya

 3.       Smart City

Yang terakhir Smart City (Kota Cerdas) adalah suatu konsep mengelola kabupaten/kota yang berkelanjutan dan berdaya saing dimana teknologi digunakan untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan kota, pelayanan publik, dan kualitas hidup warganya.

Tujuan Smart City juga bagaimana dapat mendatangkan wisatawan sebanyak mungkin, menarik investor agar berinvestasi di kota ini, kemudian menarik penghuni baru.

Smart City diharapkan menarik bagi para penghuni baru dari kalangan baik profesional, akademisi, dan usahawan bertempat tinggal di kota kita.

Smart City diharapkan dapat membantu solusi kendala perkotaan dan memberikan manfaat bagi pemerintah dan masyarakat yakni peningkatan kualitas hidup seperti efisiensi dan efektivitas alokasi sumber daya daerah, mengurangi kesenjangan dalam masyarakat, pengurangan kongesti bagi pengguna jalan, transparansi dan partisipasi publik, transportasi publik, transaksi non tunai, manajemen limbah, mengurangi polusi dan emisi gas buang, energi, keamanan, data dan informasi.

 

Sumber : https://perkim.id/perkotaan/konsep-smart-city-sebagai-solusi-masalah-di-perkotaan/

 Sebagai Gen-Z yang akan melanjutkan era digital ini kita harus mulai memperbaiki kebiasaan-kebiasaan ini dengan hal-hal kecil seperti menggunakan energi secukupnya, membantu para petani dengan teknologi canggih yang ramah lingkungan serta mulai paham dengan penggunaan inovasi yang bervariatif.

Sumber :

Amira. S, (2023, 11 September2023), Kenali Smart City, Definisi dan Pengertiannya, smartcity.jakarta.go.id, (tersedia di) https://smartcity.jakarta.go.id/id/blog/mengenal-konsep-pengertian-smart-city/

BPJS-Ketenagakerjaan (2023, 21 Agustus), Smart Farming, Apa Itu dan Bagaimana Aplikasinya di Indonesia?, bpjsketernagaankerja.go.id, (tersedia di) https://www.bpjsketenagakerjaan.go.id/artikel/17587/artikel-smart-farming,-apa-itu-dan-bagaimana-aplikasinya-di-indonesia

Ftip-unpad (2023, 23 April), Smart Farming Sebagai Revolusi Dalam Teknologi Pertanian, ftip.unpad.ac.id, (tersedia di)  https://ftip.unpad.ac.id/smart-farming-sebagai-revolusi-dalam-teknologi-pertanian/#:~:text=Smart%20Farming%20adalah%20istilah%20yang,produktivitas%2C%20keberlanjutan%2C%20dan%20profitabilitas

Hariyanto. A, (2024. 11 November),
Efisiensi Energi : Strategi Kunci Menuju Masa Depan Bersih dan Berkelanjutan, ftmm.unair.ac.id/, (tersedia di) https://ftmm.unair.ac.id/efisiensi-energi-strategi-kunci-menuju-masa-depan-bersih-dan-berkelanjutan/

Maulana. A, (2023, 20 Desember), 6 Hal Yang Diperlukan Untuk Membangun Smart City di Indonesia, softwareseni.co.id,(tersedia di) https://www.softwareseni.co.id/blog/5-ide-smart-city-di-indonesia

(2025), Apa itu Efisiensi Energi? Ini Manfaat dan Contohnya, chandra-asri.com, (tersedia di)  https://chandra-asri.com/id/blog/efisiensi-energi

  “HUKUM ITU TEMAN, BUKAN MUSUH. TENANG & IKUTI ATURANNYA!!” Oleh:  XII C1   Hukum dalam Kehidupan Sehari-hari          Banyak o...