"Selamat menikmati liburan akhir semester....semoga libur menambah keberkahan dan kedekatan dengan keluarga...jangan lupa tetap sempatkan belajar"

Kamis, 18 Desember 2025

Future is Today

 MASA DEPAN DIBENTUK OLEH PILIHAN HARI INI

Oleh:  Kelas XI C1

 

Setiap orang pasti memiliki impian tentang masa depan. Ada yang ingin sukses dalam pendidikan, memiliki pekerjaan yang baik, membahagiakan orang tua, atau menjadi pribadi yang lebih kuat dari sebelumnya. Namun, sering kali kita lupa bahwa masa depan bukanlah sesuatu yang tiba-tiba datang dengan sendirinya. Masa depan adalah hasil dari setiap keputusan, kebiasaan, dan usaha kecil yang kita lakukan pada hari ini. Apa yang kita pilih sekarang akan membentuk siapa diri kita di kemudian hari. Inilah makna dari kalimat bahwa masa depan dibentuk oleh pilihan hari ini. Pilihan yang kita ambil tidak selalu besar atau terlihat penting. Kadang pilihan itu sangat sederhana, seperti memilih belajar atau bermain, memilih bekerja keras atau bermalas-malasan, memilih menyerah atau mencoba lagi. Meskipun kecil, keputusan-keputusan itulah yang perlahan-lahan membentuk karakter, kebiasaan, dan kemampuan kita. Seseorang yang setiap hari membiasakan diri untuk belajar, membaca, dan memperbaiki kekurangan akan tumbuh menjadi pribadi yang siap menghadapi tantangan hidup.

 
Sumber: https://mahasiswa.co.id/navigasi-hidup-antara-pilihan-orang-tua-atau-pilihan-diri-sendiri/7064/

Sebaliknya, seseorang yang sering menunda, mengabaikan tanggung jawab, atau selalu mengikuti rasa malas biasanya akan mengalami kesulitan di kemudian hari. Di usia muda, pilihan yang kita ambil memiliki pengaruh yang sangat besar. Remaja adalah masa pembentukan diri, masa di mana kita mulai menentukan arah hidup, mengenali kemampuan, dan memilih lingkungan pertemanan. Lingkungan pergaulan, cara kita menggunakan waktu, dan bagaimana kita merespons masalah semuanya menentukan masa depan.

 
Sumber: https://www.kompasiana.com/meipsi8420/5f9cd9b6d541df17b72581d3/anak-bermental

Jika seseorang memilih untuk berada dalam lingkungan yang baik, mendukung, dan positif, maka peluang untuk berkembang semakin besar. Namun jika seseorang berada di lingkungan yang salah atau tidak sehat, masa depannya bisa terhambat. Karena itu, memilih lingkungan yang tepat juga termasuk bagian penting dalam membangun masa depan. Selain itu, masa depan juga dibentuk oleh bagaimana kita menghadapi kegagalan. Banyak orang takut gagal, padahal kegagalan adalah bagian dari proses belajar. Orang yang memilih untuk bangkit setelah gagal akan menjadi lebih kuat dan lebih bijak. Setiap kegagalan mengajarkan sesuatu yang tidak diajarkan buku pelajaran mana pun. Ketika kita mengambil keputusan untuk tidak menyerah, kita sedang menata masa depan yang lebih baik. Kegigihan dan ketekunan adalah pilihan, bukan keberuntungan. Mereka yang hari ini memilih untuk terus berjuang akan menuai hasilnya di masa depan.

Sumber: https://www.kabarkalimantan.id/berita-utama/hari-kegagalan-internasional

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering berhadapan dengan berbagai pilihan: belajar atau bermalas-malasan, fokus pada tujuan atau sibuk membandingkan diri dengan orang lain, menjaga sikap atau mengikuti emosi. Pilihan tersebut mungkin terlihat kecil, tetapi setiap pilihan membawa kita selangkah lebih dekat ke masa depan yang kita inginkan atau malah menjauhkan kita darinya. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memikirkan dampak jangka panjang dari setiap keputusan yang kita ambil hari ini. Meski tidak ada yang bisa menjamin masa depan, kita bisa mempersiapkannya dengan pilihan yang tepat.

 
Sumber: https://www.facebook.com/51032158986/photos/semua-pilihan-punya-konsekuensi

Akhirnya, masa depan adalah cermin dari tindakan saat ini. Jika kita ingin masa depan yang baik, maka kita harus mulai dari sekarang. Tidak perlu menunggu sempurna atau waktu yang tepat. Yang dibutuhkan adalah keberanian untuk memulai, kedisiplinan untuk melanjutkan, dan keteguhan untuk bertahan. Ingatlah bahwa pilihan sekecil apa pun yang dilakukan hari ini dapat menjadi langkah besar menuju masa depan yang kita impikan.  Maka dari itu, mari kita memilih dengan bijak, berusaha dengan sungguh-sungguh, dan percaya bahwa masa depan yang baik akan datang sebagai hasil dari pilihan-pilihan terbaik yang kita ambil hari ini.

 

Sumber: dari berbagai sumber.

Rabu, 17 Desember 2025

Life Guidance

 KEJUJURAN. PONDASI KARAKTER DAN KEHIDUPAN BERMAKNA

Oleh: Zenal Muttaqin, S.H.I *)



Di tengah perkembangan zaman yang semakin cepat, nilai kejujuran sering kali diuji oleh berbagai kepentingan dan tuntutan hidup. Padahal, kejujuran merupakan salah satu nilai dasar yang memiliki peran penting dalam membentuk karakter individu serta menciptakan kehidupan sosial yang harmonis. Tanpa kejujuran, kepercayaan akan runtuh dan hubungan antarmanusia menjadi rapuh. Kejujuran dapat dimaknai sebagai sikap berkata dan bertindak sesuai dengan kenyataan. Sikap ini menuntut keberanian untuk menyampaikan kebenaran, meskipun terkadang terasa sulit atau berisiko. Namun justru dari kejujuran inilah lahir rasa percaya, baik terhadap diri sendiri maupun orang lain. Dalam kehidupan sehari-hari, kejujuran memiliki peran besar sejak dari lingkungan terkecil, yaitu keluarga. Keluarga menjadi tempat pertama seseorang belajar tentang nilai dan moral. Anak yang dibiasakan bersikap jujur akan tumbuh menjadi pribadi yang bertanggung jawab, berani mengakui kesalahan, dan tidak mudah menyalahkan orang lain. Nilai ini akan terus terbawa hingga dewasa.

 
Sumber:https://visual.republika.co.id/berita/rgdjc0318/mencari-kejujuran

Di dunia pendidikan, kejujuran menjadi cerminan integritas peserta didik. Kejujuran dalam mengerjakan tugas, ujian, dan aktivitas akademik lainnya menunjukkan sikap menghargai proses belajar. Pendidikan yang menjunjung tinggi kejujuran akan melahirkan generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kuat secara moral.Sementara itu, dalam kehidupan bermasyarakat dan dunia kerja, kejujuran menjadi modal utama dalam membangun reputasi dan profesionalisme. Individu yang jujur akan lebih dipercaya, dihargai, dan diandalkan. Lingkungan yang dilandasi kejujuran akan mendorong terciptanya kerja sama yang sehat serta meminimalkan konflik dan kecurangan. Lebih dari itu, kejujuran juga memberikan ketenangan batin. Seseorang yang hidup jujur tidak perlu menyimpan rasa takut akan kebohongan yang terbongkar. Kejujuran membuat hidup terasa lebih ringan, hubungan lebih tulus, dan langkah ke depan lebih mantap.

 
Sumber:https://www.kompasiana.com/rudi81564/6843b6b1c925c446825ac0b4/ketika-kejujuran

Pada akhirnya, kejujuran bukan sekadar nilai moral, melainkan kebutuhan dalam membangun kehidupan yang bermakna. Menjaga kejujuran berarti menjaga martabat diri sekaligus memperkuat sendi-sendi kehidupan bersama. Oleh karena itu, sudah sepatutnya nilai kejujuran terus dipupuk dan dijadikan pedoman dalam setiap aspek kehidupan.

 *) Guru Pendidikan Pancasila. Pembina Ekstrakurikuler futsal

Referensi: dari berbagai sumber

Selasa, 16 Desember 2025

Economic View

 KESADARAN MENABUNG SEJAK DINI

Oleh: Rina Dewi P, S.Pd *)

 


            Menabung merupakan kebiasaan sederhana yang memiliki dampak besar bagi kehidupan. Sejak usia dini, anak-anak perlu kenalkan pada pentingnya menabung agar mereka memamahi nilai uang dan belajar mengelolanya dengan bijak. Di era sekarang, ketika berbagai keinginan mudah terpenuhi, kesadaran menabung menjadi semakin penting untuk ditanamkan. Menabung bukan hanya tentang menyimpan uang, tetapi juga belajar disiplin dan bertanggung jawab. Ketika kita menyisihkan sebagian uang, kita belajar membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Proses ini melatih kesabaran serta kemampuan merencanakan sesuatu untuk masa depan.

Sumber: https://www.okbank.co.id/id/information/news/5-tujuan-dan-manfaat-menabung-sejak-usia-dini

                Beberapa waktu terakhir, kita sering mendengar berita tentang naiknya harga barang, perubahan pekerjaan, sampai perkembangan teknologi yang semakin pesat. Semua ini merupakan bagian dari dinamika perekonomian saat ini. Di tengah kondisi ekonomi yang terus berubah, kemampuan mengatur keuangan menjadi sangat penting. Ketika kita mulai belajar menabung, mencatat pengeluaran, dan memilih mana yang benar-benar dibutuhkan. Kebiasaan kecil ini membentuk sikap bijak dalam mengelola keuangan dan membantu menjadi pribadi yang mandiri serta bertanggung jawab.

 

Sumber: https://bousla.net/cara-mengelola-keuangan/

                Sekolah memiliki peran penting dalam menumbuhkan kesadaran tersebut. Guru dapat mengaitkan pembelajaran dengan kehidupan nyata melalui kegiatan literasi, berdiskusi tentang pengelolaan uang saku, atau menulis pengalaman pribadi terkait menabung. Dengan cara ini, tidak hanya memahami secara teori, tetapi juga mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

 

Sumber: https://www.instagram.com/p/ClfWB0erme3/

                Kesadaran menabung sejak dini akan memberikan manfaat jangka panjang. Kita yang terbiasa menabung cenderung lebih siap menghadapi tantangan ekonomi di masa depan dan tidak mudah bersikap konsumtif. Oleh karena itu, menanamkan kebiasaan menabung sejak dini merupakan langkah kecil yang membawa manfaat besar bagi kehidupan.

*) Guru mapel Ekonomi dan Kewirausahaan di SMAN I Pangalengan. Praktisi pengelolaan keuangan

**) dari berbagai sumber

Senin, 15 Desember 2025

HUMANIORA

 SASTRA, AL-QUR’AN, DAN AMANAH MANUSIA MENJAGA KEHIDUPAN

Oleh: Hj. Ani Haelani, SS., M.Pd *)


Bumi sebagai Teks yang Terluka

Dalam kajian sastra, alam kerap hadir bukan sekadar latar, melainkan subjek yang berbicara. Hutan yang gundul, sungai yang menghitam, udara yang sesak, semuanya adalah metafora kesedihan bumi. Sastra modern menyebutnya ecocriticism, sebuah pendekatan yang membaca alam sebagai teks yang sedang mengalami luka. Namun jauh sebelum istilah itu dikenal, Al-Qur’an telah lebih dulu “membaca” bumi sebagai ayat-ayat Allah, tanda-tanda kebesaran-Nya, yang kini terancam oleh tangan manusia sendiri.

“Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia…”. (QS. Ar-Rum: 41). Ayat ini bukan hanya peringatan ekologis, tetapi juga narasi ilahi tentang tragedi kemanusiaan.

 

Bumi dalam Sastra dan Al-Qur’an.  Simbol Kehidupan dan Amanah.

Dalam sastra klasik dan modern, bumi sering digambarkan sebagai ibu: memberi, menumbuhkan, dan memelihara. Namun ibu yang sama bisa terluka ketika dieksploitasi tanpa kasih.

-          Hamparan kehidupan (QS. Al-Baqarah: 22)

-          Tempat tinggal sementara (QS. Al-A’raf: 24)

-          Titipan amanah (QS. Al-Ahzab: 72)

Manusia bukan pemilik mutlak bumi, melainkan khalifah, pengelola yang kelak dimintai pertanggungjawaban.

Dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: ‘Sesungguhnya Aku hendak menjadikan khalifah di bumi." (QS. Al-Baqarah: 30).

Dalam perspektif sastra, khalifah adalah tokoh utama dalam drama kosmik. bisa menjadi pahlawan penjaga kehidupan, atau antagonis perusak semesta. Kerusakan sebagai Konflik Naratif: Ketika Manusia Melawan Alam. Setiap karya sastra besar memiliki konflik. Dalam kisah kemanusiaan hari ini, konflik itu nyata:


Manusia Vs Bumi.

Penebangan hutan, pencemaran laut, eksploitasi tambang, dan pemborosan sumber daya adalah bentuk keserakahan naratif, plot gelap yang berulang. Al-Qur’an menegaskan larangan merusak tatanan ini:

“Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi setelah (Allah) memperbaikinya.” (QS. Al-A’raf: 56).

Ayat ini seakan menjadi kalimat klimaks dalam cerita: peringatan bahwa setiap tindakan manusia akan kembali sebagai konsekuensi. Bencana alam dalam perspektif ini bukan sekadar peristiwa fisik, melainkan respons naratif alam terhadap ketidakadilan manusia.


Sastra Profetik: Al-Qur’an sebagai Kritik Sosial Ekologis

Sastra profetik adalah sastra yang membawa pesan kenabian: mengingatkan, menegur, dan membebaskan. Al-Qur’an hadir sebagai teks profetik yang menegur manusia agar kembali pada keseimbangan (mīzān).

 “Dan langit telah Dia tinggikan dan Dia letakkan neraca (keadilan), supaya kamu jangan melampaui batas dalam neraca itu.” (QS. Ar-Rahman: 7–8).

Melampaui batas ekologis berarti merusak neraca kehidupan. Dalam bahasa sastra, ini adalah tragedi akibat keangkuhan tokoh utama, manusia yang lupa perannya.


Menulis Ulang Akhir Cerita: Taubat Ekologis

Sastra selalu memberi harapan: akhir cerita bisa ditulis ulang. Begitu pula dalam Al-Qur’an, pintu taubat selalu terbuka—termasuk taubat ekologis.

“Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.” (QS. Al-Ma’idah: 64).

Menjaga bumi adalah bentuk ibadah, dzikir dalam tindakan, dan sastra dalam perbuatan. Menanam pohon, mengurangi sampah, menjaga air, dan hidup sederhana adalah bait-bait puisi nyata yang ditulis manusia untuk masa depan.

 

Bumi sebagai Ayat yang Harus Dijaga

Jika Al-Qur’an adalah kitab suci yang tertulis, maka bumi adalah kitab Allah yang terbentang. Merusaknya berarti mengabaikan ayat-ayat-Nya yang hidup. Sastra mengajarkan kita untuk peka terhadap suara yang lirih. Al-Qur’an mengajarkan kita untuk taat pada amanah. Ketika keduanya bertemu, lahirlah kesadaran bahwa:

menjaga bumi bukan sekadar pilihan moral, tetapi perintah Ilahi.

“Maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berbuat kerusakan.” (QS. Al-A’raf: 86).

 

*) guru bahasa Indonesia di SMAN I Pangalengan. Koordinator Gerakan Literasi Sekolah.

Daftar Pustaka:

-          Al-Qur’an al-Karim. 2025. Terjemahan Kementerian Agama Republik Indonesia. Jakarta: Kemenag RI.

-          Keraf, A. Sonny. 2010.  "Etika Lingkungan Hidup". Jakarta: Penerbit Buku Kompas. Sebuah referensi penting untuk memahami relasi manusia, moral, dan kerusakan lingkungan.

-          Glotfelty, Cheryll., & Fromm, Harold. 1996.  "The Ecocriticism Reader: Landmarks in Literary Ecology". Athens: University of Georgia Press. Sebuah rujukan utama teori ekokritik dalam kajian sastra.

-          Qardhawi, Yusuf. 2001. "Islam Agama Ramah Lingkungan". Jakarta: Pustaka Al-Kautsar. Sebuah perspektif fiqih dan etika Islam dalam menjaga alam.

Minggu, 14 Desember 2025

MATEMAGIC

 MENGURAI KRISIS PLASTIK LEWAT ANGKA DAN SIKAP 3R

Oleh: Edi Supiandi, S.Pd., M.M.Pd  *)

 

Pendahuluan

Literasi bukan hanya soal membaca kata, tetapi juga membaca data dan lingkungan. Literasi lingkungan adalah sikap memahami dan mengetahui cara menjaga lingkungan dalam kondisi seimbang. Bagi siswa SMA, kemampuan ini sangat penting untuk memahami dan mengatasi salah satu masalah global terbesar: krisis sampah plastik. Momen terbaik untuk menanamkan kepedulian ini adalah melalui pembiasaan positif dan pemahaman mendalam tentang dampak lingkungan. Salah satu upaya nyata yang dapat diterapkan adalah prinsip 3R: Reduce, Reuse, Recycle.

 
Sumber: https://pm.teknokrat.ac.id/peran-matematika-dalam-menghadapi-tantangan-global/

Numerasi dan Skala Masalah Sampah Indonesia

Krisis sampah di Indonesia adalah masalah yang dapat diukur secara numerik. Menurut sebuah studi global (Jambeck dkk, 2017), Indonesia menempati peringkat kedua sebagai penyumbang sampah plastik terbesar di dunia.

Angka-angka menunjukkan peningkatan yang mengkhawatirkan:

Pada tahun 2013, timbulan sampah plastik di Indonesia mencapai 6,7 juta ton.

Pada tahun 2019, jumlah tersebut meningkat menjadi 7,4 juta ton.

Peningkatan jumlah sampah ini berbanding lurus dengan penambahan penduduk. Data ini menunjukkan bahwa masalah sampah bukan sekadar isu kebersihan, melainkan tantangan statistik yang mendesak bagi keberlangsungan hidup manusia.

 
Sumber: https://ipehijau.org/penanganan-mendesak-limbah-global-akan-tumbuh

Prinsip 3R dan Klasifikasi Sampah

Untuk mengurangi tumpukan sampah, terutama yang bersifat anorganik dan sulit terurai, diperlukan penerapan 3R (Reduce, Reuse, Recycle) yang didukung oleh pemahaman ilmiah: Reduce (Pengurangan): Upaya mengurangi penggunaan barang yang menghasilkan sampah, terutama plastik. Contoh nyata dari prinsip ini adalah dengan mengurangi penggunaan kantong plastik sekali pakai dan membawa botol minum sendiri (membawa bekal dari rumah). Reuse (Penggunaan Kembali): Menggunakan kembali barang bekas suatu produk tanpa mengubah bentuk fisiknya. Misalnya, menggunakan botol plastik bekas sebagai pot bunga atau wadah bumbu masak. Recycle (Daur Ulang): Mengolah sampah menjadi produk baru. Contohnya, mengolah botol plastik bekas menjadi bunga hias atau lampu tidur.

Selain 3R, pemahaman mendasar tentang klasifikasi sampah juga sangat penting. Secara umum, sampah diklasifikasikan menjadi:Organik. Sampah yang dapat terurai, seperti sisa makanan atau daun kering. Anorganik. Sampah yang sulit terurai, seperti plastik. Di beberapa tempat, juga dikenalkan B3 (Bahan Beracun dan Berbahaya).

 
Sumber: https://www.kompasiana.com/fathuragnanta2817/61115f0c06310e6e7d695dd2/produksi-sampah

Analisis Data Perilaku Positif

Penerapan 3R dimulai dari pembiasaan kecil. Dalam sebuah studi di TK Nasional KPS Balikpapan yang menguji pembiasaan membawa botol minum dari rumah (Reduce), terlihat adanya konsistensi perilaku. Data pengamatan selama 5 hari menunjukkan jumlah anak yang membawa botol minum:

·         Hari ke-1: 41 anak

·         Hari ke-2: 40 anak

·         Hari ke-3: 44 anak

·         Hari ke-4: 42 anak

·         Hari ke-5: 43 anak

Fluktuasi data ini menjadi indikator numerasi tentang seberapa besar tingkat konsistensi anak dalam menerapkan reduce. Konsistensi ini sangat penting untuk membentuk karakter peduli lingkungan. Selain itu, observasi perilaku membuang sampah juga menunjukkan bahwa anak-anak pada umumnya sudah mengerti cara membuang sampah yang benar dan memiliki pemahaman untuk membuang sampah pada tempatnya sesuai dengan jenis sampah.

 
Sumber: https://www.suara.com/health/2025/10/22/160832/supaya-anak-peduli-lingkungan

Simpulan

Membangun literasi lingkungan dan literasi numerasi adalah upaya yang saling terkait. Pemahaman data (numerasi) tentang jutaan ton sampah plastik memperkuat kesadaran (literasi lingkungan) akan bahaya yang ditimbulkan. Penerapan 3R (Reduce, Reuse, Recycle) yang didasarkan pada pengetahuan ilmiah tentang klasifikasi dan pengolahan sampah, adalah aksi nyata yang dapat dilakukan oleh setiap individu. Upaya pembiasaan ini, yang terus-menerus dilakukan dan didukung oleh orang dewasa, akan membentuk karakter cinta lingkungan yang akan menjadi pondasi bagi masyarakat di masa depan.

 

*) Guru Matematika di SMAN I Pangalengan. Pengajar Olympade Matematika. Pengamat dan pemerhati masalah lingkungan

Sumber Utama (Dikutip dari dokumen)

Wuri Hartanti & Kautsar Eka Wardhana. (2023). Membangun Literasi Lingkungan dengan Menerapkan 3R (Reduce, Reuse, Recycle) di TK Nasional KPS Balikpapan. BOCAH: Borneo Early Childhood Education and Humanity Journal, 2(1).

Catatan: Referensi ini mencakup semua kutipan bernomor dalam teks (hingga ), yang merujuk pada isi artikel dan footnotes (catatan kaki) di dalamnya. Poin data spesifik (seperti statistik sampah nasional) berasal dari kutipan penulis artikel (misalnya studi global Jambeck dkk, 2017).

Kamis, 11 Desember 2025

Scientific Thinking

KEMAMPUAN MEMBUAT KEPUTUSAN BERDASARKAN PEMAHAMAN ILMIAH DAN BUKTI EMPIRIS

Oleh: kelas XI B3

 


Sebagai pelajar, kita sering merasa keputusan yang kita buat hanya soal tugas, jadwal belajar, atau kegiatan sekolah. Padahal, tanpa disadari, banyak pilihan yang kita ambil setiap hari ikut membentuk cara kita berpikir. Di sinilah pentingnya kemampuan mengambil keputusan yang didasarkan pada pemahaman ilmiah dan bukti yang jelas, bukan sekadar ikut suasana hati atau pendapat orang lain.

 
Sumber: https://www.catatanfakta.com/edukasi/8099757388/berpikir-seperti-ilmuwan

Belajar di sekolah sebenarnya sudah melatih kita ke arah itu. Saat mengerjakan praktik, menyusun laporan, atau menganalisis teks, kita diminta membuktikan sesuatu, bukan hanya menebak. Kita membiasakan diri mencari sumber yang dapat dipercaya, membaca dengan teliti, dan menilai apakah data yang kita temukan benar-benar mendukung kesimpulan kita. Kebiasaan seperti ini perlahan mengajarkan kita untuk lebih hati-hati dalam menilai suatu informasi.

 
Sumber: https://id.lovepik.com/image-401294229/scientific-information.html

Sebagai siswa, kita juga sering menghadapi pilihan yang tampak sederhana, tapi sebenarnya punya dampak panjang. Contohnya mengatur waktu belajar, memilih cara belajar yang cocok, atau menentukan sikap saat menghadapi tekanan pergaulan. Dengan mempertimbangkan bukti misalnya pengalaman sebelumnya, hasil yang sudah kita lihat, atau informasi yang terbukti benar kita bisa membuat pilihan yang lebih masuk akal dan sesuai dengan kebutuhan kita sendiri.

Sumber: https://dmm.telkomuniversity.ac.id/apa-itu-berpikir-kritis-dan-bagaimana-menerapkannya/

Cara berpikir ilmiah tidak membuat hidup jadi rumit. Justru sebaliknya, kita belajar melihat sesuatu secara lebih tenang. Kita terbiasa menanyakan “apa dasarnya?” sebelum percaya, atau “apakah ini benar-benar bermanfaat untuk aku?” sebelum mengambil keputusan. Sikap kritis seperti ini penting untuk menghadapi arus informasi yang semakin cepat, agar kita tidak mudah terbawa berita yang belum jelas kebenarannya. Kemampuan ini bukan hanya berguna untuk nilai di sekolah, tetapi juga untuk membangun kedewasaan dalam berpikir. Ketika kita terbiasa mendasarkan pilihan pada pengetahuan dan bukti, kita sedang mempersiapkan diri menjadi pribadi yang lebih mandiri dan bertanggung jawab. Dan itu adalah bekal penting, baik untuk pendidikan kita saat ini maupun kehidupan setelah lulus nanti.

 **) disarikan dari berbagai sumber



Rabu, 10 Desember 2025

Good Day Every Day

 "Hari Kamis Manis"

Oleh:  Idris Baihaqi, S.Pd *)



Ternyata Hari Memiliki keunikan nya masing masing loh….Yuk kita simak sepuluh keunikan hari kamis yang pastinya belum kalian ketahui:

1.       Kamis adalah hari yang paling sering dipakai untuk merilis penemuan sains besar

Beberapa jurnal internasional memilih Kamis sebagai hari rilis hasil riset karena dianggap “hari paling stabil secara perhatian” tidak terlalu dekat weekend, tidak terlalu sibuk seperti awal pekan.

2.       Manusia lebih kreatif pada hari Kamis dibanding hari Senin

Riset pola kerja menunjukkan otak manusia lebih fleksibel dan produktif secara kreatif pada hari Kamis–Jumat karena tekanan pekerjaan mulai menurun.

 
Sumber: https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-7729850/5-penemuan-sains

3.       Pada 7 Desember 1909 (bertepatan dengan hari kamis), dunia menemukan plastik pertama

Bakelite adalah plastik sintetis pertama di dunia. Dari sinilah muncul gagang panci, stop kontak, telepon lama semua dimulai pada tanggal ini. Hampir tidak ada orang yang tahu ini bagian dari “ulang tahun plastik”.

4.       Ada burung yang dapat ‘melihat’ medan magnet bumi

Burung robin Eropa memiliki protein cryptochrome yang membuatnya melihat arah magnet bumi seperti kompas alami  kemampuan ini aktif paling kuat menjelang musim dingin (Des–Feb), termasuk hari ini (Kamis).

5.       Es di Antartika menyimpan udara berusia ribuan tahun

Saat ilmuwan mengebor es, mereka menemukan gelembung udara dari ribuan tahun lalu  isi CO₂-nya bisa menunjukkan perubahan iklim zaman kuno. Semakin dingin bulan Desember, semakin jelas hasilnya.

 

Sumber: https://www.kompas.com/tren/read/2025/07/19/200000465/ilmuwan-akan-mencairkan-es-berusia

6.       Kamis adalah hari paling aman untuk bepergian naik pesawat

Statistik penerbangan internasional menunjukkan jumlah delay paling sedikit terjadi pada hari Kamis. Cocok dibacakan karena hari ini 7 Desember juga Hari Penerbangan Sipil Internasional.

7.       Banyak tanaman herbal melepaskan aroma paling kuat di hari Kamis

Menurut penelitian ritme sirkadian tanaman, kadar minyak atsiri beberapa tanaman (serai, rosemary, mint) memuncak di pertengahan pekan. Tak heran beberapa petani memanen di hari Kamis.

8.       Keutamaan Hari Kamis dalam Islam meliputi hari diangkatnya amal ibadah ke Allah (Senin & Kamis), dibukanya pintu-pintu surga, waktu yang diberkahi untuk berdoa dan menuntut ilmu, serta waktu dianjurkannya puasa sunah dan memulai perjalanan (safar) karena kesukaan Nabi Muhammad SAW, menjadikannya momen penting untuk memperbanyak ibadah dan introspeksi diri sebelum Jumat.

 

 
Sumber: https://web.facebook.com/photo.php?fbid=2483014185282508&id=

9.       Hari Dilaporkannya Amal. Amalan manusia diperlihatkan kepada Allah SWT pada hari Senin dan Kamis, sehingga dianjurkan untuk beribadah dalam keadaan berpuasa agar amalan baik yang dilaporkan saat berpuasa,Ada lebih banyak bintang di angkasa daripada butiran pasir di seluruh pantai dunia

10.   Diberkahi untuk Menuntut Ilmu. Hari Kamis diberkahi untuk para penuntut ilmu, dianjurkan untuk memperbanyak belajar dan berdoa agar diberi keberkahan.

 

*) guru PABP dan Tim konselor di SMAN I Pangalengan, praktisi public speaking, wirauasaha muda bidang kuliner

**) dari beragam sumber

Future is Today

  MASA DEPAN DIBENTUK OLEH PILIHAN HARI INI Oleh:  Kelas XI C1   Setiap orang pasti memiliki impian tentang masa depan. Ada yang ingin...